Cabut dari Perjanjian INF, AS Ingin Kembangkan Rudal Hipersonik
A
A
A
WASHINGTON - Sebagai hasil dari penarikan Amerika Serikat (AS) dari Perjanjian Nuklir Jarak Menengah (INF), Washington sekarang sedang mencari cara untuk mengembangkan rudal hipersonik dengan hulu ledak balistik. Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Angkatan Darat AS, Ryan D. McCarthy.
"Sehubungan dengan rentang INF pada khususnya, kami mencari cara di mana kita pertama kali dapat menemukan peluang," kata McCarthy.
"Jelas, hipersonik, jika Anda menempatkan hulu ledak balistik pada rudal hipersonik," imbuhnya seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (21/8/2019).
Pernyataan McCarthy ini terjadi beberapa hari setelah tersiar kabar bahwa Departemen Pertahanan AS telah berhasil menguji rudal jelajah jarak menengah yang pernah dilarang oleh Perjanjian INF. Peluncuran berlangsung di lepas pantai California pada hari Minggu. (Baca juga: Abaikan Peringatan Rusia, AS Uji Coba Rudal Terlarang )
AS secara resmi menarik diri dari perjanjian yang ditandatangani pada 1987 itu pada 2 Agustus lalu, berbulan-bulan setelah pemerintahan Trump mengumumkan niatnya untuk menangguhkan kewajibannya di bawah perjanjian itu. AS mengklaim Rusia dilaporkan telah menguji dan menggunakan rudal jelajah terlarang yang melebihi jangkauan 500 kilometer. Namun Rusia membantah tuduhan itu dan kemudian juga menarik diri dari perjanjian.
Perjanjian era Perang Dingin yang ditandatangani oleh AS dan Uni Soviet membatasi pengembangan, produksi, dan penyebaran rudal berbasis darat yang dapat menyerang di mana saja antara jarak 500 dan 5.500 kilometer.
"Sehubungan dengan rentang INF pada khususnya, kami mencari cara di mana kita pertama kali dapat menemukan peluang," kata McCarthy.
"Jelas, hipersonik, jika Anda menempatkan hulu ledak balistik pada rudal hipersonik," imbuhnya seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (21/8/2019).
Pernyataan McCarthy ini terjadi beberapa hari setelah tersiar kabar bahwa Departemen Pertahanan AS telah berhasil menguji rudal jelajah jarak menengah yang pernah dilarang oleh Perjanjian INF. Peluncuran berlangsung di lepas pantai California pada hari Minggu. (Baca juga: Abaikan Peringatan Rusia, AS Uji Coba Rudal Terlarang )
AS secara resmi menarik diri dari perjanjian yang ditandatangani pada 1987 itu pada 2 Agustus lalu, berbulan-bulan setelah pemerintahan Trump mengumumkan niatnya untuk menangguhkan kewajibannya di bawah perjanjian itu. AS mengklaim Rusia dilaporkan telah menguji dan menggunakan rudal jelajah terlarang yang melebihi jangkauan 500 kilometer. Namun Rusia membantah tuduhan itu dan kemudian juga menarik diri dari perjanjian.
Perjanjian era Perang Dingin yang ditandatangani oleh AS dan Uni Soviet membatasi pengembangan, produksi, dan penyebaran rudal berbasis darat yang dapat menyerang di mana saja antara jarak 500 dan 5.500 kilometer.
(ian)