Bandara Hong Kong Diupayakan Kembali Beroperasi Selasa Pagi

HONG KONG - Memasuki Senin (12/8) malam, para demonstran yang semula memadati bandara Internasional Hong Kong dilaporkan mulai berangsur-angsur meninggalkan bandara tersebut. Meski masih ada beberapa ratus demonstran, namun jumlahnya sudah menyusut jauh dibanding saat aksi puncak pada siang hari yang dihadiri sekitar 5.000 demonstran.

Seperti dilaporkan South China Morning Post, para demonstran sudah mulai meninggalkan areal bandara sejak sore hari dengan menggunakan bus dan kereta api. Sejumlah pengunjuk rasa meninggalkan bandara dengan berjalan kaki ke lokasi terdekat.

Otoritas Bandara sendiri telah merilis pernyataan untuk melanjutkan penerbangan pada Selasa (13/8), pukul 6 pagi waktu setempat. Meski demikian, Otoritas Bandara mendesak para calon penumpang untuk tidak datang ke bandara, kecuali penerbangan mereka telah dikonfirmasi oleh maskapai bersangkutan.

"AA (Otoritas Bandara) akan bekerja sama dengan mitra bisnisnya, dengan maksud untuk secara bertahap melanjutkan operasi bandara normal sesegera mungkin," bunyi pernyataan Otoritas Bandara Internasional Hong Kong.

Memasuki Selasa dini hari, bandara Hong Kong dilaporkan telah sepi. Namun, masih nampak calon penumpang dengan barang bawaan mereka menunggu di tengah ketidakpastian penerbangan. Tak hanya calon penumpang dari Hong Kong yang terkena imbas aksi demontrasi ini, mereka yang ingin memasuki Hong Kong via jalur udara juga terdampak.

Aksi demonstrasi di bandara internasional Hong Kong memang berdampak sangat luas. Karenanya, seorang politisi Hong kong dari Partai Buruh, Fernando Cheung Chiu-hung mendesak para pemrotes untuk pergi dari areal bandara. Menurutnya, para demonstran telah mencapai tujuan mereka.

“Bagi para pengunjuk rasa, tujuannya adalah untuk memberi tahu para wisatawan dan dunia. Sekarang penerbangan telah dibatalkan, saya pikir tujuan telah terpenuhi dan menginap tidak memperpanjang tujuan itu. Saya akan menyarankan para pemrotes untuk pergi dengan tertib,” katanya.