Rakyat Palestina Bersatu Menentang Rencana Konferensi Ekonomi AS

Selasa, 25 Juni 2019 - 13:42 WIB
Rakyat Palestina Bersatu...
Rakyat Palestina Bersatu Menentang Rencana Konferensi Ekonomi AS
A A A
GAZA - Warga Palestina membakar foto Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ketika mereka melakukan aksi protes di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki Israel. Mereka memprotes rencana konferensi ekonomi bentukan AS di Bahrain.

Banyak kelompok bisnis Palestina mengatakan mereka akan memboikot acara yang dihelat pada 25-26 Juni. Acara itu dianggap sebagai bagian dari rencana perdamaian Israel-Palestina yang telah lama ditunggu oleh Washington dan dipelopori oleh penasihat dan menantu Trump, Jared Kushner.

"Jatuhlah bersama Bahrain, jatuhlah Trump, jatuhlan dengan konferensi Manama," teriak para demonstran di Gaza, yang diperintah oleh kelompok Islam bersenjata Hamas. Beberapa membakar gambar besar Trump ditandai dengan kata-kata: "Kesepakatan Setan," seperti dilansir dari Reuters, Selasa (25/6/2019).

Para pemimpin di kedua wilayah menuduh Washington bias pro-Israel dan mencerca fokus konferensi pada ekonomi, bukan aspirasi mereka untuk negara merdeka.

Kushner mengatakan kepada Reuters pada hari Sabtu bahwa rencana tersebut akan menciptakan satu juta pekerjaan, mengurangi separuh kemiskinan Palestina dan menggandakan PDB Palestina.

Di Tepi Barat, ratusan demonstran berbaris melalui alun-alun utama Ramallah, melambai-lambaikan poster untuk mendukung Presiden Mahmoud Abbas, pemimpin Otoritas Palestina yang didukung Barat melakukan pemerintahan sendiri terbatas di wilayah tersebut.

Para pengunjuk rasa di sana membakar poster-poster Trump dan Raja Hamad bin Isa Al Khalifa di Bahrain.

Demonstrasi menandai momen persatuan politik melawan konferensi Bahrain, meskipun terjadi perselisihan politik 12 tahun antara partai Fatah yang dipimpin oleh Abbas dan Hamas.

"Konferensi Manama adalah acara komedi, pernikahan tanpa mempelai wanita (Palestina) itu tidak akan berhasil," kata seorang pemrotes yang memberikan namanya sebagai Siham di Kota Gaza.

Konferensi Bahrain akan dihadiri oleh negara-negara Teluk Arab serta Yordania dan Mesir. Israel diperkirakan akan mengirim delegasi bisnis tetapi tidak ada pejabat pemerintah.

Mahmoud Barhoush, 25, mengatakan dia tidak tahu apakah harus menertawakan atau menangis pada apa yang disebutnya partisipasi "pengkhianatan" negara-negara Arab.

"Cukup Anda berlari ke pelukan Trump dan (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu," katanya saat ikut aksi protes di Ramallah.

Demonstran lain mengkritik pengusaha Palestina yang disebut sebagai peserta di Bahrain, Ashraf Jabari. Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa setidaknya 15 warga Palestina diperkirakan akan hadir.

“Siapa pun yang datang bukan orang Palestina dan tidak disambut di Palestina. Seharusnya ada langkah-langkah yang diambil terhadap mereka,” kata Maisoon Alqadoomi (32) seorang aktivis Fatah dari Ramallah.

Para pemimpin Palestina pada hari Senin memperbarui seruan mereka untuk memboikot konferensi.

"Lokakarya ini hanyalah cucian politik untuk permukiman dan legitimasi pendudukan," Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan kepada wartawan menjelang pertemuan kabinet.

Di Gaza, juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan: "Mereka (Palestina) tidak akan menjual hak mereka untuk semua harta di bumi".
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8395 seconds (0.1#10.140)