Pakistan Sebut Tidak akan Gunakan Senjata Nuklir pada India
A
A
A
ISLAMABAD - Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan mengatakan Islamabad tidak akan menggunakan senjata nuklir terhadap India terlebih dahulu. Khan menyebut, Pakistan akan menggunakan senjata nuklirnya jika India melakukan serangan terlebih dahulu.
"Kita adalah negara yang memiliki senjata nuklir. Jika ketegangan ini meningkat, dunia bisa berada dalam bahaya. Tidak akan ada yang pertama dari pihak kita," kata Khan saat berbicara di depan anggota komunitas keagamaan Sikh di kota Lahore, Afghanistan timur.
Kementerian Luar Negeri Pakistan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (3/9), kemudian mengatakan bahwa komentar itu diambil di luar konteks dan tidak mewakili perubahan dalam kebijakan nuklir Pakistan.
"Perdana Menteri hanya menegaskan kembali komitmen Pakistan untuk perdamaian dan perlunya kedua negara nuklir untuk menunjukkan perilaku yang bertanggung jawab," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Mohammad Faisal.
Khan sendiri sebelumnya mengatakan dia akan memberikan balasan yang 'pantas' jika India menyerang Kashmir yang dikelola Islamabad.
Berbicara di sebuah aksi demonstrasi di Islamabad pekan lalu, Khan memperingatkan New Delhi akan mendapatkan tanggapan yang sesuai dan bersumpah untuk terus berjuang sampai Kashmir "dibebaskan". Ia juga menyebut Perdana Menteri India Narendra Modi sebagai "fasis" menyamakannya dengan Adolf Hitler.
Mantan pemain kriket itu mengatakan, India dapat menargetkan Kashmir yang dikuasai Pakistan dalam upaya untuk mengalihkan perhatian dari pelanggaran hak asasi manusia di bagian wilayah Himalaya yang disengketakan yang dikontrolnya.
Dia takut akan terjadi "genosida Muslim di Kashmir" dan memperingatkan komunitas internasional bahwa setiap konflik antara tetangga yang bersenjata nuklir ini tidak akan terbatas pada wilayah Asia Selatan.
"Kita adalah negara yang memiliki senjata nuklir. Jika ketegangan ini meningkat, dunia bisa berada dalam bahaya. Tidak akan ada yang pertama dari pihak kita," kata Khan saat berbicara di depan anggota komunitas keagamaan Sikh di kota Lahore, Afghanistan timur.
Kementerian Luar Negeri Pakistan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (3/9), kemudian mengatakan bahwa komentar itu diambil di luar konteks dan tidak mewakili perubahan dalam kebijakan nuklir Pakistan.
"Perdana Menteri hanya menegaskan kembali komitmen Pakistan untuk perdamaian dan perlunya kedua negara nuklir untuk menunjukkan perilaku yang bertanggung jawab," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Mohammad Faisal.
Khan sendiri sebelumnya mengatakan dia akan memberikan balasan yang 'pantas' jika India menyerang Kashmir yang dikelola Islamabad.
Berbicara di sebuah aksi demonstrasi di Islamabad pekan lalu, Khan memperingatkan New Delhi akan mendapatkan tanggapan yang sesuai dan bersumpah untuk terus berjuang sampai Kashmir "dibebaskan". Ia juga menyebut Perdana Menteri India Narendra Modi sebagai "fasis" menyamakannya dengan Adolf Hitler.
Mantan pemain kriket itu mengatakan, India dapat menargetkan Kashmir yang dikuasai Pakistan dalam upaya untuk mengalihkan perhatian dari pelanggaran hak asasi manusia di bagian wilayah Himalaya yang disengketakan yang dikontrolnya.
Dia takut akan terjadi "genosida Muslim di Kashmir" dan memperingatkan komunitas internasional bahwa setiap konflik antara tetangga yang bersenjata nuklir ini tidak akan terbatas pada wilayah Asia Selatan.
(esn)