Asosiasi China Malaysia: Usir Zakir Naik
A
A
A
PETALING JAYA - Asosiasi China Malaysia (MCA), salah satu partai politik di negara itu, menyatakan penceramah kontroversial asal India Zakir Naik harus diusir dan dilarang tinggal di Malaysia. Alasannya, ia telah terbukti menjadi ancaman bagi kerukunan ras.
"Sebagai orang asing dan buron kriminal, siapa dia untuk mengatakan kepada warga Tionghoa siapa yang semestinya meninggalkan negara ini? Sejak Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan bahwa penerimaannya di Malaysia diberikan atas dasar kemanusiaan, Zakir harus memiliki rasa hormat pada diri sendiri," kata Presiden MCA, Wee Ka Siong, Rabu (14/8/2019).
Dalam sebuah posting di halaman Facebook-nya, Wee mengatakan bahwa Zakir harus menghormati multiras dan multikultural Malaysia serta kepekaan semua orang, bukannya berperilaku arogan dan mengucapkan kata-kata yang menyakitkan.
Selama ceramah di Kota Baru, Kelantan pada Kamis (8/8/2019), Zakir menanggapi seruan deportasi atas dirinya dengan mengatakan bahwa orang Tionghoa Malaysia yang harus pulang terlebih dahulu karena mereka adalah tamu lama di Malaysia.
Sebelumnya, Zakir mengatakan umat Hindu di Malaysia lebih loyal kepada Perdana Menteri India Narendra Modi daripada Perdana Menteri Mahathir Mohamad.
Pernyataan Zakir itu telah dikritik oleh berbagai kalangan.
Wee mendesak deportasi terhadap Zakir, dengan mengatakan penceramah asal India itu harus mematuhi etika dasar atau keluar dari Malaysia.
"Saya mengimbau pemerintah untuk segera mengusir Zakir dari negara ini dan selamanya melarangnya memasuki Malaysia. Kata-kata dan perilaku Zakir seringkali kontroversial dan telah menyebabkan ketidakpuasan di antara orang-orang dari semua ras, terutama umat Hindu. Mempertahankan dia di sini hanya akan membawa lebih banyak masalah bagi hubungan etnik kita," kata Wee, dikutip The Star.
"Bukan hal yang mudah untuk mencapai harmoni dan kemakmuran yang dinikmati oleh masyarakat multiras di Malaysia. Kita tidak membutuhkan orang luar yang saleh untuk menghancurkan perdamaian sosial dan hubungan etnik kita," imbuh dia.
Wee mengatakan, orang China atau Tionghoa adalah warga negara yang sah yang sebagian besar lahir dan dibesarkan di Malaysia dan sepenuhnya terintegrasi ke dalam kehidupan, budaya, dan tradisi Malaysia.
"Warga China adalah bagian dari negara ini dan telah membuat banyak kontribusi untuk pembangunan Malaysia. Warga Malaysia bahkan tidak bisa saling memberi tahu untuk meninggalkan negara ini, dan sebagai orang asing, Zakir bahkan kurang memenuhi syarat untuk melakukannya," katanya.
Zakir, yang diberi status penduduk tetap oleh pemerintah Najib Razak, dicari aparat penegak hukum negara asalnya, India, karena dituduh melakukan pencucian uang dan menghasut terorisme.
Bulan lalu, Mahathir mengatakan bahwa Malaysia tidak ingin penceramah kontroversial itu ada di Malaysia, tetapi sulit untuk mendeportasinya di tempat lain karena banyak negara tidak akan menerimanya.
"Sebagai orang asing dan buron kriminal, siapa dia untuk mengatakan kepada warga Tionghoa siapa yang semestinya meninggalkan negara ini? Sejak Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan bahwa penerimaannya di Malaysia diberikan atas dasar kemanusiaan, Zakir harus memiliki rasa hormat pada diri sendiri," kata Presiden MCA, Wee Ka Siong, Rabu (14/8/2019).
Dalam sebuah posting di halaman Facebook-nya, Wee mengatakan bahwa Zakir harus menghormati multiras dan multikultural Malaysia serta kepekaan semua orang, bukannya berperilaku arogan dan mengucapkan kata-kata yang menyakitkan.
Selama ceramah di Kota Baru, Kelantan pada Kamis (8/8/2019), Zakir menanggapi seruan deportasi atas dirinya dengan mengatakan bahwa orang Tionghoa Malaysia yang harus pulang terlebih dahulu karena mereka adalah tamu lama di Malaysia.
Sebelumnya, Zakir mengatakan umat Hindu di Malaysia lebih loyal kepada Perdana Menteri India Narendra Modi daripada Perdana Menteri Mahathir Mohamad.
Pernyataan Zakir itu telah dikritik oleh berbagai kalangan.
Wee mendesak deportasi terhadap Zakir, dengan mengatakan penceramah asal India itu harus mematuhi etika dasar atau keluar dari Malaysia.
"Saya mengimbau pemerintah untuk segera mengusir Zakir dari negara ini dan selamanya melarangnya memasuki Malaysia. Kata-kata dan perilaku Zakir seringkali kontroversial dan telah menyebabkan ketidakpuasan di antara orang-orang dari semua ras, terutama umat Hindu. Mempertahankan dia di sini hanya akan membawa lebih banyak masalah bagi hubungan etnik kita," kata Wee, dikutip The Star.
"Bukan hal yang mudah untuk mencapai harmoni dan kemakmuran yang dinikmati oleh masyarakat multiras di Malaysia. Kita tidak membutuhkan orang luar yang saleh untuk menghancurkan perdamaian sosial dan hubungan etnik kita," imbuh dia.
Wee mengatakan, orang China atau Tionghoa adalah warga negara yang sah yang sebagian besar lahir dan dibesarkan di Malaysia dan sepenuhnya terintegrasi ke dalam kehidupan, budaya, dan tradisi Malaysia.
"Warga China adalah bagian dari negara ini dan telah membuat banyak kontribusi untuk pembangunan Malaysia. Warga Malaysia bahkan tidak bisa saling memberi tahu untuk meninggalkan negara ini, dan sebagai orang asing, Zakir bahkan kurang memenuhi syarat untuk melakukannya," katanya.
Zakir, yang diberi status penduduk tetap oleh pemerintah Najib Razak, dicari aparat penegak hukum negara asalnya, India, karena dituduh melakukan pencucian uang dan menghasut terorisme.
Bulan lalu, Mahathir mengatakan bahwa Malaysia tidak ingin penceramah kontroversial itu ada di Malaysia, tetapi sulit untuk mendeportasinya di tempat lain karena banyak negara tidak akan menerimanya.
(mas)