Hizbullah Tembakkan Salvo Rudal ke Pangkalan Militer Israel pada Hari Penebusan Dosa
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Kelompok Hizbullah Lebanon mengatakan pihaknya telah menembakkan salvo rudal ke pangkalan militer Israel pada hari Sabtu saat Yom Kippur, yang oleh umat Yahudi dikenal sebagai Hari Penebusan Dosa.
Serangan rudal berlangsung ketika militer Zionis terus membombardir wilayah Lebanon dengan dalih memerangi Hizbullah.
Pada saat Yom Kippur kota-kota di sekitar Israel sepi dengan pasar-pasar ditutup, penerbangan dan transportasi umum lainnya dihentikan sementara orang-orang Yahudi yang taat berpuasa dan berdoa.
Meski demikian, dalam kondisi perang, pasukan Zionis Israel tetap melanjutkan pertempuran sengit di perbatasan utara dan selatan di tengah badai kritik atas cederanya empat pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
Hizbullah—yang telah kehilangan pemimpinnya dan daftar panjang komandan utama akibat serangan Israel sejak dimulainya perang di Lebanon—pada hari Sabtu mengatakan pihaknya menyerang pangkalan militer Zionis di selatan Haifa dengan rentetan rudal.
“Petempur Hizbullah menargetkan pabrik bahan peledak di sana dengan salvo rudal,” kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan, yang dilansir AFP, Minggu (13/10/2024).
Sirene serangan udara meraung-raung pada hari Sabtu di Israel utara, dengan militer Israel mengatakan telah mencegat proyektil yang diluncurkan dari Lebanon.
Beberapa jam menjelang Yom Kippur, Israel menghadapi reaksi diplomatik yang keras atas apa yang dikatakannya sebagai serangan terhadap posisi pasukan UNIFIL di Lebanon selatan.
Dua pasukan penjaga perdamaian PBB asal Sri Lanka terluka dalam insiden kedua dalam dua hari terakhir, kata misi UNIFIL.
Militer Zionis berdalih tentara Israel telah merespons dengan tembakan terhadap "ancaman langsung" sekitar 50m dari pos UNIFIL.
Serangan rudal berlangsung ketika militer Zionis terus membombardir wilayah Lebanon dengan dalih memerangi Hizbullah.
Pada saat Yom Kippur kota-kota di sekitar Israel sepi dengan pasar-pasar ditutup, penerbangan dan transportasi umum lainnya dihentikan sementara orang-orang Yahudi yang taat berpuasa dan berdoa.
Meski demikian, dalam kondisi perang, pasukan Zionis Israel tetap melanjutkan pertempuran sengit di perbatasan utara dan selatan di tengah badai kritik atas cederanya empat pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
Hizbullah—yang telah kehilangan pemimpinnya dan daftar panjang komandan utama akibat serangan Israel sejak dimulainya perang di Lebanon—pada hari Sabtu mengatakan pihaknya menyerang pangkalan militer Zionis di selatan Haifa dengan rentetan rudal.
“Petempur Hizbullah menargetkan pabrik bahan peledak di sana dengan salvo rudal,” kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan, yang dilansir AFP, Minggu (13/10/2024).
Sirene serangan udara meraung-raung pada hari Sabtu di Israel utara, dengan militer Israel mengatakan telah mencegat proyektil yang diluncurkan dari Lebanon.
Beberapa jam menjelang Yom Kippur, Israel menghadapi reaksi diplomatik yang keras atas apa yang dikatakannya sebagai serangan terhadap posisi pasukan UNIFIL di Lebanon selatan.
Dua pasukan penjaga perdamaian PBB asal Sri Lanka terluka dalam insiden kedua dalam dua hari terakhir, kata misi UNIFIL.
Militer Zionis berdalih tentara Israel telah merespons dengan tembakan terhadap "ancaman langsung" sekitar 50m dari pos UNIFIL.