Pamer Satelit yang Dibilang Rusak, Menteri Iran: Good Morning Trump

Sabtu, 31 Agustus 2019 - 15:34 WIB
Pamer Satelit yang Dibilang...
Pamer Satelit yang Dibilang Rusak, Menteri Iran: Good Morning Trump
A A A
TEHERAN - Iran membantah klaim Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa satelit negara para Mullah itu rusak setelah sebuah roket gagal melesat dan meledak di landasan peluncurannya. Menteri negara itu mengejek Trump dengan selfie bersama satelit yang disebut telah rusak tersebut.

Amerika Serikat telah memperingatkan Iran terhadap peluncuran roket, karena khawatir teknologi yang digunakan untuk menempatkan satelit ke orbit dapat membantunya mengembangkan kemampuan rudal balistik yang diperlukan untuk meluncurkan hulu ledak nuklir. Kekhawatiran itu ditepis Teheran yang menegaskan menjadikan pelucuran satelit sebagai kedok untuk pengembangan senjata.

Pada hari Jumat, Trump mem-posting di Twitter sebuah foto dari situs peluncuran satelit Iran yang gagal. Tindakan pemimpin Amerika itu memicu spekulasi bahwa ia telah membeberkan rahasia pengintaian AS.

Menteri Komunikasi Iran Mohammad Javad Azari-Jahromi pada hari Sabtu (31/8/2019) mengejek Trump dengan selfie bersama satelit Nahid 1 (Venus 1) di laboratorium yang dikelola pemerintah. Dia sengaja memamerkan satelit itu sebagai bantahan bahwa teknologi Teheran itu tidak rusak.

"Saya dan Nahid 1 sekarang. Good Morning Donald Trump!," tulis Jahromi dalam keterangan foto yang dia posting.

"Tetapi yang kita tahu adalah bahwa satelit Nahid masih dipersiapkan di Institut Penelitian Antariksa Iran," lanjut dia, dikutip Reuters.

Roket untuk meluncurkan satelit Iran meledak di landasan peluncurannya pada hari Kamis. Seorang pejabat setempat mengonfirmasi insiden itu kepada Reuters. Namun, media Teheran tidak melaporkan bahwa peluncuran satelit itu gagal.

Pemerintahan Trump telah meningkatkan tekanan ekonomi pada Iran tahun ini dengan beberapa sanksi keras untuk mencoba memaksa Teheran menegosiasikan ulang pakta internasional tahun 2015 tentang program nuklir Iran.

Trump menarik Amerika Serikat dari pakta bernama resmi Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) pada Mei tahun lalu.

Trump telah menawarkan untuk mengadakan pembicaraan dengan Iran, tetapi Teheran memberikan syarat kepada Washington untuk mencabut semua sanksi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1166 seconds (0.1#10.140)