Penembakan Massal di Australia, 4 Tewas dan Banyak Lainnya Luka

MELBOURNE - Seorang pria bersenjata melakukan penembakan massal di berbagai tempat di Darwin, Australia, Selasa (4/6/2019). Laporan awal dari polisi menyebut empat orang tewas dan banyak lainnya terluka.

Pelaku telah ditangkap polisi. Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pelaku telah ditahan dan insiden tersebut tidak terkait terorisme.

"Ini adalah tindakan kekerasan yang mengerikan yang, saya diberitahu, telah merenggut nyawa empat orang," kata Morrison kepada wartawan di London, di mana dia sedang dalam kunjungan untuk mengambil bagian dalam peringatan D-Day.

"Saran kami adalah ini bukan tindakan teroris. Tidak ada yang menyarankan bahwa itu adalah masalahnya," katanya lagi, seperti dikutip CBS News.

Inspektur Polisi Northern Territory, Lee Morgan kepada Guardian Australia mengatakan seorang pria berusia 45 tahun ditahan setelah penembakan tersebut.

"Tidak ada ancaman yang diketahui terus berlangsung terhadap masyarakat," kata Kepolisian Northern Territory dalam sebuah posting Facebook. "Polisi dapat mengonfirmasi bahwa saat ini ada empat korban, banyak luka-luka dan beberapa tempat kejadian kejahatan."

Departemen Kesehatan menyatakan dua orang dibawa ke Royal Darwin Hospital dengan luka tembak dan keduanya dalam kondisi stabil.

Mengutip laporan Australian Broadcasting Corp (ABC), salah satu lokasi penembakan di Palms Hotel di pinggiran Woolner, Darwin, pada sore hari.

Saksi mata, Leah Potter, mengatakan kepada ABC bahwa seorang wanita ditembak di kaki di Palms Hotel. "Saya berlari dan mengambil handuk dan membungkus kakinya, dia memiliki lubang-lubang kecil di kulitnya di kedua kakinya dan dia berdarah di mana-mana," kata Potter.