NATO Prihatin Turki Beli S-400 Rusia
A
A
A
ANKARA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg mengaku khawatir tentang rencana Turki membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia meskipun ada keberatan dari Amerika Serikat (AS).
"Pembelian peralatan apa pun adalah keputusan masing-masing sekutu NATO," kata Stoltenberg dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Ibu Kota Ankara.
"Tapi saya khawatir tentang konsekuensi potensial dari keputusan untuk membeli S-400. Karena AS telah menjelaskan untuk menjatuhkan sanksi," tambahnya seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (8/5/2019).
Sementara itu, Stoltenberg menyambut baik peran kunci Turki dalam misi pelatihan NATO di Irak. NATO membantu melindungi Turki dengan sistem pertahanan udara dan rudal serta meningkatkan patroli oleh pesawat pengawasan Sistem Pengawasan dan Kontrol Lintas Udara Turki.
"Selama bertahun-tahun, NATO telah menginvestasikan lebih dari USD5 miliar untuk fasilitas militer di Turki," ujarnya, seraya menambahkan bahwa ini termasuk infrastruktur penting seperti lapangan terbang, pangkalan angkatan laut, dan situs radar.
Mengingat bahwa Turki mengusulkan untuk membentuk kelompok kerja bersama untuk menghilangkan keragu-raguan NATO dan AS atas pembelian sistem S-400, Cavusoglu mengatakan bahwa AS akan menerima proposal Turki jika tulus dengan masalah ini.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berulang kali mengatakan bahwa Turki tidak akan mundur dari kesepakatan pembelian S-400, meskipun ada tekanan dari Washington, termasuk ancaman sanksi.
"Pembelian peralatan apa pun adalah keputusan masing-masing sekutu NATO," kata Stoltenberg dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Ibu Kota Ankara.
"Tapi saya khawatir tentang konsekuensi potensial dari keputusan untuk membeli S-400. Karena AS telah menjelaskan untuk menjatuhkan sanksi," tambahnya seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (8/5/2019).
Sementara itu, Stoltenberg menyambut baik peran kunci Turki dalam misi pelatihan NATO di Irak. NATO membantu melindungi Turki dengan sistem pertahanan udara dan rudal serta meningkatkan patroli oleh pesawat pengawasan Sistem Pengawasan dan Kontrol Lintas Udara Turki.
"Selama bertahun-tahun, NATO telah menginvestasikan lebih dari USD5 miliar untuk fasilitas militer di Turki," ujarnya, seraya menambahkan bahwa ini termasuk infrastruktur penting seperti lapangan terbang, pangkalan angkatan laut, dan situs radar.
Mengingat bahwa Turki mengusulkan untuk membentuk kelompok kerja bersama untuk menghilangkan keragu-raguan NATO dan AS atas pembelian sistem S-400, Cavusoglu mengatakan bahwa AS akan menerima proposal Turki jika tulus dengan masalah ini.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berulang kali mengatakan bahwa Turki tidak akan mundur dari kesepakatan pembelian S-400, meskipun ada tekanan dari Washington, termasuk ancaman sanksi.
(ian)