Mata-mata CIA, Iran Eksekusi Kontraktor Kementerian Pertahanan
A
A
A
TEHERAN - Iran telah mengeksekusi kontraktor kementerian pertahanan yang dihukum karena menjadi mata-mata untuk badan intelijen Amerika Serikat (AS), CIA. Begitu laporan salah satu kantor berita Iran, ISNA.
"Hukuman eksekusi telah dilaksanakan untuk Jalal Haji Zavar, kontraktor untuk organisasi kedirgantaraan kementerian pertahanan yang menjadi memata-mata CIA dan pemerintah Amerika," bunyi laporan ISNA, mengutip militer Iran, yang disitir Al Jazeera, Minggu (23/6/2019).
ISNA melaporkan ia dihukum oleh pengadilan militer dan bahwa ia dieksekusi pada waktu yang tidak ditentukan di penjara Rajayi Shahr di kota Karaj, sebelah barat Ibu Kota, Teheran.
Kantor berita ISNA tidak mengatakan kapan Zavar ditangkap, namun mencatat bahwa kontraknya dengan kementerian pertahanan telah diputus sembilan tahun lalu.
"Dia diidentifikasi sebagai mata-mata oleh unit intelijen kementerian pertahanan," tulis ISNA.
"Selama penyelidikan tersangka secara eksplisit mengaku menjadi mata-mata CIA dengan imbalan atas uang," kata ISNA, menambahkan bahwa dokumen dan perangkat spionase ditemukan di rumahnya.
Mantan istri Zavar juga dihukum karena terlibat dalam spionase dan menjalani hukuman 15 tahun penjara," ISNA melaporkan.
Iran menggunakan hukuman mati untuk pembunuhan, pemerkosaan, perampokan bersenjata dan kasus-kasus perdagangan narkoba serius serta untuk kasus spionase militer. Negara ini telah menerima kritik internasional selama bertahun-tahun atas berbagai eksekusi.
Laporan itu muncul beberapa hari setelah Iran mengatakan telah membongkar jaringan "baru" mata-mata AS yang terhubung dengan CIA, di tengah meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Washington.
Dalam apa yang disebutnya sebagai "pukulan telak" terhadap intelijen AS, kantor berita IRNA mengatakan pada hari Selasa bahwa Teheran melakukan operasi itu bekerja sama dengan sekutu asing, tanpa menyebut nama negara mana pun.
Baca Juga: Iran Klaim Telah Melakukan Pukulan Berat terhadap Jaringan Spionase AS
Ketegangan antara Washington dan Teheran berkobar setelah Iran, Selasa, mengatakan pihaknya menembak jatuh pesawat mata-mata AS yang melanggar wilayah udaranya - klaim yang dibantah AS - di dekat Selat Hormuz yang strategis.
Sebagai tanggapan, AS siap untuk melakukan serangan militer terhadap Iran.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa AS "mengokang & mengisi" untuk menyerang Iran tetapi menarik kembali pada menit terakhir karena itu tidak akan menjadi respons "proporsional" terhadap penembakan Teheran terhadap pesawat tak berawak.
Jatuhnya pesawat tak berawak terjadi setelah ketegangan meningkat antara kedua negara pasca serangkaian serangan terhadap tanker minyak di mana AS menuding Iran sebagai pelakunya.
"Hukuman eksekusi telah dilaksanakan untuk Jalal Haji Zavar, kontraktor untuk organisasi kedirgantaraan kementerian pertahanan yang menjadi memata-mata CIA dan pemerintah Amerika," bunyi laporan ISNA, mengutip militer Iran, yang disitir Al Jazeera, Minggu (23/6/2019).
ISNA melaporkan ia dihukum oleh pengadilan militer dan bahwa ia dieksekusi pada waktu yang tidak ditentukan di penjara Rajayi Shahr di kota Karaj, sebelah barat Ibu Kota, Teheran.
Kantor berita ISNA tidak mengatakan kapan Zavar ditangkap, namun mencatat bahwa kontraknya dengan kementerian pertahanan telah diputus sembilan tahun lalu.
"Dia diidentifikasi sebagai mata-mata oleh unit intelijen kementerian pertahanan," tulis ISNA.
"Selama penyelidikan tersangka secara eksplisit mengaku menjadi mata-mata CIA dengan imbalan atas uang," kata ISNA, menambahkan bahwa dokumen dan perangkat spionase ditemukan di rumahnya.
Mantan istri Zavar juga dihukum karena terlibat dalam spionase dan menjalani hukuman 15 tahun penjara," ISNA melaporkan.
Iran menggunakan hukuman mati untuk pembunuhan, pemerkosaan, perampokan bersenjata dan kasus-kasus perdagangan narkoba serius serta untuk kasus spionase militer. Negara ini telah menerima kritik internasional selama bertahun-tahun atas berbagai eksekusi.
Laporan itu muncul beberapa hari setelah Iran mengatakan telah membongkar jaringan "baru" mata-mata AS yang terhubung dengan CIA, di tengah meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Washington.
Dalam apa yang disebutnya sebagai "pukulan telak" terhadap intelijen AS, kantor berita IRNA mengatakan pada hari Selasa bahwa Teheran melakukan operasi itu bekerja sama dengan sekutu asing, tanpa menyebut nama negara mana pun.
Baca Juga: Iran Klaim Telah Melakukan Pukulan Berat terhadap Jaringan Spionase AS
Ketegangan antara Washington dan Teheran berkobar setelah Iran, Selasa, mengatakan pihaknya menembak jatuh pesawat mata-mata AS yang melanggar wilayah udaranya - klaim yang dibantah AS - di dekat Selat Hormuz yang strategis.
Sebagai tanggapan, AS siap untuk melakukan serangan militer terhadap Iran.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa AS "mengokang & mengisi" untuk menyerang Iran tetapi menarik kembali pada menit terakhir karena itu tidak akan menjadi respons "proporsional" terhadap penembakan Teheran terhadap pesawat tak berawak.
Jatuhnya pesawat tak berawak terjadi setelah ketegangan meningkat antara kedua negara pasca serangkaian serangan terhadap tanker minyak di mana AS menuding Iran sebagai pelakunya.
(ian)