Hibullah Siapkan Serangan Balasan ke Israel
A
A
A
BEIRUT - Hizbullah tengah mempersiapkan "serangan balasan yang diperhitungkan" terhadap Israel setelah pesawat tak berawak jatuh di Beirut. Meski begitu, kelompok itu berusaha untuk menghindari pecahnya perang baru.
Hal itu diungkapkan oleh dua sumber yang bersekutu dengan gerakan Syiah bersenjata berat itu.
"Reaksi sedang diatur dengan cara yang tidak akan mengarah pada perang yang tidak diinginkan Hizbullah," ujar salah satu sumber.
"Arahnya sekarang adalah untuk serangan yang diperhitungkan, tetapi bagaimana perkembangannya, itu adalah hal lain," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (28/8/2019).
Sumber-sumber regional mengatakan Israel dan Hizbullah telah membentuk pemahaman tidak tertulis bahwa sementara mereka dapat baku tembak di Suriah, serangan apa pun di Lebanon atau Israel harus dihindari jika mereka tidak meningkat menjadi perang.
Israel menjadi waspada dengan meningkatnya pengaruh musuh Syiahnya Iran selama perang di Suriah, tempat Teheran dan Hizbullah memberikan bantuan militer ke Damaskus.
Teheran juga memiliki pengaruh luas di Irak, di mana sekelompok kelompok paramiliter Syiah di Irak, yang banyak di antaranya didukung oleh Iran, menyalahkan ledakan baru-baru ini di depot senjata dan pangkalan mereka di AS dan Israel.
Presiden Libanon Michel Aoun mengatakan pada hari Senin bahwa negaranya memiliki hak untuk mempertahankan diri, menyamakan serangan pesawat tak berawak Israel dengan "deklarasi perang". (Baca juga: Presiden Lebanon: Serangan Drone Israel Adalah Deklarasi Perang )
Sabtu malam, serangan udara Israel menewaskan dua pejuang Hizbullah Libanon di Suriah.
Israel, yang secara teratur menyerang target terkait Iran di Suriah, mengatakan pihaknya mengenai kompleks yang dikontrol oleh pasukan Penjaga Revolusi Iran Quds, menuduhnya merencanakan serangan drone pembunuh. (Baca juga: Cegah Serangan Drone Pembunuh Iran, Israel Gempur Wilayah Suriah )
Pada akhir pekan lalu, Hizbullah mengatakan bahwa sebuah drone Israel jatuh di pinggiran Ibu Kota Lebanon Beirut. Sementara drone lainnya diketahui meledak. (Baca juga: Hizbullah: Drone Israel Jatuh di Pinggiran Beirut, Drone Kedua Meledak )
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengatakan pada hari Selasa bahwa pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah harus "tenang" setelah Nasrallah mengatakan gerakannya yang didukung Iran akan menanggapi jatuhnya dua pesawat tanpa awak di pinggiran kota Beirut. (Baca juga: Ini Respon Netanyahu Soal Ancaman Hizbullah )
Hal itu diungkapkan oleh dua sumber yang bersekutu dengan gerakan Syiah bersenjata berat itu.
"Reaksi sedang diatur dengan cara yang tidak akan mengarah pada perang yang tidak diinginkan Hizbullah," ujar salah satu sumber.
"Arahnya sekarang adalah untuk serangan yang diperhitungkan, tetapi bagaimana perkembangannya, itu adalah hal lain," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (28/8/2019).
Sumber-sumber regional mengatakan Israel dan Hizbullah telah membentuk pemahaman tidak tertulis bahwa sementara mereka dapat baku tembak di Suriah, serangan apa pun di Lebanon atau Israel harus dihindari jika mereka tidak meningkat menjadi perang.
Israel menjadi waspada dengan meningkatnya pengaruh musuh Syiahnya Iran selama perang di Suriah, tempat Teheran dan Hizbullah memberikan bantuan militer ke Damaskus.
Teheran juga memiliki pengaruh luas di Irak, di mana sekelompok kelompok paramiliter Syiah di Irak, yang banyak di antaranya didukung oleh Iran, menyalahkan ledakan baru-baru ini di depot senjata dan pangkalan mereka di AS dan Israel.
Presiden Libanon Michel Aoun mengatakan pada hari Senin bahwa negaranya memiliki hak untuk mempertahankan diri, menyamakan serangan pesawat tak berawak Israel dengan "deklarasi perang". (Baca juga: Presiden Lebanon: Serangan Drone Israel Adalah Deklarasi Perang )
Sabtu malam, serangan udara Israel menewaskan dua pejuang Hizbullah Libanon di Suriah.
Israel, yang secara teratur menyerang target terkait Iran di Suriah, mengatakan pihaknya mengenai kompleks yang dikontrol oleh pasukan Penjaga Revolusi Iran Quds, menuduhnya merencanakan serangan drone pembunuh. (Baca juga: Cegah Serangan Drone Pembunuh Iran, Israel Gempur Wilayah Suriah )
Pada akhir pekan lalu, Hizbullah mengatakan bahwa sebuah drone Israel jatuh di pinggiran Ibu Kota Lebanon Beirut. Sementara drone lainnya diketahui meledak. (Baca juga: Hizbullah: Drone Israel Jatuh di Pinggiran Beirut, Drone Kedua Meledak )
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengatakan pada hari Selasa bahwa pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah harus "tenang" setelah Nasrallah mengatakan gerakannya yang didukung Iran akan menanggapi jatuhnya dua pesawat tanpa awak di pinggiran kota Beirut. (Baca juga: Ini Respon Netanyahu Soal Ancaman Hizbullah )
(ian)