Netanyahu: Israel Pencegah Timur Tengah Jatuh ke Ekstremis Sunni dan Syiah
A
A
A
YERUSALEM - Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengklaim Israel sebagai pencegah jatuhnya Timur Tengah ke tangan ekstremis Sunni dan Syiah. Klaim itu disampaikan kepada delegasi enam wartawan Arab pada hari Selasa.
Setelah bertemu dengan delegasi wartawan tersebut, Netanyahu melakukan pertemuan dengan Menteri Energi Amerika Serikat Rick Perry. Blogger Arab Saudi dan jurnalis Irak merupakan bagian dari delegasi yang bertemu pemimpin Israel tersebut.
Netanyahu mengatakan ada aliansi yang tak tergantikan antara Israel dan Amerika Serikat. "Tetapi di dalam wilayah ini, Israel adalah kekuatan yang tak tergantikan, karena tidak ada kekuatan lain di wilayah ini yang tanpa kehadiran dan aktivitasnya di sini, saya akan mengatakan bahwa wilayah ini akan runtuh," ujarnya.
"Tanpa Israel, tanpa hal-hal yang kita lakukan, hal-hal yang kita perjuangkan dan hal-hal yang kita lindungi, saya pikir seluruh Timur Tengah akan runtuh oleh kekuatan radikalisme Islam, apakah itu kaum Syiah yang dipimpin oleh Iran, atau radikalisme Sunni dipimpin oleh Islamic State (ISIS)," papar Netanyahu, seperti dikutip The Jerusalem Post, Rabu (24/7/2019).
"Israel, adalah satu-satunya kekuatan masyarakat di Timur Tengah yang mencegah keruntuhan Timur Tengah," imbuh dia.
Netanyahu mengatakan "sangat penting" untuk melihat wartawan Arab yang mengakui peran Israel dalam masa depan, keamanan dan pengembangan Timur Tengah.
Di hadapan delegasi wartawan tersebut, Netanyahu mengatakan banyak di dunia Arab ingin berdamai dengan Israel. "Ingin normalisasi dengan Israel dan ingin datang ke Israel. Mereka tidak selalu bebas untuk mengungkapkannya, dan selalu ada pertentangan dari mereka yang ingin membawa kita kembali (berjauhan), tetapi mereka menyatakan keinginan itu," kata Netanyahu.
Sementara itu, tiga warga Palestina ditangkap pada hari Selasa atas tuduhan melakukan serangan terhadap blogger Arab Saudi; Mahmoud Saud, di Temple Mount dan di sebuah pasar di Kota Tua Yerusalem pada hari Senin. Delegasi wartawan Arab itu berkunjung ke Israel atas undangan kementerian luar negeri setempat.
Setelah bertemu dengan delegasi wartawan tersebut, Netanyahu melakukan pertemuan dengan Menteri Energi Amerika Serikat Rick Perry. Blogger Arab Saudi dan jurnalis Irak merupakan bagian dari delegasi yang bertemu pemimpin Israel tersebut.
Netanyahu mengatakan ada aliansi yang tak tergantikan antara Israel dan Amerika Serikat. "Tetapi di dalam wilayah ini, Israel adalah kekuatan yang tak tergantikan, karena tidak ada kekuatan lain di wilayah ini yang tanpa kehadiran dan aktivitasnya di sini, saya akan mengatakan bahwa wilayah ini akan runtuh," ujarnya.
"Tanpa Israel, tanpa hal-hal yang kita lakukan, hal-hal yang kita perjuangkan dan hal-hal yang kita lindungi, saya pikir seluruh Timur Tengah akan runtuh oleh kekuatan radikalisme Islam, apakah itu kaum Syiah yang dipimpin oleh Iran, atau radikalisme Sunni dipimpin oleh Islamic State (ISIS)," papar Netanyahu, seperti dikutip The Jerusalem Post, Rabu (24/7/2019).
"Israel, adalah satu-satunya kekuatan masyarakat di Timur Tengah yang mencegah keruntuhan Timur Tengah," imbuh dia.
Netanyahu mengatakan "sangat penting" untuk melihat wartawan Arab yang mengakui peran Israel dalam masa depan, keamanan dan pengembangan Timur Tengah.
Di hadapan delegasi wartawan tersebut, Netanyahu mengatakan banyak di dunia Arab ingin berdamai dengan Israel. "Ingin normalisasi dengan Israel dan ingin datang ke Israel. Mereka tidak selalu bebas untuk mengungkapkannya, dan selalu ada pertentangan dari mereka yang ingin membawa kita kembali (berjauhan), tetapi mereka menyatakan keinginan itu," kata Netanyahu.
Sementara itu, tiga warga Palestina ditangkap pada hari Selasa atas tuduhan melakukan serangan terhadap blogger Arab Saudi; Mahmoud Saud, di Temple Mount dan di sebuah pasar di Kota Tua Yerusalem pada hari Senin. Delegasi wartawan Arab itu berkunjung ke Israel atas undangan kementerian luar negeri setempat.
(mas)