GPS Error, Ratusan Penerbangan di AS Dibatalkan
A
A
A
NEW YORK - Ratusan penerbangan di Amerika Serikat (AS) terpaksa dibatalkan setelah terjadi kerusakan sistem global positioning system (GPS) secara misterius pada akhir pekan lalu. Akibatnya, puluhan ribu penumpang terlantar. Saat ini, peristiwa itu sedang diselidiki Badan Penerbangan Federal (FAA).
Sejauh ini, penyebab error tidak diketahui. Namun, kegagalan fungsi itu hanya terjadi pada pesawat tertentu yang dilengkapi Rockwell Collins GPS 4000-100 yang menggunakan ADS-B sebagai receiver GPS. Pesawat tersebut selalu mengeluarkan pesan error ‘ADS-B fail, unavailable, TCAS fail, atau transponder fail’.
Situs blog peretas perangkat lunak dan keras, Hackaday, menerangkan sistem ADS-B atau Automatic Dependent Surveillance-Broadcast bergantung kepada data GPS untuk dapat berfungsi dengan baik. Sistem komunikasi itu digunakan untuk mengirimkan lokasi, kecepatan, nomor penerbangan, dan info lainnya.
Data tersebut diterima Pemandu Lalu Lintas Bandara, juga pesawat lain untuk menghindari kecelakaan udara sebagai bagian dari Traffic Collision Avoidance System (TCAS). Namun, ADS-B membutuhkan data posisi sebelum dapat mengirimkan informasi. Saat ini, data tersebut berasal dari sistem navigasi satelite global.
“Di AS, sistem itu sama saja dengan GPS. Saat ini, GPS sedang mengalami degradasi atau kesalahan data. Namun, penyebab degradasi itu tidak diketahui,” ungkap Hackaday. Jika GPS mengalami kerusakan, pilot pesawat ADS-B dan Pemandu Lalu Lintas Udara dapat bergantung pada sistem lama, yakni VOR dan radar.
Namun, menurut Hackaday, keselamatan penerbangan akan dipertaruhkan sehingga tak heran jika banyak pesawat yang dikandangkan. Sebagian besar merupakan pesawat Bombardier CRJ700 dan 900. Sejak saat itu, FAA juga hanya mengizinkan pesawat terdampak agar hanya terbang di bawah 8.500 meter.
Pesawat lainnya yang terdampak ialah Boeing 737, 717, dan 767. Seperti dilansir CNBC, dengan adanya isu itu, maskapai penerbangan lokal AS sedikitnya membatalkan 400 penerbangan kawasan pada Minggu (9/6) saja. Delta juga membatalkan 80 penerbangan, begitupun dengan American dan United Airlines.
“Kami masih mencoba mencari tahu akar dari masalah ini, baik pada sistem perangkat lunak ataupun keras,” ungkap FAA. Sejumlah orang berspekulasi kerusakan ini merupakan dampak dari uji coba alat pengganggu GPS milik Angkatan Bersenjata AS atau cuaca buruk. Namun, hal tersebut tidak dapat diverifikasi.
Peristiwa ini tidak hanya terjadi di AS, tapi juga Kanada dan Eropa. Pada pekan lalu, jumlah penumpang asing yang terlantar diperkirakan mencapai lebih dari 6.000 orang dan puluhan ribu warga domestik. Hawaiian Airlines mengaku mengalami masalah GPS itu setelah melakukan pembaharuan perangkat lunak.
“Ini merupakan penundaan dan pembatalan penerbangan terbesar di luar cuaca buruk,” ujar Wakil Presiden Operasi Penerbangan Hawaiian Airlines, Ken Rewick, dilansir Khon 2. “Receiver GPS gagal menerima sinyal. Transponder juga tidak berfungsi dengan baik sehingga pesawat dikandangkan,” katanya.
Peristiwa itu dilaporkan terjadi secara tiba-tiba pada Sabtu (8/6) tengah malam waktu lokal. Menurut Rewick, saat masalah tersebut muncul, pilot tetap dapat melakukan navigasi dan mengetahui posisi mereka saat mengudara. Namun, masalahnya, Pemandu Lalu Lintas Udara tidak dapat melihat lokasi mereka.
