Korban Tewas Pembantaian El Paso Jadi 22 Orang
A
A
A
EL PASO - Korban penembakan massal yang terjadi di El Paso, Texas, bertambah menjadi 22 setelah dua orang yang sebelumnya dirawat karena luka-luka yang dialaminya meninggal.
Secara keseluruhan, 31 orang tewas dalam penembakan beruntun di El Paso dan Dayton, Ohio, yang mengguncang Amerika Serikat (AS) dalam akhir pekan berdarah kemarin. Dua insiden berdarah ini mendorong kembali munculnya perdebatan tentang kekerasan bersenjata.
Pusat Medis Del Sol di El Paso mengatakan satu korban meninggal pada Minggu malam, dan korban lainnya pada Senin pagi waktu setempat seperti dilansir dari CNBC, Selasa (6/8/2019).
Sementara itu, pusat medis mengatakan masih merawat lima pasien dalam kondisi stabil dan satu pasien dalam kondisi kritis.
Seorang warga Dallas berusia 21 tahun yang dicurigai melakukan pembantaian di El Paso ditahan oleh polisi. Tersangka, Patrick Crusius, diyakini telah menulis surat yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu dan mencerca apa yang disebutnya sebagai "invasi Hispanik ke Texas," kata para penyelidik.
Jaksa federal telah mengklasifikasikan kasus ini sebagai terorisme domestik. (Baca juga: Bantai 20 Orang, Penembakan El Paso Dinyatakan Aksi Teroris)
Claudia Duran, seorang administrator di kantor jaksa wilayah El Paso, mengatakan kepada NBC News bahwa jaksa penuntut berniat untuk meminta hukuman mati terhadap pelaku.
Sedangkan penembakan di Dayton terjadi di distrik hiburan populer di pusat kota pada Minggu pagi. Pelaku - yang mengenakan topeng, perlindungan pendengaran dan rompi anti peluru - tewas oleh polisi dalam waktu sekitar 30 detik.
Pihak berwenang mengidentifikasinya sebagai Connor Betts yang berusia 24 tahun, dan tengah menyelidiki motif dari aksi penembakan tersebut.
Secara keseluruhan, 31 orang tewas dalam penembakan beruntun di El Paso dan Dayton, Ohio, yang mengguncang Amerika Serikat (AS) dalam akhir pekan berdarah kemarin. Dua insiden berdarah ini mendorong kembali munculnya perdebatan tentang kekerasan bersenjata.
Pusat Medis Del Sol di El Paso mengatakan satu korban meninggal pada Minggu malam, dan korban lainnya pada Senin pagi waktu setempat seperti dilansir dari CNBC, Selasa (6/8/2019).
Sementara itu, pusat medis mengatakan masih merawat lima pasien dalam kondisi stabil dan satu pasien dalam kondisi kritis.
Seorang warga Dallas berusia 21 tahun yang dicurigai melakukan pembantaian di El Paso ditahan oleh polisi. Tersangka, Patrick Crusius, diyakini telah menulis surat yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu dan mencerca apa yang disebutnya sebagai "invasi Hispanik ke Texas," kata para penyelidik.
Jaksa federal telah mengklasifikasikan kasus ini sebagai terorisme domestik. (Baca juga: Bantai 20 Orang, Penembakan El Paso Dinyatakan Aksi Teroris)
Claudia Duran, seorang administrator di kantor jaksa wilayah El Paso, mengatakan kepada NBC News bahwa jaksa penuntut berniat untuk meminta hukuman mati terhadap pelaku.
Sedangkan penembakan di Dayton terjadi di distrik hiburan populer di pusat kota pada Minggu pagi. Pelaku - yang mengenakan topeng, perlindungan pendengaran dan rompi anti peluru - tewas oleh polisi dalam waktu sekitar 30 detik.
Pihak berwenang mengidentifikasinya sebagai Connor Betts yang berusia 24 tahun, dan tengah menyelidiki motif dari aksi penembakan tersebut.
(ian)