Australia: Tidak Ada Perlakuan Khusus untuk Assange
A
A
A
CANBERA - Australia mengatakan pendiri WikiLeaks, Julian Assange tidak akan mendapatkan perlakukan khusus. Assange adalah warga negara Australia dan dia ditangkap kemarin setelah Ekuador mencabut suaka untuknya.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan, Assange akan menerima dukungan yang sama dengan warga Australia lainnya yang terkena masalah di luar negeri, seperti bantuan konsuler atau hukum jika memang dibutuhkan.
Terkait dengan ekstradisi, Morrison mengatakan Australia tidak ada sangkut pautnya dengan hal itu. "Itu tidak ada hubungannya dengan kita, itu ada hubungannya dengan Amerika Serikat (AS)," ucap Morrison.
"Ada proses peradilan, dan itu akan diikuti di berbagai masalah di sini dan saya berharap untuk mengikuti. Dia akan menerima dukungan konsuler yang sama seperti warga Australia lainnya dalam situasi seperti ini," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (12/4).
Senada dengan Morrison, pemimpin oposisi Australia yang merupakan calon kuat dalam pemilihan umum di Australia yang akan digelar bulan Mei mendatang, Bill Shorten juga menjauhkan diri dari kasus ini.
"Ini akan menjadi masalah bagi sistem hukum untuk melanjutkan, ia harus menerima dukungan yang harus diterima warga negara Australia lainnya. Masalahnya adalah sebelum pengadilan jadi saya tidak berpikir ada banyak lagi yang bisa saya tambahkan," kata Shorten.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan, Assange akan menerima dukungan yang sama dengan warga Australia lainnya yang terkena masalah di luar negeri, seperti bantuan konsuler atau hukum jika memang dibutuhkan.
Terkait dengan ekstradisi, Morrison mengatakan Australia tidak ada sangkut pautnya dengan hal itu. "Itu tidak ada hubungannya dengan kita, itu ada hubungannya dengan Amerika Serikat (AS)," ucap Morrison.
"Ada proses peradilan, dan itu akan diikuti di berbagai masalah di sini dan saya berharap untuk mengikuti. Dia akan menerima dukungan konsuler yang sama seperti warga Australia lainnya dalam situasi seperti ini," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (12/4).
Senada dengan Morrison, pemimpin oposisi Australia yang merupakan calon kuat dalam pemilihan umum di Australia yang akan digelar bulan Mei mendatang, Bill Shorten juga menjauhkan diri dari kasus ini.
"Ini akan menjadi masalah bagi sistem hukum untuk melanjutkan, ia harus menerima dukungan yang harus diterima warga negara Australia lainnya. Masalahnya adalah sebelum pengadilan jadi saya tidak berpikir ada banyak lagi yang bisa saya tambahkan," kata Shorten.
(esn)