Dikabarkan Dirampas Iran, Kapal Tanker Inggris Mengaku Berlayar dengan Aman

Minggu, 07 Juli 2019 - 01:22 WIB
Dikabarkan Dirampas Iran, Kapal Tanker Inggris Mengaku Berlayar dengan Aman
Dikabarkan Dirampas Iran, Kapal Tanker Inggris Mengaku Berlayar dengan Aman
A A A
DUBAI - Sebuah kapal tanker berbendera Inggris, Pasific Voyager, yang berhenti di Teluk pada hari Sabtu melaporkan pelayaran mereka berjalan aman dan lancar. Hal itu diungkapkan seorang pejabat Inggris setelah Iran membantah laporan yang menyatakan pasukan Garda Revolusinya telah merampas kapal tersebut.

Kapal Pacific Voyager berhenti di Teluk dalam perjalanan ke Arab Saudi dari Singapura, sebelum melanjutkan perjalanannya, situs pemantau perjalanan kapal Refinitiv Eikon menunjukkan.

"Kapal itu berhenti sebagai bagian dari prosedur rutin untuk menyesuaikan waktu kedatangannya di pelabuhan berikutnya," jelas seorang pejabat di Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) seperti dilansir dari Reuters, Minggu (7/7/2019).

Pejabat itu mengatakan bawah UKMTO, yang mengoordinasikan pengiriman di Teluk, telah melakukan kontak dengan kapal tanker tersebut.

Sebelumnya seorang komandan Garda Revolusi Iran pada hari Jumat mengancam untuk merampas sebuah kapal Inggris sebagai pembalasan atas tindakan serupa yang dilakukan oleh Marinir Inggris terhadap kapal tanker Iran, Grace 1, di Gibraltar.

Baca Juga: Iran Ancam Balas Rampas Kapal Tanker Minyak Inggris

Sementara seorang ulama Iran mengatakan Inggris harus "takut" tentang kemungkinan pembalasan Teheran atas perampasan Grace 1.

"Saya secara terbuka mengatakan bahwa Inggris harus takut pada tindakan pembalasan Iran atas penyitaan ilegal kapal tanker minyak Iran," kata Mohammad Ali Mousavi Jazayeri, anggota badan ulama Majelis Ahli.

Baca Juga: Ulama Iran: Inggris Harus Takut dengan Aksi Balasan Teheran

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Inggris Theresa May membahas cara untuk mempertahankan tekanan terhadap Iran selama pembicaraan via telepon pada hari Jumat. Hal itu dikatakan oleh Gedung Putih dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu waktu setempat.

Pernyataan tersebut, yang tidak menyebutkan insiden kapal tanker itu, mengatakan: "Mereka membahas kerja sama untuk memajukan kepentingan keamanan nasional bersama, termasuk upaya untuk menegakkan sanksi terhadap Suriah, untuk memastikan bahwa Iran tidak mendapatkan senjata nuklir, dan untuk mencapai final, denuklirisasi Korea Utara yang sepenuhnya diverifikasi."

Sementara itu Departemen Luar Negeri AS mengatakan Utusan Washington untuk Korea Utara (Korut), Stephen Biegun, akan mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Eropa di Brussels dan Berlin minggu ini.

Ketegangan tinggi melanda Teluk setelah serangan terhadap kapal-kapal tanker di dekat Selat Hormuz, rute pengiriman minyak vital, pada bulan lalu dan Iran menembak jatuh drone AS. Washington dan Arab Saudi secara langsung menyalahkan Iran atas serangan terhadap serangkaian serangan kapal tanker, sesuatu yang dibantah Teheran.

Serangan-serangan itu telah menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas di wilayah Timur Tengah di mana AS telah meningkatkan kehadiran militernya sebagai tanggapan atas ancaman dari Iran.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3495 seconds (0.1#10.140)