Giliran Prancis Tidak Setuju dengan Sanksi AS terhadap Menlu Iran
A
A
A
PARIS - Prancis menyuarakan keprihatinannya atas langkah Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada Menteri Luar Negeri Iran. Prancis mengatakan, bersama Inggris dan Jerman, tidak setuju dengan keputusan tersebut.
"Kami menganggap bahwa semua saluran diplomatik harus tetap terbuka, khususnya dalam konteks ketegangan yang tinggi," kata Kementerian Luar Negeri Prancis seperti dikutip dari Reuters, Jumat (2/8/2019).
Sebelumnya, Rusia dan Uni Eropa juga menyatakan tidak setuju denga langkah penjatuhan sanksi terhadap Mohammad Javad Zarif. Rusia dengan nada lantang mengecam langkah AS dengan mengatakan bahwa Washington hanya mengenal kata sanksi.
Sementara Uni Eropa (UE) menyesali keputusan AS untuk menjatuhkan sanksi kepada Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif. UE pun berjanji akan terus bekerja dengan Zarif.
Baik Rusia, Uni Eropa, dan Prancis adalah pihak yang ikut menandatangani perjanjian nuklir 2015 yang membatasi program nuklir Iran. AS sendiri telah menarik diri dari perjanjian tersebut dengan alasan kesepakatan itu tidak mengatur tentang program rudal balistik Iran.
AS menjatuhkan sanksi terhadap Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, pemain penting dalam perjanjian nuklir. Pemerintah AS mengumumkan membekukan aset Zarif di Amerika Serikat atau yang dikendalikan oleh entitas AS. AS juga menambahkan akan membatasi perjalanan internasionalnya.
"Kami menganggap bahwa semua saluran diplomatik harus tetap terbuka, khususnya dalam konteks ketegangan yang tinggi," kata Kementerian Luar Negeri Prancis seperti dikutip dari Reuters, Jumat (2/8/2019).
Sebelumnya, Rusia dan Uni Eropa juga menyatakan tidak setuju denga langkah penjatuhan sanksi terhadap Mohammad Javad Zarif. Rusia dengan nada lantang mengecam langkah AS dengan mengatakan bahwa Washington hanya mengenal kata sanksi.
Sementara Uni Eropa (UE) menyesali keputusan AS untuk menjatuhkan sanksi kepada Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif. UE pun berjanji akan terus bekerja dengan Zarif.
Baik Rusia, Uni Eropa, dan Prancis adalah pihak yang ikut menandatangani perjanjian nuklir 2015 yang membatasi program nuklir Iran. AS sendiri telah menarik diri dari perjanjian tersebut dengan alasan kesepakatan itu tidak mengatur tentang program rudal balistik Iran.
AS menjatuhkan sanksi terhadap Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, pemain penting dalam perjanjian nuklir. Pemerintah AS mengumumkan membekukan aset Zarif di Amerika Serikat atau yang dikendalikan oleh entitas AS. AS juga menambahkan akan membatasi perjalanan internasionalnya.
(ian)