AS: Korut Tembakkan Dua Rudal Balistik Jarak Pendek
A
A
A
WASHINGTON - Untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari satu minggu, Korea Utara (Korut) kembali meluncurkan dua rudal balistik jarak pendek. Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat Amerika Serikat (AS).
"Pemerintah AS mengetahui laporan peluncuran rudal dari Korea Utara dan kami akan terus memantau situasi," ujar seorang pejabat senior pemerintahan Trump seperti dikutip dari ABC News, Kamis (1/8/2019). (Baca juga: Pagi Ini, Korut Kembali Tembakkan Sejumlah Rudal )
Peluncuran itu terjadi lima hari setelah peluncuran dua rudal yang diidentifikasi Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel) sebagai dua versi baru rudal jarak pendek Korut. Rudal-rudal itu mendarat di Laut Jepang. (Baca juga: Rezim Kim Jong-un Tembakkan Dua Proyektil Korut Pagi Ini )
Setelah pertemuan Trump dengan Pemimpin Korut Kim Jong-un di Zona Demiliterisasi (DMZ) yang membagi Korsel dan Korut pada 30 Juni lalu, para pejabat AS berharap bahwa pembicaraan tingkat kerja antara Washington dan Pyongyang akan dilanjutkan setelah kegagalan pertemuan Trump-Kim di Hanoi, Vietnam.
Namun awal bulan ini, Korut mengisyaratkan bahwa pembicaraan itu mungkin tidak akan terjadi jika AS melanjutkan latihan militer dengan Korsel yang dijadwalkan pada bulan Agustus ini.
Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan tidak ada pembicaraan sehubungan dengan pertemuan puncak Trump-Kim ketiga.
"Kami berharap ada solusi kreatif untuk membuka kunci ini," kata Pompeo.
"Pemerintah AS mengetahui laporan peluncuran rudal dari Korea Utara dan kami akan terus memantau situasi," ujar seorang pejabat senior pemerintahan Trump seperti dikutip dari ABC News, Kamis (1/8/2019). (Baca juga: Pagi Ini, Korut Kembali Tembakkan Sejumlah Rudal )
Peluncuran itu terjadi lima hari setelah peluncuran dua rudal yang diidentifikasi Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel) sebagai dua versi baru rudal jarak pendek Korut. Rudal-rudal itu mendarat di Laut Jepang. (Baca juga: Rezim Kim Jong-un Tembakkan Dua Proyektil Korut Pagi Ini )
Setelah pertemuan Trump dengan Pemimpin Korut Kim Jong-un di Zona Demiliterisasi (DMZ) yang membagi Korsel dan Korut pada 30 Juni lalu, para pejabat AS berharap bahwa pembicaraan tingkat kerja antara Washington dan Pyongyang akan dilanjutkan setelah kegagalan pertemuan Trump-Kim di Hanoi, Vietnam.
Namun awal bulan ini, Korut mengisyaratkan bahwa pembicaraan itu mungkin tidak akan terjadi jika AS melanjutkan latihan militer dengan Korsel yang dijadwalkan pada bulan Agustus ini.
Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan tidak ada pembicaraan sehubungan dengan pertemuan puncak Trump-Kim ketiga.
"Kami berharap ada solusi kreatif untuk membuka kunci ini," kata Pompeo.
(ian)