Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Angkat Selir Baru
A
A
A
BANGKOK - Raja Maha Vajiralongkorn memberikan gelar Selir Kebangsawanan Baru bagi Sineenat Wongvajirapakdi hanya dua bulan setelah pernikahan dengan Ratu Suthida, pada 28 Juli 2019 lalu. Gelar tersebut dikenal sebagai Chao Khun Phra. Gelar itu pertama kali diberikan dalam 100 tahun terakhir.
Satu bulan kemudian, Istana Kerajaan Thailand merilis foto Sineenat saat berdinas militer, seperti menerbangkan pesawat tempur, latihan perang, dan terjung payung. Sebanyak 60 foto dan biografi setebal 46 halaman dipublikasikan. “Raja Thailand memerintahkan penyusunan biografi resmi kerajaan untuk Chao Khun Phra Sineenat Wongvajirapakdi,” demikian keterangan resmi Kerajaan Thailand dengan menampilkan gelarnya sebagai selir kebangsawanan.
Tak semua foto menonjolkan kemiliteran, Sineenat juga tampak mengenakan baju kasual dan berdiskusi asyik dengan Raja Thailand. Pada salah satu fotonya, dia juga mengenakan gaun tradisional Thailand berdiri di samping Raja Vajiralongkorn dan memegang tangannya.
Publik Thailand dan dunia internasional pun tertarik mengakses sehingga situs internet Kerajaan Thailand mengalami gangguan. Pihak petugas istana mengungkapkan situs internet kerajaan akan segera diperbaiki karena bertambahnya lalu lintas yang akses situs tersebut.
Sineenat lahir di Provinsi di Thailand utara, Nan, pada 26 Januari 1985. Dia menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Ratchapiroyorasa Yuparachanusorn di Tambon Tha Wang Pa, Distrik Tha Wang Pa. Sekolah menengahnya dijalani di Tha Wang Pa Pittayakhom School, di distrik Wang Pa. Dia lulus dari Akademi Keperawatan Angkatan Darat pada 2008.
Selepas lulus akademi keperawatan, Sineenat menghabiskan waktu di hutan dan medan tempur. Dia juga dikenal mampu mengoperasikan pesawat tempur. Dia memilih keahlian menggunakan senjata berbagai tipe. Terjun payung juga merupakan salah satu ketrampilan yang menjadi andalannya. Karier militernya menjadi posisi brigadier jenderal pada Mei tahun ini.
Dengan gelar kerajaan tersebut, foto dan biografi Sineenat pun dilindungi undang-undang penghinaan kerajaan yang bisa menyeret pelakunya dengan hukuman maksimal 15 tahun. Dengan begitu, Sineenat kini menjadi pribadi yang memiliki kehidupan dengan privasi yang kuat dan berada di tengah keluarga kerajaan yang super kaya.
Sementara itu, Raja Vajiralongkorn yang baru dinobatkan menjadi raja pada Mei lalu dalam upacara perayaan selama tiga hari di mana Sineenat juga ikut berpartisipasi. Upacara pelatikan itu hanya beberapa hari setelah pengumuman mengejutkan kalau Vajiralongkorn telah menikah dengan Ratu Suthida Vajiralongkorn na Ayudhya, dikenal sebagai mantan pramugari.
Suthida mendapatkan status sebagai jenderal pada 2016. Setahun kemudian, dia menjabat deputi komandan keamanan kerajaan. Raja Vajiralongkorn tidak terlalu dikenal luas publik Thailand seperti ayahnya, Bhumibol Adulyadej yang meninggal pada 2016. Dia jarang tampil di depan publik dan menyapa rakyatnya.
Kehidupannya lebih tertutup dan menghindari interaksi dengan media. Dia telah menikah tiga kali sebelumnya dan menceraikan istri ketiganya, Putri Srirasmi, pada 2014, setelah 13 tahun menikah. Raja diketahui memiliki enam anak dari pernikahan sebelumnya.
Menurut BBC, dia juga memerintahkan resimen pribadinya dari Pengawal Kerajaan, yang terdiri dari sekitar 5.000 tentara. Raja juga diperkirakan telah membawa kepekaan militernya untuk menjalankan rumah tangga kerajaan. Para punggawa dan penjaga kerajaan diperintahkan untuk melafalkan ‘Ratchasawat’ atau kode perilaku dasar bagi mereka yang memasuki dinas kerajaan yang berakar di pengadilan absolutis lama Raja Rama VI (1881-1925).
Kode, dalam bentuk puisi Thailand ini akan membuat mereka yang dekat dengan raja untuk memiliki ‘kerendahan hati dan tidak pernah sombong tentang kebaikan Raja’ dan ‘tidak bereaksi bahkan ketika menghadapi murka Raja’. Pada tahun yang sama, militer berkekuatan 400.000 orang itu juga menerima penghormatan dan potongan rambut baru, keduanya meniru model yang digunakan oleh pengawal raja sendiri.
Dia juga tak segan memecat anggota staf kerajaan Grand Chamberlain Distorn Vajarodaya pada November 2017 karena dugaan pemalsuan penerimaan amal dan penggelapan pajak. Lebih dari selusin staf kerajaan lainnya dipecat dengan cara yang sama di muka umum karena berbagai tingkat pelanggaran. Mulai dari keterlambatan, perzinaan hingga korupsi.
“Raja sangat tegas dan berani dalam menunjukkan apa yang benar dan salah. Mereka yang berbuat baik dia memuji, mereka yang berbuat salah pasti dihukum,” terang Sulak Sivaraksa, akademisi Thailand yang terkadang menjadi kritikus bagi kerajaan. Salah satu program yang menjadi ‘trade mark’ Vajiralongkorn adalah ‘Volunteer Spirit’ yang dimulai pada tahun 2017.
