Iran Beri Sinyal Siap Negosiasikan Program Rudal Balistiknya
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mengatakan, Iran telah mengisyaratkan mereka siap untuk bernegosiasi tentang rudal balistiknya. Hal itu diungkapkan oleh Pompeo pada pertemuan kabinet di Gedung Putih.
"Rezim Iran sedang berjuang untuk mencari tahu apa yang akan mereka lakukan dengan ekonomi mereka karena kami sangat efektif," ucap Pompeo.
"Dan hasilnya adalah terus terang saya pikir itu kemarin, mungkin sehari sebelumnya, untuk pertama kalinya Iran mengatakan bahwa mereka siap untuk bernegosiasi tentang program rudal mereka," imbuhnya.
"Jadi kami akan memiliki kesempatan ini, saya harap, jika kami terus menjalankan strategi kami dengan tepat, kami akan memiliki kesempatan ini untuk menegosiasikan kesepakatan yang sebenarnya akan mencegah Iran dari mendapatkan senjata nuklir," tukasnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (17/7/2019).
Tidak ada komentar langsung dari Teheran. Di masa lalu, Iran berulang kali mengesampingkan negosiasi berdasarkan sanksi yang dipaksakan dengan Washington. Sudah lama dikatakan program rudal balistiknya bersifat defensif dan tidak dapat dinegosiasikan.
Ketegangan meningkat sejak Presiden AS Donald Trump tahun lalu membatalkan perjanjian nuklir negara-negara besar dengan Iran. Berdasarkan kesepakatan itu, Iran setuju untuk mengurangi pengayaan uraniumnya sebagai imbalan atas pencabutan sanksi global yang melumpuhkan ekonominya.
Ketakutan akan konflik langsung AS-Iran telah meningkat sejak Mei dengan beberapa serangan terhadap kapal tanker minyak di Teluk, Iran menembak jatuh drone AS, dan rencana serangan udara AS terhadap Iran bulan lalu yang dibatalkan Trump pada menit terakhir.
"Rezim Iran sedang berjuang untuk mencari tahu apa yang akan mereka lakukan dengan ekonomi mereka karena kami sangat efektif," ucap Pompeo.
"Dan hasilnya adalah terus terang saya pikir itu kemarin, mungkin sehari sebelumnya, untuk pertama kalinya Iran mengatakan bahwa mereka siap untuk bernegosiasi tentang program rudal mereka," imbuhnya.
"Jadi kami akan memiliki kesempatan ini, saya harap, jika kami terus menjalankan strategi kami dengan tepat, kami akan memiliki kesempatan ini untuk menegosiasikan kesepakatan yang sebenarnya akan mencegah Iran dari mendapatkan senjata nuklir," tukasnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (17/7/2019).
Tidak ada komentar langsung dari Teheran. Di masa lalu, Iran berulang kali mengesampingkan negosiasi berdasarkan sanksi yang dipaksakan dengan Washington. Sudah lama dikatakan program rudal balistiknya bersifat defensif dan tidak dapat dinegosiasikan.
Ketegangan meningkat sejak Presiden AS Donald Trump tahun lalu membatalkan perjanjian nuklir negara-negara besar dengan Iran. Berdasarkan kesepakatan itu, Iran setuju untuk mengurangi pengayaan uraniumnya sebagai imbalan atas pencabutan sanksi global yang melumpuhkan ekonominya.
Ketakutan akan konflik langsung AS-Iran telah meningkat sejak Mei dengan beberapa serangan terhadap kapal tanker minyak di Teluk, Iran menembak jatuh drone AS, dan rencana serangan udara AS terhadap Iran bulan lalu yang dibatalkan Trump pada menit terakhir.
(ian)