Gabung Koalisi AS, Kapal Perang Inggris Menuju Teluk Persia
A
A
A
TEHERAN - Kapal perang Inggris, HMS Kent, mulai berlayar ke Teluk Persia pada hari Senin untuk bergabung dengan misi keamanan maritim koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Misi koalisi itu adalah melindungi kapal-kapal tanker minyak dan kapal kargo di perairan tersebut.
Koalisi kemanan maritim dibentuk Amerika Serikat di tengah meningkatnya ketegangan politik antara Barat dan Iran. Tak semua sekutu Washington setuju bergabung dengan koalisi tersebut. Jerman menjadi contoh negara yang menolak bergabung.
Koalisi dibentuk AS setelah Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menyita kapal tanker minyak Inggris, Stena Impero, di Selat Hormuz, pertenghan Juli lalu. Tindakan IRGC itu sebagai balasan atas tindakan Marinir Kerajaan Inggris yang menyita kapal tanker minyak Iran, Grace 1 di lepas pantai Gibraltar pada 4 Juli. Kapal Iran itu disita atas tuduhan mencoba menyelundupkan minyak ke Suriah yang merupakan pelanggaran sanksi Uni Eropa.
"Fokus kami di Teluk tetap kuat untuk mengurangi ketegangan saat ini," kata Andy Brown, komandan kapal perang HMS Kent.
"Tapi kami berkomitmen untuk menegakkan kebebasan navigasi dan meyakinkan pelayaran internasional, yang ingin dilakukan oleh operasi ini," ujarnya, yang dikutip dari Reuters, Selasa (13/8/2019).
Rencana pengiriman kapal HMS Kent itu telah diumumkan militer Inggris bulan lalu. Selain bergabung dengan koalisi pimpinan AS, HMS Kent juga akan menggantikan peran kapal perang Inggris lainnya, HMS Duncan, yang sudah beroperasi di wilayah tersebut cukup lama.
Koalisi kemanan maritim dibentuk Amerika Serikat di tengah meningkatnya ketegangan politik antara Barat dan Iran. Tak semua sekutu Washington setuju bergabung dengan koalisi tersebut. Jerman menjadi contoh negara yang menolak bergabung.
Koalisi dibentuk AS setelah Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menyita kapal tanker minyak Inggris, Stena Impero, di Selat Hormuz, pertenghan Juli lalu. Tindakan IRGC itu sebagai balasan atas tindakan Marinir Kerajaan Inggris yang menyita kapal tanker minyak Iran, Grace 1 di lepas pantai Gibraltar pada 4 Juli. Kapal Iran itu disita atas tuduhan mencoba menyelundupkan minyak ke Suriah yang merupakan pelanggaran sanksi Uni Eropa.
"Fokus kami di Teluk tetap kuat untuk mengurangi ketegangan saat ini," kata Andy Brown, komandan kapal perang HMS Kent.
"Tapi kami berkomitmen untuk menegakkan kebebasan navigasi dan meyakinkan pelayaran internasional, yang ingin dilakukan oleh operasi ini," ujarnya, yang dikutip dari Reuters, Selasa (13/8/2019).
Rencana pengiriman kapal HMS Kent itu telah diumumkan militer Inggris bulan lalu. Selain bergabung dengan koalisi pimpinan AS, HMS Kent juga akan menggantikan peran kapal perang Inggris lainnya, HMS Duncan, yang sudah beroperasi di wilayah tersebut cukup lama.
(mas)