PBB Serukan Iran dan AS Menahan Diri
A
A
A
NEW YORK - PBB menyerukan semua pihak menahan diri dengan maksimum di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS) di wilayah Teluk.
"Kami sangat prihatin dengan ketidakstabilan situasi. Kami meminta semua pihak untuk menahan diri secara maksimum, mencegah eskalasi dan meningkatkan ketegangan," kata juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric.
"Situasi sudah cukup fluktuatif dan kami prihatin dengan retorika yang telah kami dengar," katanya dalam jumpa pers reguler seperti dilansir dari Xinhua, Jumat (17/5/2019).
Dujarric mengatakan Guterres terus memantau situasi dengan sangat seksama dan telah melakukan kontak.
"Kami mengikuti situasi. Pesan kami, dan pesan umum sekretaris jenderal, adalah salah satu pengekangan, baik dalam hal tindakan maupun dalam hal retorika. Ini adalah situasi di mana tindakan dan retorika dapat disalahartikan dan dapat menyebabkan tindakan bencana. Sangat, sangat penting bagi kita untuk menahan diri baik dari segi retorika maupun dalam hal tindakan," tutur Dujarric.
Ia mengatakan kantor sekretaris jenderal tetap tersedia berdasarkan permintaan.
"Tetapi melalui kontak yang kami miliki, kami tetap sangat terlibat dan mengikuti situasi dengan sangat dekat," tukasnya.
AS telah meningkatkan tekanan terhadap Iran, dengan menunjuk Garda Pengawal Revolusi Islam Iran sebagai kelompok teror, memberlakukan larangan total ekspor minyak Iran, dan membangun kehadiran militernya di Teluk.
"Kami sangat prihatin dengan ketidakstabilan situasi. Kami meminta semua pihak untuk menahan diri secara maksimum, mencegah eskalasi dan meningkatkan ketegangan," kata juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric.
"Situasi sudah cukup fluktuatif dan kami prihatin dengan retorika yang telah kami dengar," katanya dalam jumpa pers reguler seperti dilansir dari Xinhua, Jumat (17/5/2019).
Dujarric mengatakan Guterres terus memantau situasi dengan sangat seksama dan telah melakukan kontak.
"Kami mengikuti situasi. Pesan kami, dan pesan umum sekretaris jenderal, adalah salah satu pengekangan, baik dalam hal tindakan maupun dalam hal retorika. Ini adalah situasi di mana tindakan dan retorika dapat disalahartikan dan dapat menyebabkan tindakan bencana. Sangat, sangat penting bagi kita untuk menahan diri baik dari segi retorika maupun dalam hal tindakan," tutur Dujarric.
Ia mengatakan kantor sekretaris jenderal tetap tersedia berdasarkan permintaan.
"Tetapi melalui kontak yang kami miliki, kami tetap sangat terlibat dan mengikuti situasi dengan sangat dekat," tukasnya.
AS telah meningkatkan tekanan terhadap Iran, dengan menunjuk Garda Pengawal Revolusi Islam Iran sebagai kelompok teror, memberlakukan larangan total ekspor minyak Iran, dan membangun kehadiran militernya di Teluk.
(ian)