Hawaiian Airlines telah mengganti kembali alat elektronik yang diduga rusak dengan sistem original sehingga sebagian dapat beroperasi. Sejauh ini, Rockwell Collins tidak memberikan komentar apapun terkait peristiwa ini. Mayoritas orang menduga sistem GPS di AS telah mengalami glitch seusai update terbaru. (Muh Shamil)
Sejauh ini, penyebab error tidak diketahui. Namun, kegagalan fungsi itu hanya terjadi pada pesawat tertentu yang dilengkapi Rockwell Collins GPS 4000-100 yang menggunakan ADS-B sebagai receiver GPS. Pesawat tersebut selalu mengeluarkan pesan error ‘ADS-B fail, unavailable, TCAS fail, atau transponder fail’.
Situs blog peretas perangkat lunak dan keras, Hackaday, menerangkan sistem ADS-B atau Automatic Dependent Surveillance-Broadcast bergantung kepada data GPS untuk dapat berfungsi dengan baik. Sistem komunikasi itu digunakan untuk mengirimkan lokasi, kecepatan, nomor penerbangan, dan info lainnya.
Data tersebut diterima Pemandu Lalu Lintas Bandara, juga pesawat lain untuk menghindari kecelakaan udara sebagai bagian dari Traffic Collision Avoidance System (TCAS). Namun, ADS-B membutuhkan data posisi sebelum dapat mengirimkan informasi. Saat ini, data tersebut berasal dari sistem navigasi satelite global.
“Di AS, sistem itu sama saja dengan GPS. Saat ini, GPS sedang mengalami degradasi atau kesalahan data. Namun, penyebab degradasi itu tidak diketahui,” ungkap Hackaday. Jika GPS mengalami kerusakan, pilot pesawat ADS-B dan Pemandu Lalu Lintas Udara dapat bergantung pada sistem lama, yakni VOR dan radar.
Namun, menurut Hackaday, keselamatan penerbangan akan dipertaruhkan sehingga tak heran jika banyak pesawat yang dikandangkan. Sebagian besar merupakan pesawat Bombardier CRJ700 dan 900. Sejak saat itu, FAA juga hanya mengizinkan pesawat terdampak agar hanya terbang di bawah 8.500 meter.
Pesawat lainnya yang terdampak ialah Boeing 737, 717, dan 767. Seperti dilansir CNBC, dengan adanya isu itu, maskapai penerbangan lokal AS sedikitnya membatalkan 400 penerbangan kawasan pada Minggu (9/6) saja. Delta juga membatalkan 80 penerbangan, begitupun dengan American dan United Airlines.
“Kami masih mencoba mencari tahu akar dari masalah ini, baik pada sistem perangkat lunak ataupun keras,” ungkap FAA. Sejumlah orang berspekulasi kerusakan ini merupakan dampak dari uji coba alat pengganggu GPS milik Angkatan Bersenjata AS atau cuaca buruk. Namun, hal tersebut tidak dapat diverifikasi.
Peristiwa ini tidak hanya terjadi di AS, tapi juga Kanada dan Eropa. Pada pekan lalu, jumlah penumpang asing yang terlantar diperkirakan mencapai lebih dari 6.000 orang dan puluhan ribu warga domestik. Hawaiian Airlines mengaku mengalami masalah GPS itu setelah melakukan pembaharuan perangkat lunak.
“Ini merupakan penundaan dan pembatalan penerbangan terbesar di luar cuaca buruk,” ujar Wakil Presiden Operasi Penerbangan Hawaiian Airlines, Ken Rewick, dilansir Khon 2. “Receiver GPS gagal menerima sinyal. Transponder juga tidak berfungsi dengan baik sehingga pesawat dikandangkan,” katanya.
Peristiwa itu dilaporkan terjadi secara tiba-tiba pada Sabtu (8/6) tengah malam waktu lokal. Menurut Rewick, saat masalah tersebut muncul, pilot tetap dapat melakukan navigasi dan mengetahui posisi mereka saat mengudara. Namun, masalahnya, Pemandu Lalu Lintas Udara tidak dapat melihat lokasi mereka.
Hawaiian Airlines telah mengganti kembali alat elektronik yang diduga rusak dengan sistem original sehingga sebagian dapat beroperasi. Sejauh ini, Rockwell Collins tidak memberikan komentar apapun terkait peristiwa ini. Mayoritas orang menduga sistem GPS di AS telah mengalami glitch seusai update terbaru. (Muh Shamil)
(nfl)