Kanada Tolak Pulangkan Anggota ISIS Jihadi Jack
A
A
A
OTTAWA - Pemerintah Kanada tidak akan membantu anggota ISIS Jihadi Jack atau Jack Letts pulang ke negara itu dari penjara Kurdi tempat ia ditahan. Hal itu dikatakan oleh Menteri Keamanan Kanada Ralph Goodale.
Ditanya dalam sebuah wawancara dengan Canadian Broadcasting Corp apakah pemerintah telah memutuskan untuk memulangkan Letts, Goodale mengatakan: "Kami tidak memiliki kewajiban untuk memfasilitasi perjalanannya dari keadaannya saat ini, dan kami tidak memiliki niat untuk memfasilitasi perjalanan itu," seperti dikutip dari Reuters, Rabu (21/8/2019).
Jihadi Jack diketahui memiliki kewarganegaraan ganda yaitu Inggris dan Kanada. Namun, beberapa waktu lalu, Inggris telah mencabut kewarganegaraannya. (Baca juga: Inggris Cabut Kewarganegaaran Anggota ISIS Jihadi Jack)
Menanggapi langkah yang diambil Inggris, Goodale menyebut itu adalah upaya London untuk melepaskan tanggung jawabnya.
Letts, seorang mualaf Muslim yang ayahnya adalah orang Kanada, meninggalkan Inggris menuju Suriah pada tahun 2014 ketika ia berusia 18 tahun, menurut laporan media. Dia telah ditahan di penjara Kurdi selama dua tahun setelah tertangkap saat mencoba meninggalkan Suriah ke Turki. Dalam sebuah wawancara ITV, Letts mengatakan dia berharap Kanada akan menerimanya.
Ayahnya, John Letts, membantah "bahwa putranya spontan bertempur dengan Negara Islam (ISIS) di Suriah. Meski begitu ia menambahkan bahwa jika putranya melanggar hukum, ia harus diadili, menurut sebuah wawancara dengan radio Global News Kanada pada hari Minggu.
Terkait hal itu, Goodale mengatakan: "Kewajiban pertama kami adalah menjaga keamanan nasional negara kami dan keselamatan warga Kanada."
Sebelumnya, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau telah mencabut undang-undang yang memungkinkan kewarganegaraan mereka yang dihukum karena pelanggaran terorisme dicabut. Pergeseran kebijakan, dan mantra "Warga Kanada adalah Kanada" Trudeau, telah mendorong kritik dari beberapa lawan politiknya bahwa ia bersikap lunak terhadap keamanan nasional.
Awal pekan ini, lawan utama Trudeau dalam pemilu Oktober mendatang, Andrew Scheer, mengatakan bahwa jika terpilih, ia "tidak akan mengangkat jari" untuk membantu Letts.
Ditanya dalam sebuah wawancara dengan Canadian Broadcasting Corp apakah pemerintah telah memutuskan untuk memulangkan Letts, Goodale mengatakan: "Kami tidak memiliki kewajiban untuk memfasilitasi perjalanannya dari keadaannya saat ini, dan kami tidak memiliki niat untuk memfasilitasi perjalanan itu," seperti dikutip dari Reuters, Rabu (21/8/2019).
Jihadi Jack diketahui memiliki kewarganegaraan ganda yaitu Inggris dan Kanada. Namun, beberapa waktu lalu, Inggris telah mencabut kewarganegaraannya. (Baca juga: Inggris Cabut Kewarganegaaran Anggota ISIS Jihadi Jack)
Menanggapi langkah yang diambil Inggris, Goodale menyebut itu adalah upaya London untuk melepaskan tanggung jawabnya.
Letts, seorang mualaf Muslim yang ayahnya adalah orang Kanada, meninggalkan Inggris menuju Suriah pada tahun 2014 ketika ia berusia 18 tahun, menurut laporan media. Dia telah ditahan di penjara Kurdi selama dua tahun setelah tertangkap saat mencoba meninggalkan Suriah ke Turki. Dalam sebuah wawancara ITV, Letts mengatakan dia berharap Kanada akan menerimanya.
Ayahnya, John Letts, membantah "bahwa putranya spontan bertempur dengan Negara Islam (ISIS) di Suriah. Meski begitu ia menambahkan bahwa jika putranya melanggar hukum, ia harus diadili, menurut sebuah wawancara dengan radio Global News Kanada pada hari Minggu.
Terkait hal itu, Goodale mengatakan: "Kewajiban pertama kami adalah menjaga keamanan nasional negara kami dan keselamatan warga Kanada."
Sebelumnya, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau telah mencabut undang-undang yang memungkinkan kewarganegaraan mereka yang dihukum karena pelanggaran terorisme dicabut. Pergeseran kebijakan, dan mantra "Warga Kanada adalah Kanada" Trudeau, telah mendorong kritik dari beberapa lawan politiknya bahwa ia bersikap lunak terhadap keamanan nasional.
Awal pekan ini, lawan utama Trudeau dalam pemilu Oktober mendatang, Andrew Scheer, mengatakan bahwa jika terpilih, ia "tidak akan mengangkat jari" untuk membantu Letts.
(ian)