Suriah Sebut Israel Penyebab Krisis di Timur Tengah
Rabu, 21 Agustus 2019 - 20:33 WIB

Suriah Sebut Israel Penyebab Krisis di Timur Tengah
A
A
A
DAMASKUS - Suriah menyebut pendudukan Israel atas wilayah-wilayah Arab sebagai alasan utama terjadinya krisis di wilayah tersebut. Salah satu wilayah yang diduduki Israel adalah dataran tinggi Golan, yang sebagian diantaranya adalah bagian dari Suriah.
Duta Besar Suriah untuk PBB Bashar al-Jaafari mengatakan, penyebab utama masih belum dicapainya perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah, tidak lain adalah karena pendudukan Israel di sejumlah wilayah Arab.
"Penyebab utama konflik di Timur Tengah dan ketidakmampuan untuk mencapai perdamaian dan stabilitas, telah dan terus menjadi pendudukan Israel di wilayah Arab, termasuk Golan Suriah yang diduduki," katanya dalam sebuah pernyataan.
Jaafari, seperti dilansir PressTV pada Rabu (21/8), lebih jauh menyatakan keprihatinannya tentang akumulasi senjata pemusnah massal yang dimiliki Israel. Tel Aviv tidak pernah membuka seberapa banyak senjata nuklir yang mereka miliki.
Dia mengatakan, rezim Israel harus bergabung dengan Perjanjian Non-Proliferasi (NPT) tanpa penundaan dan memasukan fasilitas nuklir mereka dibawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Duta Besar Suriah untuk PBB Bashar al-Jaafari mengatakan, penyebab utama masih belum dicapainya perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah, tidak lain adalah karena pendudukan Israel di sejumlah wilayah Arab.
"Penyebab utama konflik di Timur Tengah dan ketidakmampuan untuk mencapai perdamaian dan stabilitas, telah dan terus menjadi pendudukan Israel di wilayah Arab, termasuk Golan Suriah yang diduduki," katanya dalam sebuah pernyataan.
Jaafari, seperti dilansir PressTV pada Rabu (21/8), lebih jauh menyatakan keprihatinannya tentang akumulasi senjata pemusnah massal yang dimiliki Israel. Tel Aviv tidak pernah membuka seberapa banyak senjata nuklir yang mereka miliki.
Dia mengatakan, rezim Israel harus bergabung dengan Perjanjian Non-Proliferasi (NPT) tanpa penundaan dan memasukan fasilitas nuklir mereka dibawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
(esn)