Jet Su-57 Rusia atau J-31 China, Opsi Turki Gantikan F-35 AS

Senin, 10 Juni 2019 - 11:33 WIB
Jet Su-57 Rusia atau...
Jet Su-57 Rusia atau J-31 China, Opsi Turki Gantikan F-35 AS
A A A
ANKARA - Birokrasi keamanan Turki telah memiliki rencana alternatif setelah Amerika Serikat (AS) menghentikan pengiriman pesawat jet siluman F-35 atas keputusan Ankara membeli sistem rudal S-400 Moskow. Ankara telah mempertimbangkan pesawat tempur siluman Su-57 Rusia atau J-31 China sebagai opsi pengganti.

Alternatif yang sedang dipertimbangkan pemerintah Presiden Tayyip Erdogan itu diungkap surat kabar pro-pemerintah, Yeni Şafak, pada hari Minggu.

Sebagai langkah terakhir dari meningkatnya tekanan Washington pada Ankara untuk membatalkan kesepakatan pembelian S-400 Rusia, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan telah mengirim surat kepada Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar pada hari Kamis yang merinci penangguhan total partisipasi Turki dari program F-35 pada 31 Juli.

Surat itu secara tidak langsung sebagai pemberitahuan bahwa Washington secara perlahan mendepak Ankara dari program jet tempur canggih Lockheed Martin tersebut. Namun, dalam suratnya, bos Pentagon itu mengatakan penangguhan bisa dibatalkan jika Turki menarik diri dari keputusannya membeli senjata pertahanan Rusia. (Baca juga: AS Perlahan Tendang Turki dari Program Jet Tempur F-35 )

Pada bulan April, Amerika Serikat membekukan program manufaktur F-35 bersama dengan Turki, yang memproduksi 6-7 persen suku cadang untuk jet tempur tersebut. Sedangkan Kongres AS telah merekomendasikan penghentian pengiriman 100 unit jet tempur F-35 yang dipesan Turki.

Menurut laporan surat kabar Yeni Şafak, Ankara memprioritaskan S-400 dibandingkan jet tempur F-35 karena sistem rudal Moskow itu dipandang sebagai kebutuhan mendesak terkait ketegangan regional.

"Rencana B, C, D siap jika proyek F-35 masuk ke tempat sampah setelah pembelian S-400," tulis surat kabar tersebut, yang dikutip Senin (10/6/2019). Laporan itu menambahkan, Turki akan mempertahankan kekuatan udaranya dengan meningkatkan pemeliharaan pesawat yang ada sembari meningkatkan upayanya untuk memproduksi jet tempur sendiri.

“Duduk di meja bersama Rusia untuk pesawat militer adalah beberapa pilihan. Birokrasi keamanan juga mengeksplorasi J-31 China, bersama dengan Su-57 Rusia," lanjut laporan tersebut. Opsi-opsi itu dianggap lebih hemat biaya dibandingkan membeli F-35.

“Ankara sudah berpikir bahwa bahkan jika F-35 dikirimkan, itu akan menciptakan risiko keamanan serius bagi Turki karena itu langsung diperintahkan oleh Amerika Serikat. Karena itu, tidak ada yang menyesali 'kehilangan' F-35," imbuh laporan surat kabar pro-pemerintah tersebut.

Mehmet Barlas, kolumnis harian pro-pemerintah, Sabah, pada hari Minggu juga menyarankan Turki segera memesan jet tempur Rusia tanpa menunggu sanksi AS yang dapat dikenakan di bawah undang-undang bernama Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA).

Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavuşoğlu mengatakan pada bulan April bahwa Turki dapat membeli pesawat terbang di tempat lain, ketika ditanya tentang kemungkinan pengusiran Ankara dari program F-35.

“Ada Su-34 (Rusia), Su-57 dan lainnya. Saya benar-benar akan memenuhi kebutuhan saya dari suatu tempat sampai saya dapat memproduksinya sendiri," kata Çavuşoğlu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1289 seconds (0.1#10.140)