Iran Rilis Video Awak Kapal Tanker Inggris yang Ditangkap
A
A
A
TEHERAN - Iran merilis cuplikan video yang diklaim sebagai awak kapal tanker Stena Impero. Kapal tanker berbendera Inggris itu ditangkap oleh pasukan Iran di Selat Hormuz pada Jumat lalu.
Rekaman ini diposting di situs kantor berita Iran, Fars, awal pekan ini. Dalam video itu tampak beberapa anggota awak kapal di berbagai lokasi di sekitar kapal tanker itu. Mereka terlihat tengah berbicara di ruang rapat, mengoperasikan sistem kapal dan memasak di dapur kapal seperti dilansir dari CNN, Selasa (23/7/2019).
Seorang juru bicara Stena Bulk, perusahaan yang mengoperasikan kapal tanker itu, mengatakan kepada CNN bahwa mereka tidak dapat memverifikasi keaslian atau sumber video tersebut.
Sementara kapal itu berlayar di bawah bendera Inggris, Stena Bulk berkantor pusat di Swedia, dan 23 pelaut di atas kapal berasal dari India, Latvia, Filipina, dan Rusia. ( Baca juga: India dan Filipina Minta Iran Bebaskan Warganya )
Keluarga Dijo Pappachan, salah satu warga negara India di kapal itu, mengatakan kepada CNN bahwa mereka belum melakukan kontak dengannya sejak Jumat.
Sepupu Pappachan, Joseph Vincent, mengatakan Pappachan menelepon keluarganya pada hari Jumat dan berbicara dengan ibunya selama sekitar satu jam. Pada Sabtu pagi, kantor pusat Stena Bulk di Mumbai memberi tahu keluarga bahwa ia berada di kapal yang ditangkap.
Stena Bulk mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan kontak dengan pemerintah Inggris dan Swedia. Staf lokal empat negara asal awak kapal juga terus berhubungan dengan keluarga awak kapal dan akan terus melakukan segala yang mungkin secara manusiawi agar mereka tetap mendapat informasi dan untuk mendukung mereka dengan segala cara yang mereka bisa.
Dalam sebuah wawancara eksklusif pada hari Senin, CEO perusahaan Erik Hanell mengatakan kepada CNN bahwa pihak berwenang Iran masih belum berkomunikasi dengan mereka, tetapi mereka telah mendengar secara tidak langsung bahwa awak kapal dalam keadaan sehat mengingat situasi yang dihadapi mereka.
Ia menambahkan bahwa mereka tidak berbicara kepada awak secara langsung.
Pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam - yang pasukannya menangkap kapal - menuduh kapal itu melanggar peraturan internasional.
"Tidak ada yang menunjukkan kepada kami bahwa kami telah melanggar hukum apa pun," kata Hanell.
Sementara itu Inggris mengatakan Stena Impero berada di perairan teritorial Oman menggunakan hak transitnya yang sah di selat internasional.
Penangkapan kapal tanker itu menandai peningkatan terbaru dalam ketegangan antara Iran dan negara-negara Barat menyusul keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran tahun lalu.
Eskalasi sempat meningkat setelah Iran menembak jatuh sebuah pesawat drone AS. Presiden AS Donald Trump sempat memerintahkan serangan udara sebagai balasan sebelum kemudian membatalkannya di menit-menit akhir.
Rekaman ini diposting di situs kantor berita Iran, Fars, awal pekan ini. Dalam video itu tampak beberapa anggota awak kapal di berbagai lokasi di sekitar kapal tanker itu. Mereka terlihat tengah berbicara di ruang rapat, mengoperasikan sistem kapal dan memasak di dapur kapal seperti dilansir dari CNN, Selasa (23/7/2019).
Seorang juru bicara Stena Bulk, perusahaan yang mengoperasikan kapal tanker itu, mengatakan kepada CNN bahwa mereka tidak dapat memverifikasi keaslian atau sumber video tersebut.
Sementara kapal itu berlayar di bawah bendera Inggris, Stena Bulk berkantor pusat di Swedia, dan 23 pelaut di atas kapal berasal dari India, Latvia, Filipina, dan Rusia. ( Baca juga: India dan Filipina Minta Iran Bebaskan Warganya )
Keluarga Dijo Pappachan, salah satu warga negara India di kapal itu, mengatakan kepada CNN bahwa mereka belum melakukan kontak dengannya sejak Jumat.
Sepupu Pappachan, Joseph Vincent, mengatakan Pappachan menelepon keluarganya pada hari Jumat dan berbicara dengan ibunya selama sekitar satu jam. Pada Sabtu pagi, kantor pusat Stena Bulk di Mumbai memberi tahu keluarga bahwa ia berada di kapal yang ditangkap.
Stena Bulk mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan kontak dengan pemerintah Inggris dan Swedia. Staf lokal empat negara asal awak kapal juga terus berhubungan dengan keluarga awak kapal dan akan terus melakukan segala yang mungkin secara manusiawi agar mereka tetap mendapat informasi dan untuk mendukung mereka dengan segala cara yang mereka bisa.
Dalam sebuah wawancara eksklusif pada hari Senin, CEO perusahaan Erik Hanell mengatakan kepada CNN bahwa pihak berwenang Iran masih belum berkomunikasi dengan mereka, tetapi mereka telah mendengar secara tidak langsung bahwa awak kapal dalam keadaan sehat mengingat situasi yang dihadapi mereka.
Ia menambahkan bahwa mereka tidak berbicara kepada awak secara langsung.
Pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam - yang pasukannya menangkap kapal - menuduh kapal itu melanggar peraturan internasional.
"Tidak ada yang menunjukkan kepada kami bahwa kami telah melanggar hukum apa pun," kata Hanell.
Sementara itu Inggris mengatakan Stena Impero berada di perairan teritorial Oman menggunakan hak transitnya yang sah di selat internasional.
Penangkapan kapal tanker itu menandai peningkatan terbaru dalam ketegangan antara Iran dan negara-negara Barat menyusul keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran tahun lalu.
Eskalasi sempat meningkat setelah Iran menembak jatuh sebuah pesawat drone AS. Presiden AS Donald Trump sempat memerintahkan serangan udara sebagai balasan sebelum kemudian membatalkannya di menit-menit akhir.
(ian)