Jalani Pembesaran Payudara, Ibu Muda China Tewas di Meja Operasi
A
A
A
NANYANG - Seorang ibu muda di China merahasiakan operasi pembesaran payudara dari keluarganya. Namun, dia tewas di meja operasi rumah sakit dengan kondisi mengerikan.
Yang Xue, 28, mengalami pendarahan mulai dari mata, hidung, mulut dan telinga dan lehernya dipenuhi bekas tusukan jarum.
Sejak kasus kematiannya terungkap, ahli bedah di Rumah Sakit Bedah Plastik Wanhe di Kota Nanyang, di Provinsi Henan, China tengah dilaporkan tidak memenuhi syarat untuk melakukan operasi.
Korban merupakan ibu dari anak kembar yang baru berusia dua tahun. Ibu muda tersebut meninggal pada 18 Agustus. Suaminya mengatakan bahwa dia tidak tahu bahwa istrinya akan menjalani operasi pembesaran payudara.
Menurut laporan media setempat, Yang Xue telah dua kali merahasiakan operasi pembesaran payudara. Dua bulan sebelumnya, dia melakukan operasi serupa di klinik bedah plastik itu tanpa sepengetahuan suaminya.
Klinik tersebut sekarang telah ditutup untuk penyelidikan resmi. Namun, laporan media setempat menyatakan petugas medis di sana tidak memenuhi syarat untuk melakukan operasi pembesaran payudara.
"Dia pergi pukul 10.00 pagi (pada tanggal 18 Agustus). Kami mengetahui tentang komplikasi pada pukul 17.35 sore," kata suami korban, Zhang, seperti dikutip Mirror, Rabu (21/8/2019) malam.
"Mereka memberi tahu kami bahwa mereka masih berusaha untuk menghidupkannya kembali, tetapi petugas medis sudah tiba dan menyatakan dia sudah meninggal," ujarnya. "Istri saya berdarah dari mata, hidung, mulut dan telinganya. Lehernya dipenuhi bekas jarum."
"Saya bahkan tidak tahu dia akan dioperasi. Tidak ada yang ditandatangani. Mereka menunjukkan kepada saya tanda tangan, tapi itu jelas palsu. Itu jelas tidak ditandatangani oleh istri saya," kata Zhang.
"Klinik telah ditutup dan petugas sedang menyelidiki. Mereka (petugas) menginterogasi dua dokter dan seorang perawat," ujarnya.
Zhang mengklaim bahwa dokter klinik tidak memenuhi syarat untuk melakukan operasi, dan bisnis kosmetik tidak dilengkapi peralatan untuk menangani komplikasi medis.
Pihak berwenang setempat telah menutup klinik dan para pejabat telah membuka penyelidikan atas kasus ini. Namun, baik polisi maupun juru bicara pemerintah tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang kematian Yang.
Yang Xue, 28, mengalami pendarahan mulai dari mata, hidung, mulut dan telinga dan lehernya dipenuhi bekas tusukan jarum.
Sejak kasus kematiannya terungkap, ahli bedah di Rumah Sakit Bedah Plastik Wanhe di Kota Nanyang, di Provinsi Henan, China tengah dilaporkan tidak memenuhi syarat untuk melakukan operasi.
Korban merupakan ibu dari anak kembar yang baru berusia dua tahun. Ibu muda tersebut meninggal pada 18 Agustus. Suaminya mengatakan bahwa dia tidak tahu bahwa istrinya akan menjalani operasi pembesaran payudara.
Menurut laporan media setempat, Yang Xue telah dua kali merahasiakan operasi pembesaran payudara. Dua bulan sebelumnya, dia melakukan operasi serupa di klinik bedah plastik itu tanpa sepengetahuan suaminya.
Klinik tersebut sekarang telah ditutup untuk penyelidikan resmi. Namun, laporan media setempat menyatakan petugas medis di sana tidak memenuhi syarat untuk melakukan operasi pembesaran payudara.
"Dia pergi pukul 10.00 pagi (pada tanggal 18 Agustus). Kami mengetahui tentang komplikasi pada pukul 17.35 sore," kata suami korban, Zhang, seperti dikutip Mirror, Rabu (21/8/2019) malam.
"Mereka memberi tahu kami bahwa mereka masih berusaha untuk menghidupkannya kembali, tetapi petugas medis sudah tiba dan menyatakan dia sudah meninggal," ujarnya. "Istri saya berdarah dari mata, hidung, mulut dan telinganya. Lehernya dipenuhi bekas jarum."
"Saya bahkan tidak tahu dia akan dioperasi. Tidak ada yang ditandatangani. Mereka menunjukkan kepada saya tanda tangan, tapi itu jelas palsu. Itu jelas tidak ditandatangani oleh istri saya," kata Zhang.
"Klinik telah ditutup dan petugas sedang menyelidiki. Mereka (petugas) menginterogasi dua dokter dan seorang perawat," ujarnya.
Zhang mengklaim bahwa dokter klinik tidak memenuhi syarat untuk melakukan operasi, dan bisnis kosmetik tidak dilengkapi peralatan untuk menangani komplikasi medis.
Pihak berwenang setempat telah menutup klinik dan para pejabat telah membuka penyelidikan atas kasus ini. Namun, baik polisi maupun juru bicara pemerintah tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang kematian Yang.
(mas)