Heboh, Artis Vulgar Nicki Minaj Akan Konser di Arab Saudi
A
A
A
JEDDAH - Musisi hip hop Nicki Minaj yang dikenal karena penampilannya yang vulgar telah diumumkan sebagai artis yang akan tampil di festival musik di Jeddah, Arab Saudi. Rencana konser artis bernama lengkap Onika Tanya Maraj itu memicu cibiran dari para pengguna media sosial.
Para pengguna media sosial mengaku bingung bagaimana musisi yang berpakaian vulgar dan kerap menyanyikan lirik cabul itu akan tampil di wilayah kerajaan yang ultra-konservatif.
Minaj akan tampil di Jeddah World Fest pada 18 Juli 2019. Konser itu adalah contoh terbaru kerajaan yang melonggarkan pembatasan hiburan dan mendorong pertumbuhan sektor seni.
"Bayangkan bangun dari koma tiga tahun dan hal pertama yang Anda dengar adalah Nicki Minaj sedang membuka festival musik di Arab Saudi, jujur saya pikir saya terbangun di alam semesta paralel," tulis pengguna akun @NEWEGYPTIANA.
Ada juga yang mempertanyakan apakah penyelenggara festival sudah mencari informasi siapa sosok artis itu melalui Google sebelum memesannya untuk tampil. "Tidakkah ada seorang pun di Arab Saudi yang melakukan penelusuran terhadap Nicki Minaj?," tulis pengguna akun @KABIRTANEJA.
Reaksi lebih keras juga muncul dari pengguna Twitter dengan menyebut penyanyi itu tidak pantas tampil di Arab Saudi, mengingat lokasi konsernya dekat dengan Makkah yang merupakan salah satu situs paling suci bagi umat Islam.
Dalam sebuah video yang di-posting di Twitter, seorang wanita yang mengenakan jilbab mempertanyakan mengapa pihak berwenang menyambut sang rapper tersebut, sementara mewajibkan wanita Saudi mengenakan abaya. Abaya adalah jubah panjang dan longgar yang digunakan untuk menutupi tubuh para wanita ketika berada di tempat umum.
"Dia akan pergi dan mengguncang pantatnya dan semua lagunya tidak senonoh serta tentang seks dan pantat gemetar," kata wanita dalam video itu, seperti dikutip BBC, Kamis (4/7/2019). "Dan kemudian Anda menyuruh saya mengenakan abaya. Apa-apaan ini?," ujarnya.
Minaj bukan artis pertama yang memicu kontroversi dengan menerima undangan untuk tampil di Arab Saudi. Mariah Carey pernah memicu desakan dari aktivis hak asasi manusia untuk membatalkan penampilannya di kerajaan tersebut.
Longgarnya pembatasan pada banyak bentuk hiburan baru-baru ini adalah bagian dari rencana ambisius Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman untuk mendiversifikasi ekonomi negara Arab Saudi.
Turki Al al-Sheikh, kepala Otoritas Hiburan Umum, menetapkan visinya untuk masa depan industri hiburan Saudi dalam sebuah tweet bulan Januari lalu.
"Insya Allah, fokus dalam hiburan pada fase berikutnya adalah pada acara, pertunjukan sirkus, taman hiburan keliling, drama dan program untuk mengembangkan pria dan wanita muda dan untuk mendukung perusahaan hiburan nasional," tulis dia.
Para pengguna media sosial mengaku bingung bagaimana musisi yang berpakaian vulgar dan kerap menyanyikan lirik cabul itu akan tampil di wilayah kerajaan yang ultra-konservatif.
Minaj akan tampil di Jeddah World Fest pada 18 Juli 2019. Konser itu adalah contoh terbaru kerajaan yang melonggarkan pembatasan hiburan dan mendorong pertumbuhan sektor seni.
"Bayangkan bangun dari koma tiga tahun dan hal pertama yang Anda dengar adalah Nicki Minaj sedang membuka festival musik di Arab Saudi, jujur saya pikir saya terbangun di alam semesta paralel," tulis pengguna akun @NEWEGYPTIANA.
Ada juga yang mempertanyakan apakah penyelenggara festival sudah mencari informasi siapa sosok artis itu melalui Google sebelum memesannya untuk tampil. "Tidakkah ada seorang pun di Arab Saudi yang melakukan penelusuran terhadap Nicki Minaj?," tulis pengguna akun @KABIRTANEJA.
Reaksi lebih keras juga muncul dari pengguna Twitter dengan menyebut penyanyi itu tidak pantas tampil di Arab Saudi, mengingat lokasi konsernya dekat dengan Makkah yang merupakan salah satu situs paling suci bagi umat Islam.
Dalam sebuah video yang di-posting di Twitter, seorang wanita yang mengenakan jilbab mempertanyakan mengapa pihak berwenang menyambut sang rapper tersebut, sementara mewajibkan wanita Saudi mengenakan abaya. Abaya adalah jubah panjang dan longgar yang digunakan untuk menutupi tubuh para wanita ketika berada di tempat umum.
"Dia akan pergi dan mengguncang pantatnya dan semua lagunya tidak senonoh serta tentang seks dan pantat gemetar," kata wanita dalam video itu, seperti dikutip BBC, Kamis (4/7/2019). "Dan kemudian Anda menyuruh saya mengenakan abaya. Apa-apaan ini?," ujarnya.
Minaj bukan artis pertama yang memicu kontroversi dengan menerima undangan untuk tampil di Arab Saudi. Mariah Carey pernah memicu desakan dari aktivis hak asasi manusia untuk membatalkan penampilannya di kerajaan tersebut.
Longgarnya pembatasan pada banyak bentuk hiburan baru-baru ini adalah bagian dari rencana ambisius Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman untuk mendiversifikasi ekonomi negara Arab Saudi.
Turki Al al-Sheikh, kepala Otoritas Hiburan Umum, menetapkan visinya untuk masa depan industri hiburan Saudi dalam sebuah tweet bulan Januari lalu.
"Insya Allah, fokus dalam hiburan pada fase berikutnya adalah pada acara, pertunjukan sirkus, taman hiburan keliling, drama dan program untuk mengembangkan pria dan wanita muda dan untuk mendukung perusahaan hiburan nasional," tulis dia.
(mas)