Satu bulan kemudian, Istana Kerajaan Thailand merilis foto Sineenat saat berdinas militer, seperti menerbangkan pesawat tempur, latihan perang, dan terjung payung. Sebanyak 60 foto dan biografi setebal 46 halaman dipublikasikan. “Raja Thailand memerintahkan penyusunan biografi resmi kerajaan untuk Chao Khun Phra Sineenat Wongvajirapakdi,” demikian keterangan resmi Kerajaan Thailand dengan menampilkan gelarnya sebagai selir kebangsawanan.
Tak semua foto menonjolkan kemiliteran, Sineenat juga tampak mengenakan baju kasual dan berdiskusi asyik dengan Raja Thailand. Pada salah satu fotonya, dia juga mengenakan gaun tradisional Thailand berdiri di samping Raja Vajiralongkorn dan memegang tangannya.
Publik Thailand dan dunia internasional pun tertarik mengakses sehingga situs internet Kerajaan Thailand mengalami gangguan. Pihak petugas istana mengungkapkan situs internet kerajaan akan segera diperbaiki karena bertambahnya lalu lintas yang akses situs tersebut.
Sineenat lahir di Provinsi di Thailand utara, Nan, pada 26 Januari 1985. Dia menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Ratchapiroyorasa Yuparachanusorn di Tambon Tha Wang Pa, Distrik Tha Wang Pa. Sekolah menengahnya dijalani di Tha Wang Pa Pittayakhom School, di distrik Wang Pa. Dia lulus dari Akademi Keperawatan Angkatan Darat pada 2008.
Selepas lulus akademi keperawatan, Sineenat menghabiskan waktu di hutan dan medan tempur. Dia juga dikenal mampu mengoperasikan pesawat tempur. Dia memilih keahlian menggunakan senjata berbagai tipe. Terjun payung juga merupakan salah satu ketrampilan yang menjadi andalannya. Karier militernya menjadi posisi brigadier jenderal pada Mei tahun ini.
Dengan gelar kerajaan tersebut, foto dan biografi Sineenat pun dilindungi undang-undang penghinaan kerajaan yang bisa menyeret pelakunya dengan hukuman maksimal 15 tahun. Dengan begitu, Sineenat kini menjadi pribadi yang memiliki kehidupan dengan privasi yang kuat dan berada di tengah keluarga kerajaan yang super kaya.
Sementara itu, Raja Vajiralongkorn yang baru dinobatkan menjadi raja pada Mei lalu dalam upacara perayaan selama tiga hari di mana Sineenat juga ikut berpartisipasi. Upacara pelatikan itu hanya beberapa hari setelah pengumuman mengejutkan kalau Vajiralongkorn telah menikah dengan Ratu Suthida Vajiralongkorn na Ayudhya, dikenal sebagai mantan pramugari.
Suthida mendapatkan status sebagai jenderal pada 2016. Setahun kemudian, dia menjabat deputi komandan keamanan kerajaan. Raja Vajiralongkorn tidak terlalu dikenal luas publik Thailand seperti ayahnya, Bhumibol Adulyadej yang meninggal pada 2016. Dia jarang tampil di depan publik dan menyapa rakyatnya.
Kehidupannya lebih tertutup dan menghindari interaksi dengan media. Dia telah menikah tiga kali sebelumnya dan menceraikan istri ketiganya, Putri Srirasmi, pada 2014, setelah 13 tahun menikah. Raja diketahui memiliki enam anak dari pernikahan sebelumnya.
Menurut BBC, dia juga memerintahkan resimen pribadinya dari Pengawal Kerajaan, yang terdiri dari sekitar 5.000 tentara. Raja juga diperkirakan telah membawa kepekaan militernya untuk menjalankan rumah tangga kerajaan. Para punggawa dan penjaga kerajaan diperintahkan untuk melafalkan ‘Ratchasawat’ atau kode perilaku dasar bagi mereka yang memasuki dinas kerajaan yang berakar di pengadilan absolutis lama Raja Rama VI (1881-1925).
Kode, dalam bentuk puisi Thailand ini akan membuat mereka yang dekat dengan raja untuk memiliki ‘kerendahan hati dan tidak pernah sombong tentang kebaikan Raja’ dan ‘tidak bereaksi bahkan ketika menghadapi murka Raja’. Pada tahun yang sama, militer berkekuatan 400.000 orang itu juga menerima penghormatan dan potongan rambut baru, keduanya meniru model yang digunakan oleh pengawal raja sendiri.
Dia juga tak segan memecat anggota staf kerajaan Grand Chamberlain Distorn Vajarodaya pada November 2017 karena dugaan pemalsuan penerimaan amal dan penggelapan pajak. Lebih dari selusin staf kerajaan lainnya dipecat dengan cara yang sama di muka umum karena berbagai tingkat pelanggaran. Mulai dari keterlambatan, perzinaan hingga korupsi.
“Raja sangat tegas dan berani dalam menunjukkan apa yang benar dan salah. Mereka yang berbuat baik dia memuji, mereka yang berbuat salah pasti dihukum,” terang Sulak Sivaraksa, akademisi Thailand yang terkadang menjadi kritikus bagi kerajaan. Salah satu program yang menjadi ‘trade mark’ Vajiralongkorn adalah ‘Volunteer Spirit’ yang dimulai pada tahun 2017.
(don)