Istri Penguasa Dubai Minta Perlindungan
A
A
A
LONDON - Istri Penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, Putri Haya binti al-Hussein, meminta perintah proteksi pernikahan paksa di Pengadilan Tinggi Inggris terkait salah satu dari dua anaknya.
Putri Haya, 45, merupakan anak mendiang Raja Hussein dari Yordania dan saudari tiri Raja Abdullah. Dia juga mengajukan perintah non-penganiayaan yang akan melindunginya dari ancaman atau pelecehan. Tidak jelas terkait siapa pengajuan untuk perintah nonpenganiayaan itu.
Di Pengadilan Tinggi England dan Wales, Putri Haya juga mengajukan hak perwalian sehingga seorang anak akan diserahkan pada keputusan pengadilan untuk menentukan walinya. Perintah proteksi pernikahan paksa membantu seseorang yang menyatakan mereka dipaksa untuk menikah atau telah berada dalam pernikahan paksa, menurut definisi hukum Inggris.
Saat ditanya tentang proses pengadilan itu, pejabat di Kedutaan Besar (Kedubes) Uni Emirat Arab (UEA) di London menyatakan, “Pemerintah UEA tidak akan berkomentar pada berbagai tuduhan terkait kehidupan privasi seseorang.”
Perwakilan Sheikh Mohammed juga belum memberikan respons resmi terhadap permintaan untuk komentar terkait perkembangan terbaru itu. Kantor media pemerintah Dubai menolak berkomentar pada masalah privasi yang sedang diproses di pengadilan.
Sheikh Mohammed, 70, merupakan Wakil Presiden UEA, menikahi Putri Haya pada 2004 dan diyakini itu menjadi pernikahan penguasa Dubai yang keenam. Sheikh Mohammed telah memiliki lebih dari 20 anak dari beberapa istri yang berbeda.
Putri Haya merupakan mantan anggota Komite Olimpiade Inter nasional. Dia turut berkompetisi dalam pertandingan berkuda dalam Olimpiade 2000 di Sydney, Australia. Dia sering menghadiri pacuan kuda Royal Ascot Inggris bersama Sheikh Mohammed.
Putri Haya telah menghadiri pemeriksaan pengadilan di London. Sheikh Mohammed tidak hadir dalam proses pengadilan itu. Dua pengacara keluarga paling terkenal di Inggris mewakili kedua pihak. Fiona Shackleton mewakili Putri Haya dan Helen Ward mewakili Sheikh Mohammed.
“Proses ini terkait kesejahteraan dua anak dari pernikahan mereka dan tidak terkait perceraian atau keuangan,” papar pernyataan kedua pihak yang dikeluarkan Pengadilan Tinggi awal bulan ini. Amnesty International pada September lalu menyatakan Sheikha Latifa binti Mohammed al-Maktoum diyakini ditahan di lokasi yang dirahasiakan di UEA setelah dipaksa pulang pada Maret lalu.
Sebelumnya, Sheikha Latifa melarikan diri dari Dubai dengan bantuan teman-temannya men ggunakan kapal yang kemudian dicegat aparat. Sheikha Latifa merupakan salah satu putri Sheikh Mohammed dari istri berbeda. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) UEA menyatakan pada Desember lalu bahwa Sheikha Latifa berada di rumah dan tinggal bersama keluarganya.
Kemlu UEA menyangkal laporan media yang menyebutkan video yang direkam oleh Latifa yang menuduh keluarganya melakukan pelecehan dan membatasinya. Kasus antara Putri Haya dan Sheikh Mohammed juga menciptakan ketegangan antara Yordania dan UEA.
Latar belakang Putri Haya dari keluarga Kerajaan Yordania dan Sheikh Mohammed sebagai Wakil Presiden dan Perdana Menteri (PM) UEA itu membuat kedua pihak berupaya meredam situasi agar tak memperburuk hubungan kedua negara.
Selain itu, sekitar seperempat juta warga Yordania bekerja di UEA. Yordania tak ingin merusak hubungannya dengan UEA. UEA juga tidak ingin memiliki hubungan buruk dengan sekutunya itu. Putri Haya menarik perhatian publik karena dia merupakan atlet berkuda yang sangat andal.
Putri Haya mulai menunggang kuda sejak usia 13 tahun untuk berbagai ajang kompetisi internasional. Dia pernah meraih medali perunggu untuk kategori melompat individual pada Pan Arab Games di Damaskus, Suriah, pada 1992.
