Kanada Desak Maduro Mundur dari Kursi Presiden Venezuela
A
A
A
OTTAWA - Menteri Luar Negeri Kanada, Chrystia Freeland mengatakan, Ottawa mendesak Presiden Venezuela ,Nicolas Maduro untuk mengundurkan diri dari jabatannya untuk memulihkan demokrasi di negara itu. Freeland juga mendesak untuk diadakannya, apa yang dia sebut pemilihan umum yang bebas dan adil di Venezuela.
"Warga Venezuela yang berani berada di jalan-jalan kota mereka berjuang untuk kembali ke demokrasi dan tatanan konstitusi. Saya ingin mengatakan kepada semua orang Venezuela, Kanada mendukung Anda," ucap Freeland, seperti dilansir Tass pada Kamis (2/5).
"Saya ingin mengatakan kepada rezim Maduro yang tidak sah dan para pendukungnya, sekarang saatnya untuk minggir dan mengizinkan Venezuela untuk kembali ke demokrasi, memungkinkan Venezuela untuk kembali ke tatanan Konstitusi dan mengizinkan pemilihan yang bebas dan adil," sambungnya.
Pernyataan Freeland datang tidak lama setelah aksi meletus di Caracas dan beberapa kota lain di Venezuela setelah adanya sekelompok prajurit militer memihak pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido. Menurut sejumlah laporan, dalam aksi protes, yang mengakibatkan bentrokan dengan pasukan keamanan, beberapa lusin orang terluka.
Guaido sendiri, melalui sebuah video yang diunggah aku akun Twitternya pada Selasa lalu mendesak militer Venezuela untuk turun ke jalan untuk "mengakhiri perebutan kekuasaan" di negara itu.
Wakil Majelis Nasional dari negara bagian Miranda, Manuela Bolivar menyatakan, setidaknya 78 orang terluka dalam bentrokan dengan para penegak hukum selama protes anti-pemerintah di di Caracas dan 89 lainnya ditangkap.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino Lopez mengatakan bahwa setidaknya delapan penegak hukum terluka dalam bentrokan dengan para pengunjuk rasa.
"Warga Venezuela yang berani berada di jalan-jalan kota mereka berjuang untuk kembali ke demokrasi dan tatanan konstitusi. Saya ingin mengatakan kepada semua orang Venezuela, Kanada mendukung Anda," ucap Freeland, seperti dilansir Tass pada Kamis (2/5).
"Saya ingin mengatakan kepada rezim Maduro yang tidak sah dan para pendukungnya, sekarang saatnya untuk minggir dan mengizinkan Venezuela untuk kembali ke demokrasi, memungkinkan Venezuela untuk kembali ke tatanan Konstitusi dan mengizinkan pemilihan yang bebas dan adil," sambungnya.
Pernyataan Freeland datang tidak lama setelah aksi meletus di Caracas dan beberapa kota lain di Venezuela setelah adanya sekelompok prajurit militer memihak pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido. Menurut sejumlah laporan, dalam aksi protes, yang mengakibatkan bentrokan dengan pasukan keamanan, beberapa lusin orang terluka.
Guaido sendiri, melalui sebuah video yang diunggah aku akun Twitternya pada Selasa lalu mendesak militer Venezuela untuk turun ke jalan untuk "mengakhiri perebutan kekuasaan" di negara itu.
Wakil Majelis Nasional dari negara bagian Miranda, Manuela Bolivar menyatakan, setidaknya 78 orang terluka dalam bentrokan dengan para penegak hukum selama protes anti-pemerintah di di Caracas dan 89 lainnya ditangkap.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino Lopez mengatakan bahwa setidaknya delapan penegak hukum terluka dalam bentrokan dengan para pengunjuk rasa.
(esn)