Trump Dukung dan Pantau Kudeta di Venezuela
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan dukungannya untuk kudeta yang dipimpin Juan Guaido di Venezuela. Ia pun mengatakan memantau situasi di negara kaya minyak tersebut.
"Saya memantau situasi di Venezuela dengan sangat cermat. Amerika Serikat berdiri bersama Rakyat Venezuela dan Kebebasan mereka!" cuit Trump di akun Twitternya seperti dikutip dari CBS News, Rabu (1/5/2019).
Dalam kesempatan itu, Trump juga mengancaman mengembargo Kuba jika pasukan militernya tidak meninggalkan Venezuela.
"Jika Pasukan Kuba dan Milisi tidak segera menghentikan operasi militer dan lainnya dengan tujuan menyebabkan kematian dan kehancuran terhadap Konstitusi Venezuela, embargo penuh dan lengkap, bersama dengan sanksi tingkat tertinggi, akan ditempatkan di pulau Kuba. Mudah-mudahan, semua prajurit Kuba akan segera dan damai kembali ke pulau mereka!" ancam Trump.
Tokoh oposisi Venezuela Juan Guaido meminta rakyat Venezuela turun ke jalan untuk menentang rezim Nicolas Maduro. Guaido mengatakan bahwa upaya ini, yang ia sebut Operacion Libertad atau Operasi Liberty, akan menjadi tahap akhir dari rencana untuk menggulingkan Maduro.
Guaido juga menyatakan bahwa faksi-faksi utama dari militer mendukung kepemimpinannya.
Juan Guaido, presiden Majelis Nasional, telah menyatakan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela. Ia telah diakui sebagai pemimpin yang sah negara tersebut oleh AS dan lebih dari 50 negara lainnya.
Caracas menggambarkan situasi itu sebagai upaya kudeta. Rusia, China, Kuba, Serbia, Suriah, Turki, dan puluhan negara lain memprotes tindakan itu di PBB, dan mendesak AS bersama sekutunya untuk tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri negara Amerika Latin itu.
"Saya memantau situasi di Venezuela dengan sangat cermat. Amerika Serikat berdiri bersama Rakyat Venezuela dan Kebebasan mereka!" cuit Trump di akun Twitternya seperti dikutip dari CBS News, Rabu (1/5/2019).
Dalam kesempatan itu, Trump juga mengancaman mengembargo Kuba jika pasukan militernya tidak meninggalkan Venezuela.
"Jika Pasukan Kuba dan Milisi tidak segera menghentikan operasi militer dan lainnya dengan tujuan menyebabkan kematian dan kehancuran terhadap Konstitusi Venezuela, embargo penuh dan lengkap, bersama dengan sanksi tingkat tertinggi, akan ditempatkan di pulau Kuba. Mudah-mudahan, semua prajurit Kuba akan segera dan damai kembali ke pulau mereka!" ancam Trump.
Tokoh oposisi Venezuela Juan Guaido meminta rakyat Venezuela turun ke jalan untuk menentang rezim Nicolas Maduro. Guaido mengatakan bahwa upaya ini, yang ia sebut Operacion Libertad atau Operasi Liberty, akan menjadi tahap akhir dari rencana untuk menggulingkan Maduro.
Guaido juga menyatakan bahwa faksi-faksi utama dari militer mendukung kepemimpinannya.
Juan Guaido, presiden Majelis Nasional, telah menyatakan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela. Ia telah diakui sebagai pemimpin yang sah negara tersebut oleh AS dan lebih dari 50 negara lainnya.
Caracas menggambarkan situasi itu sebagai upaya kudeta. Rusia, China, Kuba, Serbia, Suriah, Turki, dan puluhan negara lain memprotes tindakan itu di PBB, dan mendesak AS bersama sekutunya untuk tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri negara Amerika Latin itu.
(ian)