Pada 1993, dia mendapatkan prestasi sebagai atlet terbaik sepanjang tahun di Yordania. Dia menjadi satu-satunya perempuan asli Yordania yang ikut perlombaan kuda internasional. Dia berlatih me nunggang kuda di Irlandia dan Jerman. (Syarifudin)
Putri Haya, 45, merupakan anak mendiang Raja Hussein dari Yordania dan saudari tiri Raja Abdullah. Dia juga mengajukan perintah non-penganiayaan yang akan melindunginya dari ancaman atau pelecehan. Tidak jelas terkait siapa pengajuan untuk perintah nonpenganiayaan itu.
Di Pengadilan Tinggi England dan Wales, Putri Haya juga mengajukan hak perwalian sehingga seorang anak akan diserahkan pada keputusan pengadilan untuk menentukan walinya. Perintah proteksi pernikahan paksa membantu seseorang yang menyatakan mereka dipaksa untuk menikah atau telah berada dalam pernikahan paksa, menurut definisi hukum Inggris.
Saat ditanya tentang proses pengadilan itu, pejabat di Kedutaan Besar (Kedubes) Uni Emirat Arab (UEA) di London menyatakan, “Pemerintah UEA tidak akan berkomentar pada berbagai tuduhan terkait kehidupan privasi seseorang.”
Perwakilan Sheikh Mohammed juga belum memberikan respons resmi terhadap permintaan untuk komentar terkait perkembangan terbaru itu. Kantor media pemerintah Dubai menolak berkomentar pada masalah privasi yang sedang diproses di pengadilan.
Sheikh Mohammed, 70, merupakan Wakil Presiden UEA, menikahi Putri Haya pada 2004 dan diyakini itu menjadi pernikahan penguasa Dubai yang keenam. Sheikh Mohammed telah memiliki lebih dari 20 anak dari beberapa istri yang berbeda.
Putri Haya merupakan mantan anggota Komite Olimpiade Inter nasional. Dia turut berkompetisi dalam pertandingan berkuda dalam Olimpiade 2000 di Sydney, Australia. Dia sering menghadiri pacuan kuda Royal Ascot Inggris bersama Sheikh Mohammed.
Putri Haya telah menghadiri pemeriksaan pengadilan di London. Sheikh Mohammed tidak hadir dalam proses pengadilan itu. Dua pengacara keluarga paling terkenal di Inggris mewakili kedua pihak. Fiona Shackleton mewakili Putri Haya dan Helen Ward mewakili Sheikh Mohammed.
“Proses ini terkait kesejahteraan dua anak dari pernikahan mereka dan tidak terkait perceraian atau keuangan,” papar pernyataan kedua pihak yang dikeluarkan Pengadilan Tinggi awal bulan ini. Amnesty International pada September lalu menyatakan Sheikha Latifa binti Mohammed al-Maktoum diyakini ditahan di lokasi yang dirahasiakan di UEA setelah dipaksa pulang pada Maret lalu.
Sebelumnya, Sheikha Latifa melarikan diri dari Dubai dengan bantuan teman-temannya men ggunakan kapal yang kemudian dicegat aparat. Sheikha Latifa merupakan salah satu putri Sheikh Mohammed dari istri berbeda. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) UEA menyatakan pada Desember lalu bahwa Sheikha Latifa berada di rumah dan tinggal bersama keluarganya.
Kemlu UEA menyangkal laporan media yang menyebutkan video yang direkam oleh Latifa yang menuduh keluarganya melakukan pelecehan dan membatasinya. Kasus antara Putri Haya dan Sheikh Mohammed juga menciptakan ketegangan antara Yordania dan UEA.
Latar belakang Putri Haya dari keluarga Kerajaan Yordania dan Sheikh Mohammed sebagai Wakil Presiden dan Perdana Menteri (PM) UEA itu membuat kedua pihak berupaya meredam situasi agar tak memperburuk hubungan kedua negara.
Selain itu, sekitar seperempat juta warga Yordania bekerja di UEA. Yordania tak ingin merusak hubungannya dengan UEA. UEA juga tidak ingin memiliki hubungan buruk dengan sekutunya itu. Putri Haya menarik perhatian publik karena dia merupakan atlet berkuda yang sangat andal.
Putri Haya mulai menunggang kuda sejak usia 13 tahun untuk berbagai ajang kompetisi internasional. Dia pernah meraih medali perunggu untuk kategori melompat individual pada Pan Arab Games di Damaskus, Suriah, pada 1992.
Pada 1993, dia mendapatkan prestasi sebagai atlet terbaik sepanjang tahun di Yordania. Dia menjadi satu-satunya perempuan asli Yordania yang ikut perlombaan kuda internasional. Dia berlatih me nunggang kuda di Irlandia dan Jerman. (Syarifudin)
(nfl)