Media Israel Bocorkan 'Deal of Century', Isinya Pendirian 'Palestina Baru'

Kamis, 09 Mei 2019 - 17:33 WIB
Media Israel Bocorkan...
Media Israel Bocorkan 'Deal of Century', Isinya Pendirian 'Palestina Baru'
A A A
TEL AVIV - Media Israel berbahasa Ibrani, Hayom, menerbitkan bocoran dokumen rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk Timur Tengah yang disebut sebagai "Deal of Century" atau "Kesepakatan Abad Ini". Poin-poin utama dari rencana itu salah satunya adalah pembentukan negara "Palestina Baru" dengan wilayah Tepi Barat dan Gaza.

Dokumen yang dibocorkan itu bersumber dari Kementerian Luar Negeri Israel.

AS sebelumnya mengatakan akan mengungkapkan "Deal of Century" setelah bulan Ramadhan berakhir atau pada awal Juni 2019.

Poin-poin utama dari kesepakatan itu sejatinya diracik menantu Trump, Jared Kushner—yang memiliki minat luas di Israel dan permukimannya. Berikut beberapa poin penting dari "Deal of Century" rancangan pemerintah Trump yang dikutip Middle East Monitor, Kamis (9/5/2019);

1. Sebuah perjanjian tripartit akan ditandatangani antara Israel, PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) dan Hamas, dan sebuah negara Palestina akan dibentuk yang akan disebut sebagai "Palestina Baru". Negara itu akan didirikan di Tepi Barat dan Gaza, dengan pengecualian permukiman.

2. Israel akan membebaskan tahanan Palestina secara bertahap selama tiga tahun di bawah kesepakatan.

3. Blok permukiman di Tepi Barat yang diduduki, yang ilegal menurut hukum internasional, akan menjadi bagian dari Israel.

4. Yerusalem tidak akan dipecah, tetapi akan dibagi oleh Israel dan "Palestina Baru" dengan Israel mempertahankan kontrol secara umum.

5. Orang-orang Palestina yang tinggal di Yerusalem akan menjadi warga negara negara Palestina tetapi Israel akan tetap bertanggung jawab atas kotamadya dan karena itu tanahnya.

6. Negara Palestina yang baru dibentuk akan membayar pajak kepada pemerintah kota Israel untuk bertanggung jawab atas pendidikan di kota itu bagi warga Palestina.

7. Status quo di situs-situs suci akan tetap ada dan warga Yahudi Israel tidak akan diizinkan membeli rumah-rumah Palestina dan sebaliknya.

8. Mesir akan menawarkan tanah negara baru Palestina untuk membangun bandara, pabrik dan pertanian yang akan melayani Jalur Gaza.

9. Sebuah jalan raya akan dibangun untuk menghubungkan Jalur Gaza ke Tepi Barat 30 meter di atas Israel. Pendanaan untuk proyek ini terutama akan berasal dari China, yang akan membiayai 50 persennya dengan Korea Selatan, Australia, Kanada, AS dan Uni Eropa masing-masing masing-masing membiayai sepuluh persen.

10. Amerika Serikat, Uni Eropa dan negara-negara Teluk akan mendanai dan mensponsori kesepakatan selama lima tahun untuk mendirikan negara "Palestina Baru".

11. Pendirian negara baru itu akan menelan biaya USD6 miliar per tahun, yang 70 persennya akan dibayar oleh negara-negara Teluk. Sedangkan AS memberikan kontribusi 20 persen dan Uni Eropa sepuluh persen.

12. Negara "Palestina Baru" tidak akan diizinkan membentuk tentara, tetapi boleh mempertahankan pasukan polisi. Sebaliknya, perjanjian pertahanan akan ditandatangani antara Israel dan "Palestina Baru", di mana Israel akan membela negara baru tersebut dari serangan asing.

13. Setelah menandatangani perjanjian, Hamas akan menyerahkan semua senjatanya ke Mesir. Para pemimpin gerakan akan dikompensasi dan dibayar gaji oleh negara-negara Arab saat pemerintah "Palestina Baru" didirikan.

14. Pemilu diperkirakan akan diadakan dalam satu tahun setelah pembentukan negara "Palestina Baru".

15. Semua perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir dan Israel akan tetap terbuka untuk orang-orang dan barang-barang serta Palestina akan dapat menggunakan wilayah udara dan pelabuhan Israel.

16. "Palestina Baru" akan memiliki dua penyeberangan ke Yordania, dan penyeberangan itu akan berada di bawah kendali otoritas "Palestina Baru".

17. Lembah Jordan akan tetap berada di tangan Israel dan jalan tol empat jalur akan dibangun melaluinya.

18. Jika Hamas atau badan-badan Palestina menolak kesepakatan ini, AS akan membatalkan semua dukungan keuangannya kepada Palestina dan menekan negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama.

19. Jika, di sisi lain, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menandatangani perjanjian itu tetapi Hamas dan Jihad Islam tidak setuju, perang akan dilancarkan di Jalur Gaza dengan dukungan penuh dari AS.

20. Namun, jika Israel menolak kesepakatan itu, AS akan menghentikan dukungan keuangannya. AS saat ini membayar USD3,8 miliar setahun untuk mendukung Israel.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1546 seconds (0.1#10.140)