Duterte: Makzulkan Saya, Saya Penjarakan Anda!
A
A
A
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam lawan-lawannya dengan penjara jika mereka mencoba memakzulkannya. Ancaman penjara ini dia lontarkan dengan umpatan kasar.
Duterte melampiaskan kemarahannya pada Kamis malam di tengah sorotan media dan tuduhan bahwa dia berpihak pada China yang kapalnya telah menenggelamkan kapal nelayan Filipina di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Manila di Laut China Selatan. Kapal nelayan itu ditabrak dan akhirnya tenggelam pada 9 Juni lalu.
Pemimpin Filipina itu menggemakan klaim Beijing bahwa insiden penabrakan kapal itu adalah kecelakaan, bukan serudukan yang disengaja. Dia mengabaikan kehadiran nelayan China di dalam ZEE Filipina.
Beberapa kritikus terkenal, termasuk seorang hakim tinggi dan mantan menteri luar negeri, menyebut tindakan Duterte sudah masuk kategori pelanggaran konstitusi dan layak untuk dimakzulkan.
"Saya? Akan dimakzulkan? Saya akan memenjarakan mereka semua," kata Duterte kepada wartawan. "Cobalah untuk melakukannya dan saya akan melakukannya. Dasar bajingan," umpat Duterte, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (29/6/2019).
"Saya menantang Anda untuk melakukannya. Anda benar-benar ingin memaksa tangan saya ke dalamnya? Baik. Anda bajingan, lakukan itu," ujarnya.
Sebuah laporan pada hari Selasa dari Parlemen ASEAN untuk Hak Asasi Manusia mencaci pemerintahan Duterte karena apa yang dikatakannya adalah ancaman dan retorika yang agresif dan tuduhan kriminal yang disengaja terhadap lawan. "Upaya yang disengaja untuk memberangus kritik dan melemahkan checks and balances," bunyi pernyatan badan tersebut.
Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet pada hari Senin mengatakan ada risiko kekerasan yang sangat nyata bagi orang-orang Filipina yang bersuara. Menurutnya, ancaman itu jelas dan terbuka dibuat oleh pejabat negara.
Beberapa analis mengatakan tawaran China untuk pinjaman infrastruktur berbunga tinggi dan janji-janji investasi besar-besaran telah memenangkan hati Duterte.
Ditanya tentang ancaman penjara terhadap orang-orang yang ingin memakzulkan Duterte, juru bicara kepresidenan Salvador Panelo mengatakan Duterte hanya kesal karena orang-orang tidak dapat melihatnya membela kepentingan negara.
"Dia tidak bisa mengerti mengapa orang-orang menentang kebijakannya," kata Panelo kepada wartawan.
Duterte melampiaskan kemarahannya pada Kamis malam di tengah sorotan media dan tuduhan bahwa dia berpihak pada China yang kapalnya telah menenggelamkan kapal nelayan Filipina di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Manila di Laut China Selatan. Kapal nelayan itu ditabrak dan akhirnya tenggelam pada 9 Juni lalu.
Pemimpin Filipina itu menggemakan klaim Beijing bahwa insiden penabrakan kapal itu adalah kecelakaan, bukan serudukan yang disengaja. Dia mengabaikan kehadiran nelayan China di dalam ZEE Filipina.
Beberapa kritikus terkenal, termasuk seorang hakim tinggi dan mantan menteri luar negeri, menyebut tindakan Duterte sudah masuk kategori pelanggaran konstitusi dan layak untuk dimakzulkan.
"Saya? Akan dimakzulkan? Saya akan memenjarakan mereka semua," kata Duterte kepada wartawan. "Cobalah untuk melakukannya dan saya akan melakukannya. Dasar bajingan," umpat Duterte, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (29/6/2019).
"Saya menantang Anda untuk melakukannya. Anda benar-benar ingin memaksa tangan saya ke dalamnya? Baik. Anda bajingan, lakukan itu," ujarnya.
Sebuah laporan pada hari Selasa dari Parlemen ASEAN untuk Hak Asasi Manusia mencaci pemerintahan Duterte karena apa yang dikatakannya adalah ancaman dan retorika yang agresif dan tuduhan kriminal yang disengaja terhadap lawan. "Upaya yang disengaja untuk memberangus kritik dan melemahkan checks and balances," bunyi pernyatan badan tersebut.
Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet pada hari Senin mengatakan ada risiko kekerasan yang sangat nyata bagi orang-orang Filipina yang bersuara. Menurutnya, ancaman itu jelas dan terbuka dibuat oleh pejabat negara.
Beberapa analis mengatakan tawaran China untuk pinjaman infrastruktur berbunga tinggi dan janji-janji investasi besar-besaran telah memenangkan hati Duterte.
Ditanya tentang ancaman penjara terhadap orang-orang yang ingin memakzulkan Duterte, juru bicara kepresidenan Salvador Panelo mengatakan Duterte hanya kesal karena orang-orang tidak dapat melihatnya membela kepentingan negara.
"Dia tidak bisa mengerti mengapa orang-orang menentang kebijakannya," kata Panelo kepada wartawan.
(mas)