Presiden Prancis: G7 Bahas Upaya Atasi Kebakaran Amazon

Selasa, 27 Agustus 2019 - 06:34 WIB
Presiden Prancis: G7...
Presiden Prancis: G7 Bahas Upaya Atasi Kebakaran Amazon
A A A
BIARRITZ - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan para pemimpin Grup Tujuh (G7) sedang membahas kesepakatan untuk membantu mengatasi kebakaran hutan Amazon. Para pemimpin negara-negara maju itu juga berupaya memperbaiki penggundulan hutan di Amazon yang semakin meningkat.

“Ada beberapa konvergensi nyata untuk disebutkan: semua sepakat membantu negara-negara yang mengalami kebakaran itu,” tutur Macron di Biarritz yang menjadi lokasi konferensi tingkat tinggi (KTT) G7. Macron menjelaskan, G7 yang terdiri atas Amerika Serikat (AS), Jepang, Jerman, Prancis, Italia, Inggris dan Kanada itu sedang menyelesaikan kesepakatan untuk bantuan teknis dan keuangan.

Macron membawa isu kebakaran Amazon itu dalam agenda KTT G7 setelah menyebutnya sebagai darurat global. Macron juga membuka diskusi tentang bencana itu saat makan makal penyambutan para pemimpin G7. Pejabat Uni Eropa (UE) menjelaskan, para pemimpin G7 sepakat melakukan segalanya untuk membantu mengatasi kebakaran.

Mereka juga memberi mandat pada Macron menghubungi semua negara di kawasan Amazon untuk mengetahui apa yang diperlukan. “Ini bagian termudah dari perundingan,” papar pejabat itu. Kebakaran di hutan hujan Amazon yang sebagian besar berada di Brasil itu memicu kekhawatiran internasional. Amazon sangat penting bagi lingkungan global dan dianggap sebagai paru-paru dunia.

Macron pekan lalu menuduh pemerintahan Presiden Brasil Jair Bolsonaro tidak berbuat banyak untuk melindungi Amazon dan berbohong tentang komitmen lingkungannya. Macron menegaskan, kekuatan dunai perlu membantu menghijaukan kembali hutan Amazon.

“Ada beberapa sensitivitas yang diangkat di meja karena semua juga tergantung pada negara-negara Amazon,” tutur Macron yang menambahkan, “Sambil menghormati kedaulatan, kita harus memiliki tujuan untuk penghijauan kembali hutan dan kita harus membantu setiap negara mengembangkan ekonominya.”

Sementara, sejumlah pesawat militer Brasil menjatuhkan air di kawasan hutan Amazon yang terbakar di negara bagian Rondonia. “Sejak Minggu (25/8), Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengizinkan operasi militer di tujuh negara bagian untuk memerangi kebakaran Amazon untuk merespon permintaan bantua ndari pemerintah lokal,” papar pernyataan kantor kepresidenan Brasil.

Puluhan petugas pemadam kebakaran dari badan penegak lingkungan Ibama membersihkan semak di sekitar api yang menyala dengan mesin peniup daun. Petugas juga menyemprotkan air dari ransel air yang dibawa di punggung mereka. Video yang diunggah Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brasil menunjukkan pesawat militer terbang sambil mengeluarkan ribuan liter air untuk memadamkan api di bawahnya.

Tindakan Brasil itu setelah para pemimpin G7 menyoroti kebakaran Amazon. Bolsonaro menyatakan militer dikerahkan setelah beberapa hari mendapat kritik dari para pemimpin dunia. Dia juga telah menerima tawaran bantuan dari Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang akan mengirim satu pesawat dan tim pendukung untuk operasi pemadaman.

Kemhan Brasil menyatakan 44.000 tentara berada di wilayah Amazon. Meski demikian, Kemhan tidak menjelaskan berapa banyak tentara yang akan dikerahkan untuk membantu upaya pemadaman api. “Personil militer di sekitar Porto Velho telah melakukan koordinasi upaya pemadaman kebakaran,” ungkap sumber saksi mata pada Reuters. Kemhan Brasil menyatakan operasi untuk mendukung pemadaman telah berjalan.

Menteri Kehakiman Brasil Sergio Moro juga telah mengizinkan kepolisian militer membantu pemadaman kebakaran, termasuk 30 personil dikirim dari Brasilia ke Porto Velho. Kantor kepresidenan mengunggah foto para personil kepolisian di pesawat menuju Rondonia. Menteri Lingkungan Brasil Ricardo Salles mengunggah video yang menunjukkan konvoi truk pemadam dan kendaraan pemerintah lainnya untuk mengatasi kebakaran di Rondonia.

Presiden Kolombia Ivan Duque akan mendorong pakta konservasi dengan negara-negara Amazon lainnya. Pertemuan akan digelar di Peru pekan ini dan kemudian di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). “Kolombia ingin memimpin pakta, pakta konservasi, antara negara-negara yang memiliki wilayah Amazon,” ujar Duque setelah bertemu komunitas pribumi di kota Leticia, Amazon, di selatan Kolombia.

Dia menambahkan, “Kita harus memahami perlindungan pada Ibu Pertiwi dan Amazon kita adalah kewajiban, kewajiban moral.” Amazon dianggap penting untuk mengatasi perubahan iklim karena banyak karbon dioksida yang mampu diserap. Amazon menyediakan 20% oksigen di bumi dan tempat tinggal sekitar satu juta warga pribumi dari sekitar 500 suku.

Hutan itu juga habitat bagi tiga juta spesies tanaman dan binatang, termasuk jaguar, berang-berang raksasa, lumba-lumba sungai, monyet, reptil, katak dan serangga. Pakar iklim Brasil Carlos Nobre khawatir jika 20-25% ekosistem itu hancur maka Amazon dapat mencapai titik kritis saat hutan berubah menjadi sabana. Nobre memperingatkan bahwa titik kritis itu tidak jauh karena Amazon telah mengalami kerusakan sekitar 15-17%.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6248 seconds (0.1#10.140)