Iran Kembali Serukan Inggris Bebaskan Kapal Tankernya
A
A
A
TEHERAN - Iran meminta kembali Inggris untuk segera membebaskan kapal tanker minyak yang disita pekan lalu. Kapal tanker itu disita setelah diduga melanggar sanksi Eropa dengan membawa minyak ke Suriah.
"Ini adalah permainan berbahaya dan memiliki konsekuensi, dalih hukum untuk penangkapan tidak sah. Pembebasan kapal tanker itu menjadi perhatian semua negara," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi seperti dikutip dari Reuters, Jumat (12/7/2019).
Penangkapan kapal tanker Iran terjadi pada saat konfrontasi AS-Iran meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir. Washington juga telah mengirim pasukan tambahan ke wilayah itu untuk melawan apa yang digambarkannya sebagai ancaman Iran.
"Kekuatan asing harus meninggalkan kawasan itu karena Iran dan negara-negara kawasan lain mampu mengamankan keamanan regional," kata Mousavi.
"Iran telah berulang kali menyatakan kesiapannya untuk mengadakan pembicaraan dengan tetangganya untuk menyelesaikan perselisihan," imbuhnya.
Mousavi menuduh Inggris menyita kapal tanker itu di bawah tekanan AS. "Tindakan ilegal semacam itu dapat meningkatkan ketegangan di Teluk Persia," tukasnya.
Iran telah memperingatkan tindakan balasan jika kapal tanker itu tidak dilepaskan.
Ketegangan antara Iran dan Barat telah meningkat seminggu setelah Inggris merebut kapal tanker itu dan London. Kemarin, Inggris mengatakan tiga kapal Iran berusaha untuk memblokir sebuah kapal tanker milik Inggris yang melewati Selat Hormuz, yang mengontrol aliran minyak Timur Tengah ke dunia. Namun kapal-kapal itu mundur ketika berhadapan dengan kapal perang Angkatan Laut Inggris.
Baca Juga: Inggris Sebut Iran Berusaha Cegat Kapal Tankernya di Selat Hormuz
Inggris mengatakan kapal tanker British Heritage, yang dioperasikan oleh perusahaan minyak British Petroleum (BP), telah didekati kapal-kapal Iran di selat antara Iran dan semenanjung Arab. Namun Iran membantah bahwa kapalnya telah melakukan hal semacam itu.
Baca Juga: Iran Bantah Coba Cegat Kapal Inggris di Teluk Hormuz
"Ini adalah permainan berbahaya dan memiliki konsekuensi, dalih hukum untuk penangkapan tidak sah. Pembebasan kapal tanker itu menjadi perhatian semua negara," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi seperti dikutip dari Reuters, Jumat (12/7/2019).
Penangkapan kapal tanker Iran terjadi pada saat konfrontasi AS-Iran meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir. Washington juga telah mengirim pasukan tambahan ke wilayah itu untuk melawan apa yang digambarkannya sebagai ancaman Iran.
"Kekuatan asing harus meninggalkan kawasan itu karena Iran dan negara-negara kawasan lain mampu mengamankan keamanan regional," kata Mousavi.
"Iran telah berulang kali menyatakan kesiapannya untuk mengadakan pembicaraan dengan tetangganya untuk menyelesaikan perselisihan," imbuhnya.
Mousavi menuduh Inggris menyita kapal tanker itu di bawah tekanan AS. "Tindakan ilegal semacam itu dapat meningkatkan ketegangan di Teluk Persia," tukasnya.
Iran telah memperingatkan tindakan balasan jika kapal tanker itu tidak dilepaskan.
Ketegangan antara Iran dan Barat telah meningkat seminggu setelah Inggris merebut kapal tanker itu dan London. Kemarin, Inggris mengatakan tiga kapal Iran berusaha untuk memblokir sebuah kapal tanker milik Inggris yang melewati Selat Hormuz, yang mengontrol aliran minyak Timur Tengah ke dunia. Namun kapal-kapal itu mundur ketika berhadapan dengan kapal perang Angkatan Laut Inggris.
Baca Juga: Inggris Sebut Iran Berusaha Cegat Kapal Tankernya di Selat Hormuz
Inggris mengatakan kapal tanker British Heritage, yang dioperasikan oleh perusahaan minyak British Petroleum (BP), telah didekati kapal-kapal Iran di selat antara Iran dan semenanjung Arab. Namun Iran membantah bahwa kapalnya telah melakukan hal semacam itu.
Baca Juga: Iran Bantah Coba Cegat Kapal Inggris di Teluk Hormuz
(ian)