Kapal Induk Baru Rusia Diklaim Akan Ungguli HMS Queen Elizabeth Inggris
A
A
A
MOSKOW - Rusia sedang merancang kapal induk baru pengganti kapal Admiral Kuznetsov yang sudah tua. Dari segi konsepnya, kapal baru tersebut diklaim akan mengungguli kapal induk Inggris; HMS Queen Elizabeth.
Kepala Pusat Ilmiah Negara Krylov (KSSS) Rusia, Valery Polovinkin, mengatakan kapal induk baru Moskow yang sedang dirancang akan didukung tenaga konvensional, bukan nuklir. Menurutnya, kapal yang dirancang KSSS itu akan mengangkut lebih banyak pesawat tempur daripada yang diangkut HMS Queen Elizabeth.
Selain itu, kapal Moskow juga diklaim akan memiliki lebih banyak ruang peluncuran dan dapat menghabiskan lebih banyak waktu di laut ketimbang kapal raksasa Inggris tersebut.
"Sebuah kapal induk dengan unit penggerak konvensional adalah fitur khas dari versi yang ditawarkan kepada Angkatan Laut (Rusia)," katanya.
"Ini memiliki unit daya turbin gas. Hingga batas tertentu, itu dapat dibandingkan dengan kapal induk Inggris Queen Elizabeth. Mereka hampir sama dengan bobotnya, tetapi proyek konseptual dari Pusat Krylov memiliki keunggulan dengan jumlah pesawat, ketahanan laut, dan yang paling penting dengan luas tempat tinggal landas," paparnya, seperti dikutip plymouthherald.co.uk, Selasa (9/7/2019).
Polovinkin mengatakan kapal Rusia yang baru akan menampilkan desain lambung yang inovatif. Sekadar diketahui, Amerika Serikat (AS) telah menggunakan kapal bertenaga nuklir sejak 1960-an, sementara China bertujuan untuk membangun empat kapal induk baru sebelum 2035.
Namun Polovinkin mengatakan, berkat teknologi dan rekayasa Rusia, kapal bertenaga gas mereka akan menjadi enam kali lebih murah.
"Tahun ini, kami akan mendemonstrasikan kapal induk lengkap dari sudut pandang kami dengan bobot sekitar 60.000 ton dan dengan kumpulan pesawat yang sangat besar dan seimbang," imbuh Polovinkin. "Ini adalah kapal induk penuh tetapi dengan batasan tertentu."
Proyek konseptual kapal induk yang ditawarkan oleh Pusat Ilmiah Krylov adalah alternatif dari rencana saat ini, yakni merancang kapal induk bertenaga nuklir dari 2023.
"Bagaimanapun, ini adalah proposal alternatif dengan unit daya konvensional. Selain itu, berbagai turbin gas standar telah dibuat berkat keberhasilan (produsen) Saturn dan produsen turbin gas kami. Kami percaya sangat mungkin untuk berharap bahwa generator turbin yang diproduksi secara serial akan muncul dalam waktu dekat dan mereka akan digunakan untuk memberi daya pada kapal ini," ujar Polovinkin.
"Kapal induk seperti itu akan empat-enam kali lebih murah daripada versi bertenaga nuklirnya," imbuh dia.
Versi pertama dari proyek konseptual kapal induk Rusia adalah bertenaga nuklir, berkemampuan mengangkut hingga 100 pesawat dan berbobot sekitar 100.000 ton. Konsep itu pernah dipamerkan pada forum Army-2017. Tahun lalu, proyek konseptual kapal induk lebih ringan dipresentasikan di forum serupa.
Kepala Pusat Ilmiah Negara Krylov (KSSS) Rusia, Valery Polovinkin, mengatakan kapal induk baru Moskow yang sedang dirancang akan didukung tenaga konvensional, bukan nuklir. Menurutnya, kapal yang dirancang KSSS itu akan mengangkut lebih banyak pesawat tempur daripada yang diangkut HMS Queen Elizabeth.
Selain itu, kapal Moskow juga diklaim akan memiliki lebih banyak ruang peluncuran dan dapat menghabiskan lebih banyak waktu di laut ketimbang kapal raksasa Inggris tersebut.
"Sebuah kapal induk dengan unit penggerak konvensional adalah fitur khas dari versi yang ditawarkan kepada Angkatan Laut (Rusia)," katanya.
"Ini memiliki unit daya turbin gas. Hingga batas tertentu, itu dapat dibandingkan dengan kapal induk Inggris Queen Elizabeth. Mereka hampir sama dengan bobotnya, tetapi proyek konseptual dari Pusat Krylov memiliki keunggulan dengan jumlah pesawat, ketahanan laut, dan yang paling penting dengan luas tempat tinggal landas," paparnya, seperti dikutip plymouthherald.co.uk, Selasa (9/7/2019).
Polovinkin mengatakan kapal Rusia yang baru akan menampilkan desain lambung yang inovatif. Sekadar diketahui, Amerika Serikat (AS) telah menggunakan kapal bertenaga nuklir sejak 1960-an, sementara China bertujuan untuk membangun empat kapal induk baru sebelum 2035.
Namun Polovinkin mengatakan, berkat teknologi dan rekayasa Rusia, kapal bertenaga gas mereka akan menjadi enam kali lebih murah.
"Tahun ini, kami akan mendemonstrasikan kapal induk lengkap dari sudut pandang kami dengan bobot sekitar 60.000 ton dan dengan kumpulan pesawat yang sangat besar dan seimbang," imbuh Polovinkin. "Ini adalah kapal induk penuh tetapi dengan batasan tertentu."
Proyek konseptual kapal induk yang ditawarkan oleh Pusat Ilmiah Krylov adalah alternatif dari rencana saat ini, yakni merancang kapal induk bertenaga nuklir dari 2023.
"Bagaimanapun, ini adalah proposal alternatif dengan unit daya konvensional. Selain itu, berbagai turbin gas standar telah dibuat berkat keberhasilan (produsen) Saturn dan produsen turbin gas kami. Kami percaya sangat mungkin untuk berharap bahwa generator turbin yang diproduksi secara serial akan muncul dalam waktu dekat dan mereka akan digunakan untuk memberi daya pada kapal ini," ujar Polovinkin.
"Kapal induk seperti itu akan empat-enam kali lebih murah daripada versi bertenaga nuklirnya," imbuh dia.
Versi pertama dari proyek konseptual kapal induk Rusia adalah bertenaga nuklir, berkemampuan mengangkut hingga 100 pesawat dan berbobot sekitar 100.000 ton. Konsep itu pernah dipamerkan pada forum Army-2017. Tahun lalu, proyek konseptual kapal induk lebih ringan dipresentasikan di forum serupa.
(mas)