Sebut Anggota Kongres Ocasio Cortez Harus Ditembak, Polisi AS Dipecat
A
A
A
WASHINGTON - Seorang anggota perwira polisi Lousiana dipecat setelah menyarankan agar wanita anggota Kongres dari Partai Demokrat Alexandria Ocasio-Cortez harus ditembak dalam postingannya di Facebook. Sementara satu perwira lainnya juga dipecat setelah memberikan tanda 'like' pada postingan tersebut.
Kepala Kepolisian Lousiana Arthur Lawson mengatakan petugas polisi bernama Charles Rispoli, seorang veteran 14 tahun dari Departemen Kepolisian Gretna, yang membuat postingan di media sosial kontroversia iitu pada hari Kamis, dan Angelo Varisco, yang "menyukai" postingan tersebut, diberhentikan setelah penyelidikan internal yang cepat.Sebelumnya, Rispoli menanggapai postingan situs berita satir tatersgonnatate.com tentang Ocasio-Cortez yang menyebut anggota parlemen dari Partai Demokrat itu berpikir pasukan AS harus dibayar lebih tinggi.
"Dia butuh berkeliling - dan maksud saya bukan jenis yang dia pakai untuk melayani," tulis Rispoli.
Untuk diketahui, Ocasio-Cortez pernah bekerja sebagai pramusaji dan bartender di New York City sebelum berkilau di panggung poliytik dengan mengalahkan Joe Crowley yang berkuasa selama 10 tahun di kursi utama Partai Demokrat untuk kursi di distrik kongres ke-14 yang mencakup Queens dan Bronx.
“Kejadian ini kami rasa memalukan bagi departemen kami. Para perwira ini bertindak dengan cara yang tidak profesional, menyinggung tindakan kekerasan untuk dilakukan kepada anggota kongres AS,” kata Lawson seperti dikutip dari Reuters, Selasa (23/7/2019).
Ia mengatakan penyelidikan internal menemukan bahwa kedua pria itu melanggar kebijakan media sosial departemen kepolisian, di mana mereka telah dilatih sebelumnya.
"Pihak Departemen akan mempertimbangkan instruksi lebih lanjut tentang masalah ini untuk petugas lainnya," ujar Lawson.
Lawson mengatakan pada konferensi pers bahwa departemen kepolisian di Gretna, sebuah kota berpenduduk sekitar 18.000 orang tepat di seberang Sungai Mississippi dari New Orleans, telah dibanjiri dengan seruan dan pesan melalui pos Facebook yang penuh kemarahan.
Sementara itu Walikota Gretna Wayne Rau mengatakan kepada New York Times bahwa dia “terkejut” oleh postingan itu, yang katanya tidak mewakili departemen kota atau kepolisian.
Ocasio-Cortez, yang mengalahkan kandidat Partai Republik Anthony Pappas menjadi 29 wanita termuda yang pernah bertugas di Kongres, sejak itu menjadi salah satu anggota sayap kiri Partai Demokrat berprofil tinggi di Washington dan menjadi penangkal kritik dari kaum konservatif.
Anggota kongres, yang biasanya aktif di media sosial, tampaknya tidak menanggapi posting Rispoli ataupun pemecatannya. Perwakilan untuk Ocasio-Cortez di kantornya di Washington dan New York tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
Insiden itu terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat kehebohan dengan men-tweet bahwa Ocasio-Cortez dan tiga rekannya di Kongres, semuanya wanita kulit berwarna, harus "kembali" ke tempat asal mereka jika mereka tidak bahagia di Amerika Serikat.
Tiga dari anggota parlemen - Ocasio-Cortez, Ayanna Pressley dari Massachusetts, dan Rashida Tlaib dari Michigan - lahir di Amerika Serikat. Sementara Ilhan Omar dari Minnesota datang sebagai pengungsi dari Somalia dan merupakan warga negara yang dinaturalisasi.
Kepala Kepolisian Lousiana Arthur Lawson mengatakan petugas polisi bernama Charles Rispoli, seorang veteran 14 tahun dari Departemen Kepolisian Gretna, yang membuat postingan di media sosial kontroversia iitu pada hari Kamis, dan Angelo Varisco, yang "menyukai" postingan tersebut, diberhentikan setelah penyelidikan internal yang cepat.Sebelumnya, Rispoli menanggapai postingan situs berita satir tatersgonnatate.com tentang Ocasio-Cortez yang menyebut anggota parlemen dari Partai Demokrat itu berpikir pasukan AS harus dibayar lebih tinggi.
"Dia butuh berkeliling - dan maksud saya bukan jenis yang dia pakai untuk melayani," tulis Rispoli.
Untuk diketahui, Ocasio-Cortez pernah bekerja sebagai pramusaji dan bartender di New York City sebelum berkilau di panggung poliytik dengan mengalahkan Joe Crowley yang berkuasa selama 10 tahun di kursi utama Partai Demokrat untuk kursi di distrik kongres ke-14 yang mencakup Queens dan Bronx.
“Kejadian ini kami rasa memalukan bagi departemen kami. Para perwira ini bertindak dengan cara yang tidak profesional, menyinggung tindakan kekerasan untuk dilakukan kepada anggota kongres AS,” kata Lawson seperti dikutip dari Reuters, Selasa (23/7/2019).
Ia mengatakan penyelidikan internal menemukan bahwa kedua pria itu melanggar kebijakan media sosial departemen kepolisian, di mana mereka telah dilatih sebelumnya.
"Pihak Departemen akan mempertimbangkan instruksi lebih lanjut tentang masalah ini untuk petugas lainnya," ujar Lawson.
Lawson mengatakan pada konferensi pers bahwa departemen kepolisian di Gretna, sebuah kota berpenduduk sekitar 18.000 orang tepat di seberang Sungai Mississippi dari New Orleans, telah dibanjiri dengan seruan dan pesan melalui pos Facebook yang penuh kemarahan.
Sementara itu Walikota Gretna Wayne Rau mengatakan kepada New York Times bahwa dia “terkejut” oleh postingan itu, yang katanya tidak mewakili departemen kota atau kepolisian.
Ocasio-Cortez, yang mengalahkan kandidat Partai Republik Anthony Pappas menjadi 29 wanita termuda yang pernah bertugas di Kongres, sejak itu menjadi salah satu anggota sayap kiri Partai Demokrat berprofil tinggi di Washington dan menjadi penangkal kritik dari kaum konservatif.
Anggota kongres, yang biasanya aktif di media sosial, tampaknya tidak menanggapi posting Rispoli ataupun pemecatannya. Perwakilan untuk Ocasio-Cortez di kantornya di Washington dan New York tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
Insiden itu terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat kehebohan dengan men-tweet bahwa Ocasio-Cortez dan tiga rekannya di Kongres, semuanya wanita kulit berwarna, harus "kembali" ke tempat asal mereka jika mereka tidak bahagia di Amerika Serikat.
Tiga dari anggota parlemen - Ocasio-Cortez, Ayanna Pressley dari Massachusetts, dan Rashida Tlaib dari Michigan - lahir di Amerika Serikat. Sementara Ilhan Omar dari Minnesota datang sebagai pengungsi dari Somalia dan merupakan warga negara yang dinaturalisasi.
(ian)