Dilanda Lekima, 3.200 Penerbangan Dibatalkan di China

Senin, 12 Agustus 2019 - 09:27 WIB
Dilanda Lekima, 3.200 Penerbangan Dibatalkan di China
Dilanda Lekima, 3.200 Penerbangan Dibatalkan di China
A A A
SHANGHAI - Badai Lekima yang menerjang China bagian timur mengakibatkan 30 orang tewas, 18 orang hilang, dan 3.200 penerbangan dibatalkan. Gangguan perjalanan masih terjadi di penjuru wilayah China saat bagai itu bergerak lebih jauh ke utara.

Badai Lekima tiba pada Sabtu (10/8) di Provinsi Zhejiang dengan membawa angin berkekuatan 187 km per jam, membuat penerbangan terganggu dan operasional kereta dihentikan. Laporan CCTV menyatakan sekitar 3.200 penerbangan dibatalkan dan beberapa penghentian layanan kereta cepat mulai dicabut, kemarin.

”Badai itu merusak lebih dari 173.000 hektare lahan dan 34.000 rumah di Zhejiang,” papar pernyataan otoritas provinsi Zhejiang, dilansir Reuters. Otoritas memperkirakan kerugian ekonomi akibat badai itu mencapai USD2 miliar.

Lekima menjadi badai kesembilan yang menerjang China tahun ini. ”Badai itu diperkirakan mendarat di sepanjang garis pantai di Provinsi Shandong hingga memicu lebih banyak pembatalan penerbangan dan penutupan sejumlah jalur kereta,” ungkap laporan Xinhua dan badan penyiaran CCTV.

Di Zhejiang, banyak korban tewas terjadi di sekitar 130 km utara Kota Wenzhou, tempat bendungan alam roboh saat curah hujan mencapai 160 mm dalam waktu tiga jam dan mengakibatkan tanah longsor.

Laporan media menunjukkan sejumlah personel menerobos banjir untuk menyelamatkan warga dari rumah mereka. Adapun Kementerian Manajemen Darurat China menyatakan lebih dari satu juta orang di pusat keuangan Shanghai, Zhejiang, dan Jiangsu telah dievakuasi akibat badai.

Xinhua melaporkan bahwa sekitar lima juta warga yang tinggal di Provinsi Zhejiang terkena banjir. ”Lebih dari 1 juta warga telah dievakuasi,” papar pernyataan kantor pusat kontrol banjir Provinsi Zhejiang. Pada Kamis (8/8), otoritas di Taiwan memerintahkan pasar, bisnis, dan sekolah untuk libur saat Lekima mencapai pulau tersebut.

Sejumlah penerbangan pesawat juga dibatalkan akibat badai tersebut. Badai itu melintas saat Taiwan baru saja diterjang gempa bumi berkekuatan 6 Skala Richter. Badai Lekima yang membawa angin berkecepatan 234 km per jam itu menerjang Taiwan pada Kamis (8/8) malam waktu setempat.

Kekuatan badai itu pun telah bertambah menjadi topan super menurut para petugas cuaca. ”Gempa bumi menerjang saat kami membuat persiapan untuk badai itu, yang merupakan kejadian langka,” tutur Perdana Menteri (PM) Taiwan Su Tseng Chang saat berbicara di pusat darurat nasional.

Dia mendorong para peja-bat tetap waspada saat badai itu mendekat. Lekima akan menjadi badai terkuat yang menerjang Taiwan tahun ini. Badai itu telah mendekati pantai timur laut, setelah bergerak melintasi samudra di barat laut dengan kecepatan 19 km per jam.

Biro cuaca Taiwan mengeluarkan peringatan angin dan hujan untuk wilayah Taipei, kota pelabuhan Keelung, dan kawasan lainnya di utara. Otoritas juga memperingatkan warga menghindari pantai dan laut di pesisir selatan dan timur. Gempa bumi yang menerjang pantai timur laut, kemarin, juga membuat otoritas mengeluarkan peringatan tanah longsor.

Biro cuaca juga memperkirakan curah hujan mencapai 900 mm di wilayah pegunungan bagian utara Taiwan. Gempa bumi itu mengakibatkan listrik padam di 10.000 gedung dan seorang wanita tewas tertimpa lemari pakaian. Lebih dari 2.000 orang telah mengungsi ke lokasi yang aman.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5084 seconds (0.1#10.140)