Mantan Diktaktor Bangladesh, Hussain Muhammad Ershad Tutup Usia
Mantan Diktaktor Bangladesh, Hussain Muhammad Ershad Tutup Usia
A
A
A
DHAKA - Mantan diktaktor Bangladesh, Hussain Muhammad Ershad dilaporkan meninggal dunia, setelah berminggu-minggu dirawat di sebuah rumah sakit di Dhaka. Ershad meninggal pada usia 84 tahun.
"Dia meninggal karena komplikasi sejak usia lanjut," kata seorang kerabat Ershad, yang juga merupakan politisi terkemuka Bangladesh, Kazi Firoz Rashid, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (14/7).
Juru bicara Angkatan Bersenjata Bangladesh, Abdullah bin Zaid juga mengkonfirmasi kabar kematian Ershad.
Ershad, memerintah Bangladesh selama hampir satu dekade sebelum digulingkan dari kekuasaan dalam kebangkitan pro-demokrasi pada 1990 dan dipenjara selama bertahun-tahun atas tuduhan korupsi.
Pria yang juga seorang penyair yang produktif, adalah kepala Angkatan Bersenjata Bangladesh pada tahun 1982 ketika ia mengambil alih kekuasaan dalam kudeta tak berdarah setelah melengserkan pemerintah terpilih dari kekuasaan.
Dalam komentar yang dibuat kepada wartawan lokal dari penjara pada tahun 1996, ia mengatakan bahwa kegagalan terbesarnya adalah menjalankan negara dengan lembut dengan hati seorang penyair.
"Dia meninggal karena komplikasi sejak usia lanjut," kata seorang kerabat Ershad, yang juga merupakan politisi terkemuka Bangladesh, Kazi Firoz Rashid, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (14/7).
Juru bicara Angkatan Bersenjata Bangladesh, Abdullah bin Zaid juga mengkonfirmasi kabar kematian Ershad.
Ershad, memerintah Bangladesh selama hampir satu dekade sebelum digulingkan dari kekuasaan dalam kebangkitan pro-demokrasi pada 1990 dan dipenjara selama bertahun-tahun atas tuduhan korupsi.
Pria yang juga seorang penyair yang produktif, adalah kepala Angkatan Bersenjata Bangladesh pada tahun 1982 ketika ia mengambil alih kekuasaan dalam kudeta tak berdarah setelah melengserkan pemerintah terpilih dari kekuasaan.
Dalam komentar yang dibuat kepada wartawan lokal dari penjara pada tahun 1996, ia mengatakan bahwa kegagalan terbesarnya adalah menjalankan negara dengan lembut dengan hati seorang penyair.
(esn)
Explore More