Iran Pantau Semua Kapal Perang AS di Teluk
A
A
A
TEHERAN - Panglima Angkatan Laut Iran mengatakan Tehegan mengawasi semua kapal Amerika Serikat (AS) yang beroperasi di wilayah Teluk Persia. Iran juga telah memiliki arsip besar gambar dan pergerakan harian mereka.
"Kami mengamati semua kapal musuh, terutama Amerika, poin demi poin dari asal mereka sampai saat mereka memasuki wilayah itu," ujar Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Muda Hossein Khanzadi.
"Kami memiliki gambar lengkap dan arsip besar lalu lintas harian dan momen demi momen dari pasukan koalisi dan Amerika," tambahnya, menjelaskan bahwa gambar itu diambil oleh drone Iran seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (23/7/2019).
Pernyataan ini muncul setelah penyitaan sebuah kapal tanker berbendera Inggris yang menurut Iran telah melanggar hukum maritim.
Insiden ini adalah yang terbaru di tengan ketegangan antara Iran dengan Barat pasca penarikan diri Amerika Serikat (AS) dari perjanjian nuklir internasional dan pemberlakukan sanksi terhadap Iran.
AS sejak itu telah mengumpulkan kehadiran militernya di sekitar Iran. AS mengirimkan satuan tempur kapal induk USS Abraham Lincoln dan skuadron bomber. AS juga mengirimkan ribuan pasukan tambahan dan menyebarkan rudal Patriot.
Tensi semakin tinggi setelah Iran menembak jatuh drone AS yang sempat membuat Presiden Donald Trump meluncurkan serangan udara sebagai aksi balasan sebelum dibatalkan di menit-menit akhir. Insiden ini kemudian disusul dengan penyitaan kapal tanker Iran di Gibraltar oleh Inggris.
"Kami mengamati semua kapal musuh, terutama Amerika, poin demi poin dari asal mereka sampai saat mereka memasuki wilayah itu," ujar Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Muda Hossein Khanzadi.
"Kami memiliki gambar lengkap dan arsip besar lalu lintas harian dan momen demi momen dari pasukan koalisi dan Amerika," tambahnya, menjelaskan bahwa gambar itu diambil oleh drone Iran seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (23/7/2019).
Pernyataan ini muncul setelah penyitaan sebuah kapal tanker berbendera Inggris yang menurut Iran telah melanggar hukum maritim.
Insiden ini adalah yang terbaru di tengan ketegangan antara Iran dengan Barat pasca penarikan diri Amerika Serikat (AS) dari perjanjian nuklir internasional dan pemberlakukan sanksi terhadap Iran.
AS sejak itu telah mengumpulkan kehadiran militernya di sekitar Iran. AS mengirimkan satuan tempur kapal induk USS Abraham Lincoln dan skuadron bomber. AS juga mengirimkan ribuan pasukan tambahan dan menyebarkan rudal Patriot.
Tensi semakin tinggi setelah Iran menembak jatuh drone AS yang sempat membuat Presiden Donald Trump meluncurkan serangan udara sebagai aksi balasan sebelum dibatalkan di menit-menit akhir. Insiden ini kemudian disusul dengan penyitaan kapal tanker Iran di Gibraltar oleh Inggris.
(ian)