Jerman Bantah Tertarik Ikut Misi Patroli di Selat Hormuz

Jum'at, 26 Juli 2019 - 17:19 WIB
Jerman Bantah Tertarik Ikut Misi Patroli di Selat Hormuz
Jerman Bantah Tertarik Ikut Misi Patroli di Selat Hormuz
A A A
BERLIN - Jerman membantah laporan yang menyatakan negara itu tertarik untuk ambil bagian dalam upaya Eropa melindungi pengiriman komersil di Selat Hormuz. Usulan misi perlindungan ini muncul di tengah ketegangan yang terus meningkat di Teluk Persia karena insiden penahanan kapal tanker berbendera Inggris oleh Iran.

Sebelumnya dilaporkan Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, menyatakan minat negeri Bavaria itu untuk bergabung dengan misi tersebut. Namun, Kementerian Luar Negeri Jerman menyatakan bahwa terlalu dini untuk berbicara soal keterlibatan pasukan Jerman, yang masih membutuhkan pemungutan suara di parlemen untuk otorisasi.

"Masih terlalu dini untuk membicarakan kemungkinan bentuk partisipasi Jerman," kata juru bicara itu seperti dikutip RT dari Reuters, Jumat (26/7/2019).

"Permintaan untuk partisipasi militer Jerman sejauh ini bukan subjek pembicaraan dengan Inggris dan Prancis," imbuhnya.

Bantahan juga dikeluarkan Menteri Pertahanan Jerman yang baru, Annegret Kramp-Karrenbauer. Menurutnya keterlibatan Jerman dalam misi itu bukanlah sesuatu yang sudah pasti.

"Sekaranglah saatnya untuk diplomasi," Kramp-Karrenbauer mengatakan kepada wartawan, Kamis. "Tidak ada persyaratan konkret untuk partisipasi dalam misi," imbuhnya.

Rencana operasi pertahanan - yang awalnya diusulkan oleh Inggris, yang telah mulai melaksanakan misi - mengikuti sejumlah konfrontasi antara Teheran, Washington dan London di wilayah tersebut.

Inggris menyita sebuah kapal tanker Iran dari Gibraltar pada awal Juli, dan Iran membalas dengan menyita kapal berbendera Inggris di lepas pantai akhir pekan lalu. Aksi saling membalas juga terjadi antara Iran dan Amerika Serikat (AS). Keduanya saling mengklaim berhasil menembak jatuh pesawat nirawak satu sama lain.

Washington juga menyalahkan Teheran atas serangan kembar misterius terhadap kapal tanker di Teluk, sementara Teheran menuduh pihak ketiga - yaitu Israel - menyabotase kapal.

Sebelumnya, proposal untuk melindungi Selat Hormuz juga datang dari AS pada bulan Juni lalu. Namun saat itu negara-negara Eropa tidak tertarik dengan ide tersebut.

Selain Inggris, Prancis, Italia, Belanda dan Denmark sejauh ini menunjukkan minat untuk bergabung dengan misi, dengan Spanyol, Swedia dan Polandia masih menahan diri. Tidak diketahui apakah misi Eropa akan dikelola di bawah lingkup Uni Eropa atau sebagai usaha bersama antara masing-masing negara.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6663 seconds (0.1#10.140)