Pentagon Sebut Uji Coba Rudal China di Laut Cina Selatan 'Mengganggu'
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon mengatakan uji coba rudal China di Laut China Selatan "mengganggu." Selain itu, uji coba tersebut bertentang dengan janji Beijing bahwa pihaknya tidak akan melakukan demiliterisasi jalur perairan yang disengkatakan itu.
Seorang pejabat AS, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan China menguji beberapa rudal balistik anti-kapal selama akhir pekan.
"Tentu saja Pentagon mengetahui peluncuran rudal China dari struktur buatan manusia di Laut Cina Selatan dekat Kepulauan Spratly," kata juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Dave Eastburn.
"Saya tidak akan berbicara atas nama semua negara berdaulat di kawasan itu, tapi saya yakin mereka setuju bahwa perilaku RRC bertentangan dengan klaimnya ingin membawa perdamaian ke kawasan itu dan jelas tindakan seperti ini adalah tindakan pemaksaan yang dimaksudkan untuk mengintimidasi pengadu lainnya (Laut Cina Selatan)," tambah Eastburn seperti dikutip dari Strait Times, Rabu (3/7/2019).
RRC adalah akronim untuk Republik Rakyat China.
Berita tentang uji coba rudal China ini pertama kali dilaporkan oleh NBC News.
Laut China Selatan adalah salah satu dari sekian banyak hot spot dalam hubungan AS-China, yang meliputi perang dagang, sanksi AS, dan Taiwan.
China dan Amerika Serikat telah berulang kali terlibat perang komentar di masa lalu atas apa yang Washington katakan sebagai militerisasi Beijing atas Laut China Selatan dengan membangun instalasi militer di pulau-pulau buatan dan terumbu karang.Klaim China di Laut Cina Selatan, yang menghasilkan sekitar USD5 triliun per tahunnya, diperebutkan oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam.
Seorang pejabat AS, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan China menguji beberapa rudal balistik anti-kapal selama akhir pekan.
"Tentu saja Pentagon mengetahui peluncuran rudal China dari struktur buatan manusia di Laut Cina Selatan dekat Kepulauan Spratly," kata juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Dave Eastburn.
"Saya tidak akan berbicara atas nama semua negara berdaulat di kawasan itu, tapi saya yakin mereka setuju bahwa perilaku RRC bertentangan dengan klaimnya ingin membawa perdamaian ke kawasan itu dan jelas tindakan seperti ini adalah tindakan pemaksaan yang dimaksudkan untuk mengintimidasi pengadu lainnya (Laut Cina Selatan)," tambah Eastburn seperti dikutip dari Strait Times, Rabu (3/7/2019).
RRC adalah akronim untuk Republik Rakyat China.
Berita tentang uji coba rudal China ini pertama kali dilaporkan oleh NBC News.
Laut China Selatan adalah salah satu dari sekian banyak hot spot dalam hubungan AS-China, yang meliputi perang dagang, sanksi AS, dan Taiwan.
China dan Amerika Serikat telah berulang kali terlibat perang komentar di masa lalu atas apa yang Washington katakan sebagai militerisasi Beijing atas Laut China Selatan dengan membangun instalasi militer di pulau-pulau buatan dan terumbu karang.Klaim China di Laut Cina Selatan, yang menghasilkan sekitar USD5 triliun per tahunnya, diperebutkan oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam.
(ian)