Jadi Pelopor, China Luncurkan Kapal Perang Nirawak
A
A
A
BEIJING - China menjadi pelopor pengembangan kapal perang nirawak di dunia setelah meluncurkan kapal semacam itu, Rabu lalu. Pengembangnya mengklaim kapal yang diluncurkan tersebut sudah siap tempur.
Kapal perang tanpa awak militer Beijing ini dikenal dengan nama "JARI". Moda tempur canggih tersebut dikembangkan oleh No. 716 dan No. 702 Research Institute, lembaga di bawah naungan China Shipbuilding Industry Corporation (CSIC)—perusahaan milik negara.
Upacara peluncuran kapal perang tak berawak multifungsi itu dilakukan pada hari Rabu di lokasi yang dirahasiakan. No. 716 Research Institute, dalam sebuah pernyataan yang dirilis di akun WeChat, mengonfirmasi peluncuran moda tempur canggih itu.
"Peluncuran ini mengindikasikan kapal drone tempur terkemuka dunia telah memperoleh kemampuan tempur awal," bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip dari Global Times, Jumat (23/8/2019).
Seorang pakar militer yang meminta tak disebutkan namanya mengatakan kepada Global Times bahwa pengumuman kesiapan tempur JARI setelah peluncurannya itu menunjukkan indikasi seberapa matang teknologi yang digunakan pada kapal tersebut.
Biasanya kapal perang membutuhkan beberapa uji coba laut sebelum ditetapkan berstatus operasional.
Menurut pernyataan No. 716 Research Institute, tes lebih lanjut terhadap JARI diperlukan untuk berpotensi secara penuh menjadi kapal drone tempur yang sepenuhnya otonom.
Moda tempur ini memiliki panjang sekitar 15 meter dan bobot 20 ton, namun mampu melakukan misi pertahanan udara, anti-kapal dan anti-kapal selam. Menurut laporan China Central Television (CCTV), kemampuan beragam itu berkat sistem radar susun bertahap, rudal dan torpedo yang diluncurkan secara vertikal.
Beberapa pengamat militer menyebut kapal itu merupakan kapal perusak kelas Aegis mini tanpa awak karena jenis radar dan misilnya.
JARI dapat dikendalikan dari jarak jauh. Namun, kapal itu juga menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk menavigasi dan melakukan kegiatan tempur secara otonom setelah menerima perintah.
Menurut para analis yang dikutip CCTV, kapal drone tempur dapat bekerja sendiri secara diam-diam atau membentuk segerombolan kapal untuk menjadi kekuatan yang tangguh.
Perwakilan CSIC mengatakan kepada CCTV bahwa kapal perang nirawak itu telah mengumpulkan banyak perhatian dari perwakilan militer banyak negara saat dipajang di International Defense Exhibition and Conference (IDEX) ke-14 di Abu Dhabi, Februari lalu.
China menjadi pelopor dalam pengembangan kapal perang nirawak ketika Amerika Serikat (AS) masih dalam tahap rencana pengembangan. Pentagon berencana membangun armada sepuluh kapal perang nirawak selama lima tahun ke depan.
Kapal perang tanpa awak militer Beijing ini dikenal dengan nama "JARI". Moda tempur canggih tersebut dikembangkan oleh No. 716 dan No. 702 Research Institute, lembaga di bawah naungan China Shipbuilding Industry Corporation (CSIC)—perusahaan milik negara.
Upacara peluncuran kapal perang tak berawak multifungsi itu dilakukan pada hari Rabu di lokasi yang dirahasiakan. No. 716 Research Institute, dalam sebuah pernyataan yang dirilis di akun WeChat, mengonfirmasi peluncuran moda tempur canggih itu.
"Peluncuran ini mengindikasikan kapal drone tempur terkemuka dunia telah memperoleh kemampuan tempur awal," bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip dari Global Times, Jumat (23/8/2019).
Seorang pakar militer yang meminta tak disebutkan namanya mengatakan kepada Global Times bahwa pengumuman kesiapan tempur JARI setelah peluncurannya itu menunjukkan indikasi seberapa matang teknologi yang digunakan pada kapal tersebut.
Biasanya kapal perang membutuhkan beberapa uji coba laut sebelum ditetapkan berstatus operasional.
Menurut pernyataan No. 716 Research Institute, tes lebih lanjut terhadap JARI diperlukan untuk berpotensi secara penuh menjadi kapal drone tempur yang sepenuhnya otonom.
Moda tempur ini memiliki panjang sekitar 15 meter dan bobot 20 ton, namun mampu melakukan misi pertahanan udara, anti-kapal dan anti-kapal selam. Menurut laporan China Central Television (CCTV), kemampuan beragam itu berkat sistem radar susun bertahap, rudal dan torpedo yang diluncurkan secara vertikal.
Beberapa pengamat militer menyebut kapal itu merupakan kapal perusak kelas Aegis mini tanpa awak karena jenis radar dan misilnya.
JARI dapat dikendalikan dari jarak jauh. Namun, kapal itu juga menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk menavigasi dan melakukan kegiatan tempur secara otonom setelah menerima perintah.
Menurut para analis yang dikutip CCTV, kapal drone tempur dapat bekerja sendiri secara diam-diam atau membentuk segerombolan kapal untuk menjadi kekuatan yang tangguh.
Perwakilan CSIC mengatakan kepada CCTV bahwa kapal perang nirawak itu telah mengumpulkan banyak perhatian dari perwakilan militer banyak negara saat dipajang di International Defense Exhibition and Conference (IDEX) ke-14 di Abu Dhabi, Februari lalu.
China menjadi pelopor dalam pengembangan kapal perang nirawak ketika Amerika Serikat (AS) masih dalam tahap rencana pengembangan. Pentagon berencana membangun armada sepuluh kapal perang nirawak selama lima tahun ke depan.
(mas)