Investigasi Ungkap Peternakan Singa untuk Bisnis Aksesoris

Senin, 29 April 2019 - 08:17 WIB
Investigasi Ungkap Peternakan...
Investigasi Ungkap Peternakan Singa untuk Bisnis Aksesoris
A A A
CAPE TOWN - Ribuan singa dikembangbiakkan untuk dibunuh oleh para pemburu atau diambil tulangnya yang akan dijadikan obat tradisional. Bagian tubuh lain dari singa-singa itu juga dijual sebagai aksesori berharga mahal. Beberapa binatang itu ditembak oleh para pemburu di kawasan berpagar.

Para pemburu membayar ribuan dolar untuk membunuh singa-singa itu. Sebagian besar singa itu juga dibawa ke tempat pemotongan untuk diambil bagian tubuhnya. Bisnis itu marak di Afrika Selatan. Investigasi setahun penuh yang dilakukan Lord Ashcroft mengungkap, pemerintah sejumlah negara terlibat dalam perdagangan binatang itu karena gagal melarang impor kulit singa.

Upaya Ashcroft berhasil saat seekor singa diselamatkan dari kematian di tangan para pemburu dan dibebaskan ke alam liar kemarin malam. Penyelidikan yang dilakukan Ashcroft itu melibatkan satu tim investigator yang menyamar. Hasil penyelidikan itu dirilis di The Mail kemarin dan mengungkap beberapa fakta.

“Sebanyak 54 ekor singa dibunuh di satu rumah pemotongan hanya dalam dua hari. Kulit-kulit itu diselundupkan ke Amerika Serikat (AS) melalui Inggris, disembunyikan dalam kulit kijang sehingga tidak terdeteksi para pejabat bea cukai,” papar laporan investigasi itu seperti dilansir Daily Mail.

Singa-singa dan harimau juga dikawinsilangkan di kandang untuk mendapatkan keuntungan lebih besar dari perdagangan tulang. “Seorang pemburu membayar ribuan poundsterling untuk menembak seekor singa dengan panah penenang yang melanggar hukum Afrika Selatan,” ungkap laporan itu.

Singa berumur 11 tahun yang disebut Simba itu menjadi pusat penyelidikan Ashcroft. Hewan itu dibesarkan dalam kandang dan dipamerkan kepada para pemburu asing yang hendak mencari hewan terbaik untuk diburu.

Berkat para investigator itu, nyawa Simba dapat diselamatkan dan dibebaskan ke kandang besar di lokasi yang dirahasiakan. Tayangan video menunjukkan Simba diangkut di trailer dan dilepaskan di wilayah bersemak oleh seorang penyelamatnya yang meneriakkan “Yay Simba!”

Penyelamatan itu dilakukan hanya beberapa jam saat beberapa sumber menyatakan seorang pemburu profesional sedang dalam perjalanan untuk membunuh Simba. Singa itu awalnya ditawarkan kepada salah seorang investigator tahun lalu saat dia menyamar sebagai seorang pemburu yang hendak mencari piala satwa liar.

Saat pemburu samaran itu tidak jadi membunuh, Simba ditawarkan kepada Miles Wakefield, seorang pemburu asal Inggris yang membayar sekitar 3.000 poundsterling untuk memburunya di kandang tertutup sebelum menembak binatang itu dengan dua peluru bius. Wakefield, 48, menyatakan dia yakin telah terlibat dalam operasi konservasi legal dan dia ditipu pengusaha safari yang menggelar perburuan itu.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1111 seconds (0.1#10.140)