China Bebaskan Staf Konsulat Inggris
A
A
A
BEIJING - China telah membebaskan seorang staf Konsulat Inggrid di Hong Kong yang ditahan di perbatasan. Ia ditahan saat mengunjungi kota Shenzen, di dekat Hong Kong.
Staf konsulat Inggris, Simon Cheng, dilaporkan hilang setelah ia dihentikan di kota perbatasan China, Shenzen, dan tidak masuk kerja pada 8 Agustus lalu.
Melalui akun Weibo, platform media sosial mirip Twitter, pihak kepolisian di distrik Luoho, Shenzen, mengatakan Cheng ditahan selama 15 hari karena melanggar peraturan keamanan publik. Polisi mengatakan Cheng dibebaskan sesuai jadwal pada hari Sabtu dan hak dan kepentingan hukumnya telah dikembalikan. Mereka juga mengatakan Cheng telah mengakui tuduhan terhadapnya.
Para pejabat dari pemerintah Inggris mengatakan awal pekan ini bahwa mereka "sangat prihatin" atas keselamatan Cheng. (Baca juga: Pekerja Konsulat Inggris Dilaporkan Ditahan China )
Dalam sebuah postingan di media sosial pagi ini, pihak keluarga Cheng mengeluarkan pernyataan singkat yang mengkonfirmasi bahwa dia sudah kembali ke rumah.
"Simon telah kembali ke Hong Kong; terima kasih semuanya atas dukungan Anda!" kata pihak keluarga
"Simon dan keluarganya berharap punya waktu untuk beristirahat dan pulih, dan tidak akan mengambil wawancara apa pun untuk saat ini," sambung pernyataan itu.
"Kami akan meminta media dan teman-teman untuk memberi mereka waktu dan ruang, dan kami akan menjelaskan lebih lanjut nanti," demikian bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Mirror, Sabtu (24/8/2019).
Sebelum hilang tanpa kabar, belakangan diketahui ditahan oleh otoritas China, Cheng mengatakan kepada pacarnya bahwa ia telah menghapus pesan di teleponnya sebelum mencapai perbatasan.
Pacarnya mengatakan kepada HK01.com, sebuah situs web berita, bahwa dia terakhir kali mendengar kabar darinya sekitar pukul 10.40 malam, ketika dia mengatakan bahwa dia berada di kereta berkecepatan tinggi yang akan memasuki Hong Kong.
"Melewati," tulisnya. "Doakan saya," sambung pesan itu.
Simon hilang setelah aksi protes pro demokrasi yang terjadi selama berminggu-minggu di Hong Kong, yang telah menyebabkan kontrol perbatasan yang ketat.
Warga dan jurnalis asing dikatakan telah dihentikan oleh para pejabat di perbatasan dan diminta menyerahkan peralatan elektronik untuk diperiksa dan menghapus gambar yang terkait dengan aksi protes tersebut.
Staf konsulat Inggris, Simon Cheng, dilaporkan hilang setelah ia dihentikan di kota perbatasan China, Shenzen, dan tidak masuk kerja pada 8 Agustus lalu.
Melalui akun Weibo, platform media sosial mirip Twitter, pihak kepolisian di distrik Luoho, Shenzen, mengatakan Cheng ditahan selama 15 hari karena melanggar peraturan keamanan publik. Polisi mengatakan Cheng dibebaskan sesuai jadwal pada hari Sabtu dan hak dan kepentingan hukumnya telah dikembalikan. Mereka juga mengatakan Cheng telah mengakui tuduhan terhadapnya.
Para pejabat dari pemerintah Inggris mengatakan awal pekan ini bahwa mereka "sangat prihatin" atas keselamatan Cheng. (Baca juga: Pekerja Konsulat Inggris Dilaporkan Ditahan China )
Dalam sebuah postingan di media sosial pagi ini, pihak keluarga Cheng mengeluarkan pernyataan singkat yang mengkonfirmasi bahwa dia sudah kembali ke rumah.
"Simon telah kembali ke Hong Kong; terima kasih semuanya atas dukungan Anda!" kata pihak keluarga
"Simon dan keluarganya berharap punya waktu untuk beristirahat dan pulih, dan tidak akan mengambil wawancara apa pun untuk saat ini," sambung pernyataan itu.
"Kami akan meminta media dan teman-teman untuk memberi mereka waktu dan ruang, dan kami akan menjelaskan lebih lanjut nanti," demikian bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Mirror, Sabtu (24/8/2019).
Sebelum hilang tanpa kabar, belakangan diketahui ditahan oleh otoritas China, Cheng mengatakan kepada pacarnya bahwa ia telah menghapus pesan di teleponnya sebelum mencapai perbatasan.
Pacarnya mengatakan kepada HK01.com, sebuah situs web berita, bahwa dia terakhir kali mendengar kabar darinya sekitar pukul 10.40 malam, ketika dia mengatakan bahwa dia berada di kereta berkecepatan tinggi yang akan memasuki Hong Kong.
"Melewati," tulisnya. "Doakan saya," sambung pesan itu.
Simon hilang setelah aksi protes pro demokrasi yang terjadi selama berminggu-minggu di Hong Kong, yang telah menyebabkan kontrol perbatasan yang ketat.
Warga dan jurnalis asing dikatakan telah dihentikan oleh para pejabat di perbatasan dan diminta menyerahkan peralatan elektronik untuk diperiksa dan menghapus gambar yang terkait dengan aksi protes tersebut.
(ian)