Inggris Sebut Iran Berusaha Cegat Kapal Tankernya di Selat Hormuz

Kamis, 11 Juli 2019 - 13:35 WIB
Inggris Sebut Iran Berusaha Cegat Kapal Tankernya di Selat Hormuz
Inggris Sebut Iran Berusaha Cegat Kapal Tankernya di Selat Hormuz
A A A
LONDON - Inggris mengatakan pasukan Iran mencoba untuk menghentikan dan mengalihkan sebuah kapal tanker minyak negara itu ketika menyebrang ke Selat Hormuz pada Rabu. Namun, pasukan Iran kemudian diperingatkan oleh kapal angkatan laut Inggris.

Dalam sebuah pernyataan, Inggris mengatakan tiga kapal Iran memerintahkan kapal tanker itu untuk mengubah arah pelayaran.

"Bertolak belakang dengan hukum internasional, tiga kapal Iran berusaha menghalangi perjalanan kapal komersial, British Heritage, melalui Selat Hormuz," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Deutsche Welle, Kamis (11/7/2019).

Kapal-kapal Iran kemudian berbalik setelah kapal fregat angkatan laut Inggris, HMS Montrose, mengintervensi dan memposisikan dirinya antara kapal tanker dengan kapal-kapal Iran. Kapal perang Inggris itu kemudian memperingatkan mereka untuk mundur.

"Kami prihatin dengan tindakan ini dan terus mendesak pemerintah Iran untuk mengurangi situasi (memanas) di kawasan itu," kata pernyataan Inggris.

Garda Revolusi Iran, yang berpatroli di perairan, membantah insiden itu.

"Dalam 24 jam terakhir, kami tidak memiliki insiden yang melibatkan kapal asing di Selat Hormuz, juga tidak dengan kapal Inggris," bunyi sebuah pernyataan.

Sebelumnya Presiden Iran Hassan Rouhani telah memperingatkan Inggris tentang "konsekuensi" atas perampasan sebuah kapal tanker minyak Iran di luar wilayah Inggris, Gibraltar, pada pekan lalu.

Baca Juga: Rouhani pada Inggris: Bebaskan Kapal Tanker atau Hadapi Konsekuensi Serius

Ketegangan di sekitar Selat Hormuz telah meningkat secara signifikan sejak Amerika Serikat (AS) meningkatkan sanksi ekonomi terhadap Teheran, bergerak untuk membawa ekspor minyak negara itu ke titik nol.

AS tahun lalu menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran. Washington sejak itu berupaya mempengaruhi para penandatangan Eropa, serta Rusia dan China, untuk ikut mengambil kebijakan yang sama.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5684 seconds (0.1#10.140)