Iran Siap Hadapi Ancaman AS
A
A
A
TEHERAN - Iran mengatakan pihaknya akan menanggapi dengan tegas setiap ancaman Amerika Serikat (AS). Demikian laporan kantor berita Iran, Tasnim, di tengah meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Washington terkait penembakan drone AS oleh Iran.
Pada hari Kamis, sebuah rudal Iran menghancurkan sebuah drone pengintai Global AS. Teheran mengatakan pesawat itu ditembak jatuh di atas wilayahnya. Namun Washington mengatakan insiden itu terjadi di wilayah udara internasional.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa ia membatalkan serangan militer sebagai balasan atas insiden itu karena dapat menewaskan 150 orang. Trump pun memberi isyarat bahwa ia terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Teheran.
"Terlepas dari keputusan apa pun yang mereka (pejabat AS) buat, kami tidak akan membiarkan satu pun perbatasan Iran dilanggar. Iran akan dengan tegas menghadapi segala agresi atau ancaman oleh Amerika,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mengatakan kepada Tasnim yang dinukil Reuters, Minggu (23/6/2019).
Kekhawatiran tentang konfrontasi antara Iran dan AS telah meningkat meskipun Trump mengatakan bahwa dia tidak memiliki keinginan untuk berperang dengan Iran. Teheran juga mengatakan pihaknya tidak mencari perang tetapi memperingatkan tanggapan "menghancurkan" jika diserang.
"Setiap kesalahan oleh musuh-musuh Iran, khususnya Amerika dan sekutu regionalnya, akan seperti menembaki tong bubuk yang akan membakar Amerika, kepentingannya dan sekutunya ke tanah," kata juru bicara senior Angkatan Bersenjata Iran, Abolfazl Shekarchi.
Seorang komandan senior Garda Revolusi Iran mengeluarkan ancaman menantang yang sama, dalam komentar yang dikutip oleh kantor berita resmi Iran, IRNA.
"Ini adalah respons kami terhadap pelanggaran ruang Iran dan jika pelanggaran itu diulangi maka respons kami akan diulang," kata Brigadir Jenderal Amirali Hajizadeh, kepala divisi kedirgantaraan Garda Revolusi Iran.
"Mungkin saja pelanggaran terhadap orang Amerika ini dilakukan oleh seorang jenderal atau beberapa operator," imbuhnya.
Kementerian Luar Negeri Iran memanggil seorang perwakilan diplomatik dari Uni Emirat Arab pada hari Sabtu karena UEA mengizinkan pesawat tanpa awak yang ditembak jatuh diluncurkan dari pangkalan militer AS di wilayahnya, kantor berita Fars melaporkan.
Pada hari Kamis, sebuah rudal Iran menghancurkan sebuah drone pengintai Global AS. Teheran mengatakan pesawat itu ditembak jatuh di atas wilayahnya. Namun Washington mengatakan insiden itu terjadi di wilayah udara internasional.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa ia membatalkan serangan militer sebagai balasan atas insiden itu karena dapat menewaskan 150 orang. Trump pun memberi isyarat bahwa ia terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Teheran.
"Terlepas dari keputusan apa pun yang mereka (pejabat AS) buat, kami tidak akan membiarkan satu pun perbatasan Iran dilanggar. Iran akan dengan tegas menghadapi segala agresi atau ancaman oleh Amerika,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mengatakan kepada Tasnim yang dinukil Reuters, Minggu (23/6/2019).
Kekhawatiran tentang konfrontasi antara Iran dan AS telah meningkat meskipun Trump mengatakan bahwa dia tidak memiliki keinginan untuk berperang dengan Iran. Teheran juga mengatakan pihaknya tidak mencari perang tetapi memperingatkan tanggapan "menghancurkan" jika diserang.
"Setiap kesalahan oleh musuh-musuh Iran, khususnya Amerika dan sekutu regionalnya, akan seperti menembaki tong bubuk yang akan membakar Amerika, kepentingannya dan sekutunya ke tanah," kata juru bicara senior Angkatan Bersenjata Iran, Abolfazl Shekarchi.
Seorang komandan senior Garda Revolusi Iran mengeluarkan ancaman menantang yang sama, dalam komentar yang dikutip oleh kantor berita resmi Iran, IRNA.
"Ini adalah respons kami terhadap pelanggaran ruang Iran dan jika pelanggaran itu diulangi maka respons kami akan diulang," kata Brigadir Jenderal Amirali Hajizadeh, kepala divisi kedirgantaraan Garda Revolusi Iran.
"Mungkin saja pelanggaran terhadap orang Amerika ini dilakukan oleh seorang jenderal atau beberapa operator," imbuhnya.
Kementerian Luar Negeri Iran memanggil seorang perwakilan diplomatik dari Uni Emirat Arab pada hari Sabtu karena UEA mengizinkan pesawat tanpa awak yang ditembak jatuh diluncurkan dari pangkalan militer AS di wilayahnya, kantor berita Fars melaporkan.
(ian)