Pasukan India-Pakistan Terlibat Baku Tembak di Kashmir

Sabtu, 06 Juli 2019 - 05:29 WIB
Pasukan India-Pakistan...
Pasukan India-Pakistan Terlibat Baku Tembak di Kashmir
A A A
NEW DELHI - Baku tembak dahsyat antara pasukan India dan Pakistan meletus di wilayah yang disebut Line of Control (LoC) di Jammu dan wilayah Kashmir yang disengketakan, media lokal melaporkan.

Juru bicara Kementerian Pertahanan India Letnan Kolonel Devender Anand mengatakan kepada kantor berita IANS bahwa pasukan Pakistan telah melanggar gencatan senjata dengan menembakan mortir di daerah LoC sekitar pukul 21:00 malam waktu setempat pada hari Jumat.

Menurut kantor berita ANI, pelanggaran gencatan senjata terjadi di Sektor Nowshera di distrik Jammu dan Kashmir Rajouri. Pasukan Pakistan dilaporkan mulai menembak dengan senjata kecil diikuti dengan penembakan mortir di sepanjang LoC. Belum ada laporan tentang kerusakan atau korban seperti dilansir dari Sputnik, Sabtu (6/7/2019).

Militer Pakistan belum mengeluarkan pernyataan mengenai insiden ini.

Sementara itu, kantor berita IANS mengatakan bahwa baku tembak di sepanjang LoC masih terus berlanjut.

India dan Pakistan secara tradisional bersitegang terkait klaim untuk bagian-bagian wilayah Kashmir sejak pembentuk kemerdekaan dari Kerajaan Inggris pada 1947. Perselisihan itu meningkat setelah serangan mematikan di Kashmir pada 14 Februari, ketika seorang pembom bunuh diri dari kelompok teroris yang berbasis di Pakistan - Jaish-e-Mohammed - menyerang konvoi keamanan India, menewaskan lebih dari 40 personil.

Angkatan Udara India kemudian membalas dengan serangan udara terhadap apa yang diklaim sebagai kamp milik Jaish-e-Mohammed yang berbasis di Kashmir sisi Pakistan.

Pada tahun 1972, New Delhi dan Islamabad menandatangani perjanjian Simla. Keduanya setuju untuk menyelesaikan perselisihan mereka melalui negosiasi bilateral tanpa intervensi pihak ketiga. Kedua pemerintah juga sepakat bahwa LoC antara kedua negara, yang ditetapkan selama gencatan senjata 17 Desember 1971, harus dihormati.

Menyusul beberapa konflik bersenjata, kedua negara kembali menyetujui gencatan senjata pada tahun 2003. Sejak saat itu, kedua belah pihak telah berulang kali menuduh satu sama lain melanggar gencatan senjata, karena ketidakstabilan yang berlanjut di wilayah tersebut mengarah pada munculnya berbagai kelompok ekstremis.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6561 seconds (0.1#10.140)