Menlu Iran: AS Ubah Teluk jadi Kotak Korek Api yang Siap Meledak

Selasa, 13 Agustus 2019 - 16:19 WIB
Menlu Iran: AS Ubah...
Menlu Iran: AS Ubah Teluk jadi Kotak Korek Api yang Siap Meledak
A A A
TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif menyatakan, Amerika Serikat (AS) telah mengubah wilayah Teluk menjadi kotak korek api yang siap meledak. Hal itu diungkapkannya dalam wawancara dengan stasiun televisi Al Jazeera.

Lalu lintas kapal tanker minyak yang melewati Teluk melalui Selat Hormuz telah menjadi fokus ketegangan AS-Iran pasca Washington menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional dan menerapkan kembali sanksi untuk mencekik ekspor minyak Teheran.

Setelah ledakan yang merusak enam kapal tanker pada bulan Mei dan Juni serta penyitaan sebuah kapal berbendera Inggris oleh Iran pada bulan Juli, AS meluncurkan misi keamanan maritim di Teluk, bergabung dengan Inggris, untuk melindungi kapal dagang.

Menanggapi hal itu, Zarif mengatakan selat sempit itu akan menjadi kurang aman karena kapal (angkatan laut) asing meningkatkan kehadiran mereka di dalamnya.

"Wilayah ini telah menjadi kotak korek api yang siap untuk dinyalakan karena Amerika dan sekutunya membanjiri dengan senjata," katanya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (13/8/2019).

Zarif, yang tiba pada hari Minggu di Doha, bertemu dengan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al-Thani pada hari Senin untuk menyampaikan pesan itu, media pemerintah Iran melaporkan.

Qatar adalah salah satu basis pangkalan militer AS terbesar di Timru Tengah. Negara ini berusaha untuk tidak tertarik dalam konflik yang meningkat antara Washington dan Teheran.

Irak, yang memelihara hubungan baik dengan Washington dan Teheran, pada hari Senin memperingatkan bahwa penempatan pasukan Barat memicu ketegangan regional.

"Negara-negara Teluk dapat bersama-sama mengamankan transit kapal," kata Menteri Luar Negeri Irak Mohammed al-Hakim di Twitter.

"Irak berusaha mengurangi ketegangan di wilayah kami melalui perundingan yang tenang. Kehadiran pasukan Barat di kawasan itu akan meningkatkan ketegangan," imbuhnya.

Bulan lalu, Garda Revolusi Iran menangkap kapal tanker Inggris, Stena Impero di dekat Selat karena dugaan pelanggaran hukum laut. Perisitiwa ini terjadi dua minggu setelah Inggris menangkap sebuah kapal tanker minyak Iran di dekat Gibraltar, menuduhnya melanggar sanksi Uni Eropa (UE) terhadap Suriah.

Pertikaian kapal tanker itu telah menyulut Inggris dalam sengketa diplomatik antara negara-negara besar UE - yang ingin mempertahankan kesepakatan nuklir Iran - dan AS yang mendorong kebijakan yang lebih keras terhadap Iran.
(ian)
Berita Terkait
Amerika Serikat Blacklist...
Amerika Serikat Blacklist Menteri Dalam Negeri Iran
Iran Akan Pertimbangkan...
Iran Akan Pertimbangkan Negosiasi Langsung dengan Amerika Serikat
Seberapa Penting Timur...
Seberapa Penting Timur Tengah bagi Amerika Serikat?
Iran: Pengusiran Amerika...
Iran: Pengusiran Amerika Serikat dari Afghanistan 'Memalukan'
Menurut Presiden Iran,...
Menurut Presiden Iran, Amerika Serikat Bersalah dalam Serangan Israel di Gaza
Presiden Iran Kritik...
Presiden Iran Kritik Amerika Serikat, Samakan Sanksi dengan Perang
Berita Terkini
Benazir Bhutto Sunni...
Benazir Bhutto Sunni atau Syiah? Ini Jawabannya
36 menit yang lalu
Rayakan Kemenangan,...
Rayakan Kemenangan, Rakyat Pakistan Turun ke Jalan
1 jam yang lalu
Pakar Ini Ungkap Banyak...
Pakar Ini Ungkap Banyak Kejutan Pakistan yang Mengecoh Militer India
2 jam yang lalu
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
3 jam yang lalu
Komunitas Sikh Ucapkan...
Komunitas Sikh Ucapkan Selamat kepada Pakistan atas Kemenangan dalam Perang dengan India
3 jam yang lalu
Kubu Garis Keras Pro-Modi:...
Kubu Garis Keras Pro-Modi: Gencatan Senjata Gagalkan India Menang Perang atas Pakistan
3 jam yang lalu
Infografis
Kapal Induk Kedua Tiba...
Kapal Induk Kedua Tiba di Timur Tengah, AS Serius Ancam Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved