PM Inggris Didesak Minta Rusia dan China Gabung Misi Patroli di Selat Hormuz
A
A
A
LONDON - Perdana Menteri Inggris yang baru, Boris Johnson, didesak untuk meminta China dan Rusia bergabung dalam koalisi maritim yang dipimpin Eropa guna melindungi kapal tanker dari serangan Iran.
Sumber-sumber senior di Markas Besar Permanen Gabungan Inggris mengkonfirmasi bahwa rencana untuk mengundang Jepang, China dan Rusia untuk ikut bergabung telah dikirim ke kantor Perdana Menteri.
"Jika itu bisa membantu untuk memastikan stabilitas dilanjutkan dan dipelihara, maka kami berhak untuk memperpanjang penawaran," ucap seorang sumber seperti dilansir dari Daily Express, Minggu (28/7/2019).
Langkah itu disarankan setelah pertemuan puncak antara pemimpin militer dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Eropa, dan Uni Emirat Arab (UEA) di Florida pada Kamis lalu. Dalam pertemuan itu, laksamana AS gagal membujuk Inggris untuk bergabung dalam Operasi Sentinel.
Sebelumnya proposal untuk melindungi Selat Hormuz mengemuka dalam pertemuan diplomat senior Uni Eropa (UE) pada pertemuan di Brussels tengah pekan ini. Inggris mengatakan tidak akan melibatkan UE, NATO, atau AS secara langsung.
Kapal fregat Angkatan Laut Inggris Montrose sudah mengawal tanker berbendera Inggris dan akan bergabung dengan kapal perusak Duncan dan mendukung kapal Wave Knight hari ini. Prancis, Italia, Denmark, Belanda dan Jerman kini telah setuju untuk berkontribusi, dengan syarat bahwa upaya ini berbeda dari operasi AS sendiri, Sentinel, karena takut akan meningkatkan ketegangan lebih lanjut.
Sumber-sumber senior di Markas Besar Permanen Gabungan Inggris mengkonfirmasi bahwa rencana untuk mengundang Jepang, China dan Rusia untuk ikut bergabung telah dikirim ke kantor Perdana Menteri.
"Jika itu bisa membantu untuk memastikan stabilitas dilanjutkan dan dipelihara, maka kami berhak untuk memperpanjang penawaran," ucap seorang sumber seperti dilansir dari Daily Express, Minggu (28/7/2019).
Langkah itu disarankan setelah pertemuan puncak antara pemimpin militer dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Eropa, dan Uni Emirat Arab (UEA) di Florida pada Kamis lalu. Dalam pertemuan itu, laksamana AS gagal membujuk Inggris untuk bergabung dalam Operasi Sentinel.
Sebelumnya proposal untuk melindungi Selat Hormuz mengemuka dalam pertemuan diplomat senior Uni Eropa (UE) pada pertemuan di Brussels tengah pekan ini. Inggris mengatakan tidak akan melibatkan UE, NATO, atau AS secara langsung.
Kapal fregat Angkatan Laut Inggris Montrose sudah mengawal tanker berbendera Inggris dan akan bergabung dengan kapal perusak Duncan dan mendukung kapal Wave Knight hari ini. Prancis, Italia, Denmark, Belanda dan Jerman kini telah setuju untuk berkontribusi, dengan syarat bahwa upaya ini berbeda dari operasi AS sendiri, Sentinel, karena takut akan meningkatkan ketegangan lebih lanjut.
(ian)